Arkeolog Temukan Makam Pangeran Berusia 2.700 Tahun, Isinya Penuh Harta Karun Unik dan Kereta Perang
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Berusia 2.700 Tahun, Isinya Penuh Harta Karun Unik dan Kereta Perang
Makan dari abad ke-7 SM itu ditemukan di Italia.
-
Apa harta karun yang ditemukan oleh para arkeolog? Kumpulan koin perak yang ditemukan di celah bebatuan pada 2017 itu kini ditanpilkan di Museum Warisan Hasmonean di Modi'in.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan harta karun ini? Eli Eskozido, Direktur IAA menambahkan bahwa wilayah tersebut sangaat rentan sehingga IAA melakukan survei bawah air untuk mencari lokasi, memantau, dan menyelamatkan barang-barang antik apapun jenisnya.
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan harta karun perunggu ini? Arkeolog menemukan setumpuk artefak Zaman Perunggu saat melakukan survei rutin di sebuah ladang di Republik Ceko.
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
-
Mengapa para arkeolog berpendapat harta karun ini dikubur? Dalam kasus pertama, harta karun itu dianggap memiliki fungsi nazar, yang berarti harta karun itu berfungsi sebagai persembahan kepada dewa," kata Trefný. "Dalam kasus kedua, kita berbicara tentang fungsi ekonomi, di mana harta karun ditafsirkan sebagai, misalnya, tempat penyimpanan bagi produsen barang-barang tertentu."Atau, barang-barang yang dikubur dapat mencerminkan "situasi krisis, di mana perlu menyembunyikan barang-barang itu, misalnya, dari musuh," katanya.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog dari Harta Karun Villena? Arkeolog baru-baru ini mengungkapkan, beberapa perhiasan dari Zaman Perunggu yang disebut Harta Karun Villena yang ditemukan di Spanyol lebih dari 60 tahun lalu ternyata mengandung besi yang berasal dari batu meteor alien.
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Berusia 2.700 Tahun, Isinya Penuh Harta Karun Unik dan Kereta Perang
Arkeolog menemukan sebuah makam abad ke-7 SM di Italia yang berisi harta karun lebih dari 150 artefak kuno, termasuk sisa-sisa dua kereta perang, selain sisa-sisa penghuninya yang telah lama meninggal.
Kota Corinaldo di Italia, dekat Laut Adriatik, mengumumkan dalam pernyataan penemuan sebuah makam segi empat berukuran sekitar 3 x 2 meter di dalam sebuah lubang melingkar berdiameter 30 meter.
Penemuan itu merupakan bagian dari proyek ArcheoNevola milik Universitas Bologna, yang dimulai pada 2017 dan terdiri dari penggalian nekropolis di kota Nevola.
Dilansir AOL, puncak dari penggalian sejauh ini adalah sebuah makam yang ditemukan pada tahun 2018 yang diyakini para ahli sebagai milik seorang pangeran Picene.
Kini diketahui makam itu berisi lebih dari 150 barang milik bangsawan Picene.
Artefak paling penting dari penemuan ini, menurut pernyataan tersebut, adalah kereta beroda dua.
- Arkeolog Temukan Kereta Perang Berusia 4.000 Tahun di Makam Raja, Ada Pedang Sampai Helm
- Arkeolog Temukan Kerangka Aneh di Makam Mewah Berusia 2.000 Tahun, Berbalut Kain Kafan dan Ada Gambar Anjing Neraka Kepala Tiga
- Arkeolog Temukan Harta Karun dari Zaman Perunggu yang Sengaja Dikubur, Ada Gelang sampai Mata Tombak Berusia 3.500 Tahun
- Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu
Di antara artefak yang ditemukan, "seperangkat benda perunggu bergengsi," termasuk helm, kuali, dan wadah berhias indah bergabung dengan sisa-sisa kereta perang.
"Seperangkat artefak tersebut jelas menyerupai bola perjamuan," kata pernyataan itu, "dengan seberkas tombak dan kapak besi untuk mengolah daging dan wadah lezat untuk menampung dan menyajikan makanan dan minuman dan memperlakukan karakter yang terkenal itu sebagai sosok dengan level tertinggi."
Barang-barang lain dalam temuan artefak tersebut termasuk barang-barang yang kemungkinan dibawa dari kediaman orang yang dikuburkan, yang memiliki makna ritualistik.
Dikenal sebagai orang-orang yang kaya dan suka berperang, para ahli meyakini aristokrasi Picene pada masa itu berinteraksi dengan peradaban Etruria dan barang-barang yang ditemukan di lubang tersebut menunjukkan hal itu, beberapa berasal dari Picena dan yang lainnya dari orang-orang Etruria.
Roma akhirnya mencaplok wilayah itu pada 268 SM.
Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."