Arkeolog Temukan Mata Panah Zaman Perunggu dari Besi Meteorit
Senjata kuno ini unik karena terbuat dari besi yang berasal dari meteor.
Senjata kuno ini unik karena terbuat dari besi yang berasal dari meteor.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan bahwa mata panah terbuat dari meteorit? Bahan meteorit yang digunakan untuk membuat mata panah menjalani pengujian ilmiah oleh para peneliti Swiss untuk mengungkap komposisi logamnya. Hasil dari pengujian itu cukup jelas, mengungkapkan bahwa komposisi dalam mata panah itu pernah melakukan perjalanan melintasi tata surya.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan dunia kuno di bawah lapisan es Antartika? Ilmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan area seluas 32.000 km2 di bawah lapisan es tersebut.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui bahwa besi pada perhiasan berasal dari batu meteor? Studi tersebut mengungkapkan, besi yang digunakan untuk artefak tersebut memang berasal dari meteorit, berkat analisis massa spektrometri yang mengidentifikasi paduan besi-nikel yang mirip dengan besi meteorit.
Arkeolog Temukan Mata Panah Zaman Perunggu dari Besi Meteorit
Di Swiss, peneliti menemukan satu mata panah. Senjata kuno ini unik karena terbuat dari besi yang berasal dari meteor.
Penulis mengungkapkan metode yang mereka gunakan untuk menyelidiki koleksi arkeologi di Danau Biel, tempat mereka menemukan mata panah ini.
Mata panah ini memiliki panjang 39,3 milimeter dan berat 2,9 gram. Senjata ini berasal dari tempat tinggal Zaman Perunggu yang disebut Mörigen, yang ada antara tahun 900 dan 800 SM, dikutip dari IFL Science.
Keberadaan isotop aluminium-26, yang hanya ditemukan pada objek yang berasal dari luar atmosfer Bumi, menunjukkan mata panah ini berasal dari meteor.
Selain itu, ada paduan besi dan nikel tertentu yang hanya ditemukan pada meteorit.
Ditemukan sisa-sisa perekat kuno pada artefak ini, mungkin tar birch, yang menunjukkan bahwa benda ini mungkin pernah diikat ke porosnya. Meskipun demikian, tidak jelas apakah senjata itu digunakan dalam pertempuran atau untuk berburu.
Mengingat bahwa Mörigen terletak kurang dari 8 kilometer dari lokasi meteorit Twannberg, diduga batuan antariksa ini adalah sumber besi untuk mata panah kuno.
Namun, setelah menganalisis hasilnya, para peneliti menemukan bahwa konsentrasi nikel dan germanium tidak sesuai dengan meteorit Twannberg.
Setelah diamati lebih dekat, ilmuwan menemukan senjata itu dibuat dari meteorit IAB (sejenis batuan luar angkasa). Komposisi mineralnya menunjukkan benda langit tersebut memiliki massa pra-atmosfer setidaknya dua ton.
“Di antara meteorit IAB besar dari Eropa, tiga memiliki komposisi kimia yang konsisten dengan mata panah Mörigen: Bohumilitz (Republik Ceko), Retuerte de Bullaque (Spanyol), dan Kaalijarv (Estonia),” tulis para peneliti.
Dari ketiga meteorit tersebut, hanya Kaalijarv yang berasak dari Zaman Perunggu, sehingga paling mungkin mata panah tersebut terbuat dari meteorit jenis ini.
- Di Bawah Lapangan Bola, Arkeolog Temukan Artefak Berusia 3.500 Tahun, Ada Guci dan Tungku Tanah Liat
- Arkeolog Kaget, Pengamatan Astronomi Sudah Dilakukan Sejak 3.000 Tahun Lalu dari Puncak Piramida Batu, Begini Caranya
- Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia
- Arkeolog Temukan Meterai Batu Berusia 2.800 Tahun, Ada Gambar Ular Berkepala Tujuh
Mengingat bahwa Mörigen kira-kira 1.600 kilometer dari Kaalijarv, para peneliti mengatakan temuan mereka "menunjukkan bahwa meteorit besi digunakan dan diperdagangkan pada 800 SM (atau sebelumnya) di Eropa Tengah."