Arkeolog Temukan Perhiasan Emas Berusia 2000 Tahun di Kuburan Orang Kaya, Desainnya Sangat Indah dan Bertatahkan Batu Mulia
Perhiasan ini diduga merupakan barang impor dari China.
Perhiasan ini diduga merupakan barang impor dari China.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kazakhstan? Arkeolog dari L. N. Gumilyov Eurasian National University, Kazakhstan menemukan piramida stepa (padang rumput luas) berukuran sangat besar yang berasal dari Zaman Perunggu.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di distrik Burabay, Kazakhstan? Para arkeolog menemukan dan menyelidiki sebuah monumen megalitikum di distrik Burabay, wilayah Akmola, Kazakhstan, yang berasal dari abad kedua atau milenium kedua SM.
-
Apa yang membuat arkeolog kagum tentang kota kuno ini? Reruntuhannya menawarkan wawasan tentang perencanaan dan rekayasa yang digunakan untuk membangunnya.
-
Kapan makam kuno di Kazakhstan ini dibangun? Makam ini berasal dari era Golden Horde (Gerombolan Emas) pada abad ke-15.
Arkeolog Temukan Perhiasan Emas Berusia 2000 Tahun di Kuburan Orang Kaya, Desainnya Sangat Indah dan Bertatahkan Batu Mulia
Para arkeolog menemukan perhiasan emas, mata panah, dan cermin perunggu besar dari kuburan berusia sekitar 2.000 tahun di wilayah Turkistan, Kazakhstan selatan.
Artefak-artefak tersebut diperkirakan dibuat pada masa negara Kangju, sebuah masa yang kurang dikenal yang memerintah wilayah tersebut antara abad ke-5 SM dan abad ke-4 Masehi, seperti dikutip dari dari Live Science, Jumat (31/5).
Menurut sebuah pernyataan para pejabat di pemerintah daerah Turkistan, temuan-temuan tersebut menunjukkan keahlian yang sangat maju di wilayah tersebut ketika negara Kangju melakukan perdagangan dengan Romawi kuno, China kuno, dan Kekaisaran Kushan yang berada lebih jauh ke selatan.
Dari gayanya, melingkar, dengan desain melengkung delapan sisi di bagian belakang dan lubang di tengah untuk seutas benang,
cermin perunggu ini tampaknya berasal dari China pada masa dinasti Han, yang berkuasa dari tahun 206 SM hingga 220 Masehi.
Benda-benda semacam itu sangat dihargai di seluruh Eurasia, cermin serupa telah ditemukan di Afghanistan dan wilayah Ural selatan, dan itu merupakan pertanda wanita yang dimakamkan di sampingnya adalah seorang yang kaya dan berpengaruh, demikian menurut pernyataan tersebut.
- Di Bawah Lapangan Bola, Arkeolog Temukan Artefak Berusia 3.500 Tahun, Ada Guci dan Tungku Tanah Liat
- Arkeolog Temukan Gambar Manusia dan Hewan di Batu Berusia 3.500 Tahun, Jadi Bukti Seni Cadas Sejak Zaman Perunggu
- Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia
- Arkeolog Temukan Meterai Batu Berusia 2.800 Tahun, Ada Gambar Ular Berkepala Tujuh
Tim dari Universitas Ozbekali Zhanibekov Kazakhstan dan arkeolog pemerintah setempat menemukan temuan baru di tiga gundukan pemakaman di distrik Ordabasinsky, Turkistan.
Selain cermin perunggu, artefak yang ditemukan juga mencakup bros bergaya Romawi yang disebut fibula; manik-manik besar dan kecil; kendi tembikar; sepatu; gesper ikat pinggang; mata panah yang dirancang untuk berburu burung.
Ada juga dua anting emas yang diperkirakan berasal dari abad pertama sebelum Masehi.
Anting-antingnya sangat indah, dibuat dengan paduan warna-warni yang dikenal sebagai emas “polikromatik".
Anting tersebut bertatahkan pirus dan batu rubi, dalam bentuk bulan sabit yang dimaksudkan untuk merepresentasikan bulan, dengan hiasan bagian bawah yang merepresentasikan gugusan buah anggur dan dirancang untuk memantulkan sinar matahari.
Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
Dia menjelaskan, lokasi kota-kota Kangju yang berada di bagian Jalur Sutra Besar antara China dan Mediterania berarti mereka memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan di seluruh dunia kuno. Artefak-artefak tersebut akan dipamerkan di Museum Nasional Republik Kazakhstan di kota Astana, kata Podushkin.