Arkeolog Temukan Toko Roti Zaman Prasejarah Berusia 2.800 Tahun, Begini Isinya
Toko roti itu berasal dari Zaman Perunggu Akhir dan Awal Zaman Besi sekitar 2.800 tahun lalu.
Arkeolog dari Kantor Negara Bagian Bavaria untuk Pelestarian Monumen (BLfD) yang sedang menggali sebidang tanah di Burgbernheim, Jerman, menemukan lubang yang tidak biasa berisi tumpukan sisa-sisa bangunan hangus dan berisi batu-batu usang.
Menurut studi arkeobotani lubang-lubang ini berhubungan dengan penyiapan makanan.
-
Kapan Toko Roti Djoen berdiri? Pada tahun 1920-an, toko roti itu sudah berdiri.
-
Siapa yang menyatakan perasaannya di Toko Roti Tegal? Menurut buku Gie dan Surat-Surat yang Tersembunyi (2016), di Toko Roti Tegal ia menembak perempuan yang ia kagumi yang bernama Nurmala Kartini Panjaitan.
-
Kapan Roti Hosti dimakan? Dalam perayaan Ekaristi, roti hosti diyakini mengalami transubstansiasi, yaitu berubah substansi menjadi tubuh Kristus secara sakramental.
-
Kenapa Toko Roti Tegal di Matraman terkenal? Toko roti Tegal jadi salah satu tempat legendaris yang masih eksis di wilayah Matraman, Kota Jakarta Timur.
-
Mengapa toko roti Sidodadi memutuskan untuk fokus berjualan roti? Terbentuknya tahun 10 Mei 1954 oleh bapak Hiendrawan Kosasih. Awalnya di sini memproduksi biskuit dan kue kering. Selain karena peluang usaha, saat itu usaha biskuit kurang berkembang, maka diputuskan untuk fokus pada usaha produksi dan berjualan roti,"
-
Kenapa Toko Roti Djoen tetap bertahan hingga kini? Walaupun telah lama berdiri, namun toko roti Djoen tetap bertahan di tengah arus perubahan zaman.
Hasil analisis dari sampel arang tersebut mengandung 83% residu biji-bijian seperti millet, einkorn, spelt, dan oat yang menonjol, serta biji-bijian langka seperti sisa-sisa biji physalis.
Sementara itu uji penanggalan karbon pada sampel arang, sisa-sisa pada lubang ini berasal dari Zaman Perunggu Akhir dan Awal Zaman Besi sekitar 2.800 tahun lalu.
"Lubang-lubang untuk memasak sudah diketahui dari penyelidikan sebelumnya baik di wilayah ini maupun di luar wilayah tersebut,” jelas Dr. Stefanie Berg, kepala Departemen Pelestarian Monumen Arkeologi, BLfD, seperti dilansir laman Heritage Daily, Jumat (6/12)
“Tetapi penemuan struktur-struktur yang kini telah terdokumentasikan akhirnya mampu rekonstruksi penggunaan pertanian selama zaman logam di Bavaria," imbuhnya.
Tim peneliti juga menemukan batu penggiling berukuran 26 cm x 34 cm. Batu tersebut memiliki bagian atas yang licin dan cekung, para ahli meyakini bahwa batu tersebut terutama digunakan untuk menggiling biji-bijian menjadi tepung.
- Arkeolog Temukan Permukiman Zaman Perunggu Berusia 5.000 Tahun, Ada Bekas Tempat Ritual dan Tumpukan Bejana Tanah Liat
- Arkeolog Temukan Rumah Zaman Batu Berusia 7.000 Tahun, Masih Lengkap dengan Alat Masak dan Wadah Makanan
- Arkeolog Tak Sengaja Pecahkan Telur Ayam Zaman Romawi Berusia 1.700 Tahun, Isinya Beraroma Unik
- Arkeolog Temukan Harta Karun dari Zaman Perunggu yang Sengaja Dikubur, Ada Gelang sampai Mata Tombak Berusia 3.500 Tahun
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti