Arkeolog Tercengang Temukan Monumen Kuno yang Belum Pernah Ada dan Artefak Langka Zaman Neolitikum
Arkelog menemukan monumen dan artefak itu di lokasi yang sekarang berada di sebelah timur Dijon, Prancis.
Arkeolog dari Institut Nasional Prancis untuk Penelitian Arkeologi Preventif (Inrap) menemukan artefak dan bangunan bersejarah yang tersebar di area seluas 15 hektar.
Penemuan ini mengungkapkan hunian antara Zaman Neolitikum dan Zaman Besi awal di lokasi yang sekarang berada di sebelah timur Dijon, Prancis.
- Arkeolog Amatir Temukan Kepala Wanita Berukir di Kolam Pemandian Kuno dari Abad ke-4, Begini Wujudnya
- Arkeolog Temukan Ketapel Berburu Berusia 4.000 Tahun, Digunakan Manusia Prasejarah Sejak Zaman Batu
- Arkeolog Tak Sengaja Temukan Gua Zaman Firaun yang Tertutup Selama 3.300 Tahun, Isinya Ternyata Bikin Takjub
- Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap
Tim menemukan kandang berbentuk “tapal kuda” sepanjang 8 meter yang melekat pada kandang melingkar berdiameter 11 meter dan kandang terbuka lainnya yang saling terkait dengan kandang utama.
"Jenis monumen ini tampaknya belum pernah ada sebelumnya dan saat ini belum ada pembandingnya," tulis para peneliti dalam siaran pers.
Temuan kandang lain
Usia tepat dari bangunan ini masih belum jelas, namun, satu-satunya artefak yang ditemukan di parit sesuai dengan batu api yang dipotong yang menunjukkan atribusi kronokultural ke periode Neolitikum.
Tujuh mata panah batu, dua pelindung lengan pemanah, korek api batu, dan belati paduan tembaga ditemukan terselip tepat di bawah lapisan tanah atas.
Benda-benda tersebut merupakan benda peninggalan budaya Bell Beaker, Zaman Perunggu sekitar tahun 2800 SM yang digunakan untuk menyalakan api.
"Analisis komposisi paduan tembaga pada belati tersebut memungkinkan untuk menentukan asal-usul dan terkait pertukaran komersial pada saat itu," tulis tim tersebut, seperti dikutip dari GOOD Selasa (17/12).
Dalam penggalian lain, tim peneliti juga menemukan sebuah nekropolis dengan lima kandang melingkar dan empat kandang terbuka dan satu kandang tertutup yang diperkirakan berasal dari periode antara 1500 SM hingga 1300 SM.
Kandang terbuka terbesar berdiameter 24 meter berisi sisa-sisa pemakaman atau tulang yang tidak terbakar atau diawetkan. Dalam parit kandang, tim peneliti menemukan lima pin paduan tembaga dan kalung dari empat puluh manik-manik amber.
Para peneliti mengungkapkan pendudukkan terakhir yang diketahui berdasarkan penemuan itu berasal dari Periode Besi Awal.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti