Di Tengah Hujan Salju, Pria Ini Temukan Gelang dan Koin Viking dari 1.000 Tahun Lalu
Gelang tersebut kemungkinan digunakan sebagai alat pembayaran.
Artefak ini diyakini beredar pada abad ke-10 hingga ke-11.
Di Tengah Hujan Salju, Pria Ini Temukan Gelang dan Koin Viking dari 1.000 Tahun Lalu
Seorang ahli pendeteksi logam, Jørgen Strande, mendapat temuan luar biasa di ladang petani di Kabupaten Innlandet, Norwegia. Dalam satu hari, pada 28 Oktober lalu, Strande menemukan dua artefak perak bersejarah dari Era Viking yaitu sebuah gelang dan sebuah koin.
"Saya benar-benar terkejut. Saya duduk di tanah selama 30 menit hanya untuk melihatnya," katanya. Saat itu sedang turun salju dan suhu di bawah titik beku.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apa yang dimaksud dengan "Gacong"? Mengutip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Gacong merupakan petani dadakan yang datang tanpa diminta. Mereka biasanya warga di sekitar sawah atau kebun dan sudah mengetahui jadwal panen. Pelaku gacong ini akan dengan sukarela membantu petani utama dan pemilik sawah untuk memanen tanamannya yang luas.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa koin itu penting? Sebagai seorang Yahudi dan penguasa Helenistik yang penting, ia memegang gelar ganda sebagai imam besar dan raja - yang merupakan ciri khas yang terlihat pada tulisan di koin.
-
Bagaimana bentuk kerajinan perak Koto Gadang? Dilansir dari laman indonesiakaya.com, kerajinan perak di desa ini memiliki keunikan yang terletak pada bentuknya yang halus dan warna yang tidak terlalu berkilau. Hal ini sedikit menimbulkan kesan tidak menyolok mata saat digunakan.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
Dilansir dari laman Newsweek, meskipun usia pastinya masih belum diketahui, gelang tersebut berasal dari Zaman Viking yang berlangsung sekitar tahun 800 M hingga abad ke-11.
Ini adalah periode Abad Pertengahan ketika bangsa Viking bangsa pelaut Skandinavia, menyerbu, menjajah, dan berdagang secara luas di wilayah Eropa. Mereka bahkan berhasil mencapai Afrika Utara, Timur Tengah, dan Amerika Utara.
Sehari sebelumnya, Strande menemukan koin kuno di ladang yang sama. Artefak ini diyakini beredar pada abad ke-10 hingga ke-11.
“Saya pernah menemukan benda-benda dari Zaman Viking sebelumnya, tetapi tidak ada yang seperti ini,” katanya.
Sumber: Newsweek
Setelah menemukan artefak-artefak tersebut, Strande mengambil koordinat GPS dan gambar yang tepat, serta memberi tahu arkeolog setempat.
Di Norwegia, undang-undang mewajibkan orang untuk menyerahkan benda apa pun yang lebih tua dari tahun 1537 kepada pemerintah dengan imbalan biaya penemuan.
Para pencari juga tidak diperbolehkan membersihkan temuan tersebut dengan benar karena para arkeolog ingin mempelajari semua yang mereka bisa dari benda-benda tersebut. Arkeolog lebih memilih melakukan pembersihan sendiri jika mereka menemukan jejak emas atau bahan lainnya.
Seorang arkeolog dari Kabupaten Innlandet, Lars Pilø, yang memeriksa gelang perak itu menyatakan gelang tersebut kemungkinan digunakan sebagai "hacksilver," dengan berat yang tepat, yaitu 15 gram.
- Ilmuwan Akhirnya Punya Jawaban Mengapa Manusia Tidak Berumur 200 Tahun
- Surat Cinta dari Zaman Perang Ini Baru Dibuka 250 Tahun Kemudian, Isinya Bikin Hati Meleleh
- 25.000 Patung Pelayan Arwah dan Dewa-Dewi Ditemukan dalam Makam Mesir Kuno, Ikut Dikubur Bersama Jenazah
- Ingin Cari Fosil di Pantai, Bocah 8 Tahun Malah Temukan Gesper Viking Berusia 900 Tahun
“Hacksilver jenis ini pertama kali muncul ketika pendeteksian logam menjadi populer,” kata Pilø kepada Newsweek . “Sebelumnya, biasanya ditemukan di gudang harta karun, biasanya di samping koin dirham Arab. Mereka menceritakan tentang masa ketika benda-benda perak digunakan sebagai alat pembayaran.
“Mendeteksi temuan seperti ini, bersama dengan koin dan timbangan dirham, memberi tahu kita bahwa perekonomian perak sedang berjalan lancar di pertanian pedalaman Norwegia dan tidak hanya di tempat perdagangan dekat laut,” kata Pilø.
Strande mengatakan ada kemungkinan dia akan menemukan sisa pecahan gelang perak itu selama perjalanan pendeteksian logam di masa depan.