Fosil ular berkaki empat ditemukan di Brasil
Ular tersebut bernama Tetrapodophis Amplectus.
Fosil ular berkaki empat ditemukan di Brasil. Fosil tersebut berusia 113 juta tahun dan masih lengkap.
Stasiun radio BBC, Jumat (24/7) melaporkan, ular tersebut termasuk revolusi dari ular yang saat ini sering kita temui.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Dimana lokasi wisata Kota Tua Jakarta? Kota Tua terletak di Jakarta Pusat, wilayah utara.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
"Pada zaman nenek moyang kita, ular ini diperkirakan sudah tidak menggunakan kaki depannya untuk berjalan, namun kaki depannya digunakan untuk memudahkan dia menangkap mangsa," kata para ilmuwan yang menemukannya.
Para peneliti juga mengatakan fosil tersebut menunjukkan adanya adaptasi si ular untuk menggali, dan tidak berenang, serta memperkuat gagasan bahwa ular tersebut telah berevolusi di darat.
"Ular tersebut berkembang dari reptil laut," kata para arkeolog.
Dr Nick Longrich dari Universitas Bath mengatakan fosil ular tersebut merupakan yang paling primitif di dunia.
"Jelas itu bukan hewan laut, sebab ekornya tidak berbentuk dayung dan tidak ada sirip," katanya. Ular tersebut bernama Tetrapodophis Amplectus.
(mdk/ard)