Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Volume Lautan di Bumi Tetap Konstan Selama Jutaan Tahun
Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Volume Lautan di Bumi Tetap Konstan Selama Jutaan Tahun
Penemuan ini mengungkap misteri asal usul air di planet kita dengan cara yang sangat mengejutkan.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di dasar Laut Hitam? Para ilmuwan tercengang ketika menemukan sungai di bawah laut.
-
Bagaimana Danau Laut Tawar terbentuk secara ilmiah? Dari segi ilmiah, danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik dan vulkanik yang sudah berlangsung selama ribuan tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan saat mengamati arus bawah laut? Sebuah pegunungan kuno yang tersembunyi di dalam lautan dengan tekanan paling mematikan di dunia ditemukan oleh para peneliti.
-
Di mana tepatnya para ilmuwan menemukan endapan laut purba ini? Tim ilmuwan mencari endapan laut purba ini di sepanjang gugusan Himalaya Kumaon barat, membentang dari Amritpur ke gletser Milam, dan Dehradun ke wilayah gletser Gangotri.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di dasar Laut Salton? Para ilmuwan telah menemukan ladang “emas putih” dengan nilai sekitar Rp 8,7 ribu triliun di dasar sebuah danau raksasa di California Selatan, Amerika Serikar (AS), seperti dikutip dari Indy100 dan UNILAD, Senin (13/5).
-
Apa yang ditemukan penyelam di bawah laut? Sisa-sisa kota ini ditemukan penyelam di bawah laut.
Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Volume Lautan di Bumi Tetap Konstan Selama Jutaan Tahun
Bayangkan luasnya samudera yang ada di muka Bumi. Kemudian bayangkan ada samudera yang tiga kali lipat lebih luas dari itu tapi bukan di permukaan Bumi, melainkan jauh di bawah Bumi di kedalaman 700 kilometer.
Penelitian yang bertujuan untuk menelusuri asal muasal air di bumi telah membawa para ilmuwan pada suatu penemuan yang benar-benar luar biasa—adanya samudera yang tersembunyi di dalam lapisan mantel bumi, 700 kilometer di bawah permukaan.
Samudera tersembunyi yang terperangkap di dalam mineral biru atau dikenal sebagai ringwoodite ini memicu pertanyaan baru tentang asal muasal air di planet kita.
Ukurannya begitu besar hingga mencapai tiga kali lipat dari total volume semua lautan yang ada di permukaan Bumi.
- Ilmuwan Temukan Jejak Lautan Purba 183 Juta Tahun Lalu, Ada Saat Peristiwa Kepunahan Massal di Bumi
- Ilmuwan Temukan Gua dan Terowongan Tersembunyi di Dalam Lubang Bawah Laut Terdalam di Dunia
- Ilmuwan Tercengang Saat Temukan Peristiwa Sangat Langka, Hanya Terjadi Sekali dalam 1 Miliar Tahun
- Usia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya
Penemuan ini tidak hanya menarik karena skala yang luar biasa, tetapi juga karena memberikan teori baru tentang siklus air di Bumi.
Dilansir laman WECB, penemuan ini menunjukkan air di Bumi mungkin tidak hanya berasal dari tumbukan komet, seperti yang diduga oleh beberapa teori sebelumnya, tetapi juga merembes perlahan-lahan dari dalam inti Bumi itu sendiri.
Steven Jacobsen, seorang peneliti dari Universitas Northwestern, Illinois, Amerika Serikat, dan penulis utama dari studi ini, menjelaskan, "Ini adalah bukti konkret bahwa air di Bumi berasal dari dalam."
Menurut Jacobsen, penampungan air tersembunyi ini juga dapat menjelaskan mengapa volume lautan di Bumi tetap konstan selama jutaan tahun.
Untuk mengungkap rahasia lautan tersembunyi ini, para peneliti menggunakan 2.000 seismograf di seluruh Amerika Serikat, menganalisis gelombang seismik dari lebih dari 500 gempa bumi.
Gelombang-gelombang ini, yang merambat melalui lapisan dalam Bumi termasuk intinya, melambat ketika melewati batuan yang mengandung air, sehingga para ilmuwan dapat menyimpulkan keberadaan penampungan air yang sangat besar ini.
Adanya air di dalam mantel Bumi, mengalir di antara butiran mineral, dapat mengubah pandangan kita tentang siklus air di planet ini.
Jacobsen menekankan pentingnya penampungan ini. Tanpanya, air akan ada di permukaan Bumi, dan kemungkinan besar puncak gunung akan menjadi satu-satunya daratan yang terlihat.
Kini, dengan penemuan inovatif ini, para peneliti tertarik untuk mengumpulkan lebih banyak data seismik dari seluruh dunia untuk menentukan apakah pencairan mantel ini merupakan kejadian yang umum terjadi.
Temuan mereka berpotensi merevolusi pemahaman kita tentang siklus air di Bumi dan memberikan wawasan baru tentang salah satu proses paling mendasar di planet kita.