Ilmuwan Temukan Fakta Baru Dinosaurus Ternyata Punya Bulu, Fungsinya Tak Hanya Untuk Terbang
Bulu pada dinosaurus ini memiliki banyak fungsi, tidak hanya untuk terbang.
Para ahli paleontologi menemukan fakta baru tentang dinosaurus, mereka mendapati bahwa bulu pada dinosaurus tidak hanya sekedar digunakan untuk terbang.
Awalnya, para ahli paleontologi meyakini hanya Sinosauropteryx yang memiliki bulu di antara dinosaurus non-unggas. Namun, mereka kemudian menemukan bahwa T-rex dan Velociraptors juga memilikinya.
-
Bagaimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
-
Kapan fosil dinosaurus itu ditemukan? Fosil yang ditemukan pada Mei lalu di dekat sebuah waduk di kotamadya Sao Joao do Polesine itu diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun.
-
Bagaimana proses penemuan fosil dinosaurus ini? Spesies aneh ini dijelaskan setelah penemuan fosil yang diambil dari Kabupaten Zhenghe, Provinsi Fujian, China.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan tentang dinosaurus di masa lalu? Salah satu perkembangan paling mengejutkan dalam paleontologi dalam beberapa tahun terakhir adalah penemuan bahwa banyak dinosaurus yang memiliki bulu.
-
Bagaimana cara fosil dinosaurus terbentuk? Ini lantaran proses fosilisasi yang jarang terjadi dan hanya terbentuk dalam keadaan tertentu saja.
-
Siapa yang menemukan fosil dinosaurus ini? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
Ahli paleontologi telah menemukan bukti bulu berwarna dan bulu unik lainnya pada fosil dinosaurus tertentu untuk mendukung klaim mereka, seperti dilansir Greek Reporter.
Mereka mempelajari struktur berbagai jenis bulu untuk memastikan fungsi bulu pada dinosaurus, terutama pada dinosaurus non-unggas.
Sinosauropteryx merupakan dinosaurus jenis pertama yang diidentifikasi memiliki bulu. Setelah dianalisis lebih lanjut para ilmuwan menemukan bahwa Sinosauropteryx menggunakan bulunya untuk bersembunyi.
Mereka menemukan pola warna menunjukan bahwa dinosaurus ini perlu berkamuflase dengan lingkungannya untuk menghindari pemangsaan. Fungsi yang sama juga ditemukan pada Tianyulong.
Yutyrannus merupakan dinosaurus ynag banyak ditemukan di wilayah Barat Laut China di Liaoning yang mengalami suhu dingin. Berkat lingkungannya ini, Yutyrannus mengembangkan bulu yang lebih tebal untuk mengatur panas dalam tubuhnya.
- Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus Terkecil Berusia 80 Juta Tahun, Ukurannya Hanya Sebesar Kancing Baju & Masih Lengkap dengan Embrionya
- Temuan Fosil Ungkap Fakta Mengejutkan Tentang Spesies Dinosaurus Terbang 66 Juta Tahun Lalu
- Kumpulan Nama Lucu untuk Boneka Dinosaurus, Mainkan dengan Si Kecil
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Dinosaurus yang Hidup 72 Juta Tahun Lalu, Panjangnya Sampai 4 Meter
Berkembang Biak
Salah satu penggunaan bulu yang paling menarik menurut para ahli adalah komunikasi. Alih-alih menggunakan suara seperti umumnya dinosaurus lain, dinosaurus jenis Psittacosaurus dan Caudipteryx menggunakan bulu mereka untuk berkomunikasi. Misalnya, Psittacosaurus menggunakan bulu panjang di ekornya untuk berbicara dengan dinosaurus lain sejenisnya.
Sementara itu, Caudipteryx menggunakan bulunya untuk mengusir predator dan bahkan mungkin memperingatkan predator lain sejenisnya.
Seperti halnya banyak burung modern, dinosaurus berbulu menggunakan warna-warna mencolok mereka untuk menarik lawan jenis. Struthiomimus dan Caihong adalah beberapa dinosaurus yang diduga menggunakan bulu mencolok mereka untuk merayu pasangan. Struthiomimus memiliki bulu panjang di lengannya dan mungkin menggunakannya dalam sebuah ritual untuk menarik pasangan.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti