Ilmuwan Temukan Fosil Hewan Mirip Bintang Laut Berusia 155 Juta Tahun, Separuh Tubuhnya Tidak Utuh
Spesies ini disebut bintang rapuh dan berbeda dengan bintang laut.
Spesies ini disebut bintang rapuh dan berbeda dengan bintang laut.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Jerman Timur? Para arkeolog yang melakukan penggalian di Jerman Timur menemukan kuburan berusia 4.200 tahun, dekat Oppin di Saxony-Anhalt yang berisi kerangka seorang pria yang diyakini berisiko menjadi “zombie”.
-
Apa keunikan dari fosil laba-laba yang ditemukan di Jerman? Selain itu, fosil ini merupakan spesies baru dan telah diberi nama Arthrolycosa wolterbeeki sesuai dengan penemunya, Dr. Tim Wolterbeek, yang merupakan seorang peneliti geosains di Universitas Utrecht.
-
Apa saja fosil hewan purba yang ditemukan di Desa Jembarwangi? Dua fosil hewan purba yakni gading gajah dan tempurung kura-kura belum lama ini ditemukan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan fosil-fosil hewan purba tersebut? Ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dilakukan pada tahun 2011 dan 2014 oleh para ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL).
-
Siapa yang menemukan fosil hewan purba ini? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Apa penemuan arkeologi penting yang ditemukan oleh pasangan turis Jerman? Pasangan turis asal Jerman berhasil membuat penemuan arkeologi terbesar yang pernah ada setelah menemukan mayat yang berusia 5.300 tahun.
Ilmuwan Temukan Fosil Hewan Mirip Bintang Laut Berusia 155 Juta Tahun, Separuh Tubuhnya Tidak Utuh
Para ilmuwan Jerman berhasil menemukan dan mendeskripsikan sebuah spesies sejenis bintang laut berusia 155 juta tahun, jenis Brittle Star atau bintang rapuh yang sedang dalam pertengahan regenerasi pada separuh tubuhnya.
Dilansir Science Alert, fosil bintang rapuh pertama kali digali pada tahun 2018 dari deposit batu kapur di Jerman Selatan yang dulunya merupakan sebuah laguna yang dipenuhi rumput laut dan karang serta hamparan spons. Lokasi penemuan ini juga merupakan tempat yang dipenuhi fosil gigi hiu dan sisa-sisa pterosaurus purba, krustasea dan makhluk mirip buaya dari akhir zaman Jurrasic.
Fosil ini merupakan spesimen pertama dan satu-satunya yang diketahui oleh para ilmuwan yang serupa.
Fosil ini digambarkan sebagai spesies baru bintang rapuh atau Brittle Star, Ophiactis Hex.
Bintang laut dan bintang rapuh merupakan dua spesies yang berbeda walaupun memiliki bentuk yang hampir sama. Bintang rapuh modern dan beberapa jenis bintang laut sebagian besar berkembang biak melalui fisiparitas, sebuah proses di mana bintang membelah diri menjadi dua dan masing-masing sisinya akan menumbuhkan kembali bagian-bagian yang hilang. Proses ini juga dikenal sebagai fragmentasi klonal, karena bagian tubuh bintang yang terbelah merupakan klon dari bintang aslinya.
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Lalat Gergaji dari Fosil Berusia 16 Juta Tahun, Serangga Mirip Tawon yang Telah Punah
- Ilmuwan Ungkap Hewan Berusia 500 Juta Tahun Punya 30 Pasang Kaki Berduri, Masih Keluarga dengan Kepiting dan Monyet Laut
- Ilmuwan Dibikin Pusing Gara-Gara Fosil Cacing Laut Terperangkap dalam Pohon Selama 99 Juta Tahun, Bagaimana Bisa?
- Berkat Bocah 11 Tahun, Ilmuwan Berhasil Teliti Spesies Baru Reptil Laut Raksasa Berusia 200 Juta Tahun
Meskipun fisiparitas ditemukan pada keturunan bintang laut dan bintang rapuh, para peneliti masih belum mengetahui sejak kapan spesies ini mulai berevolusi. Bintang yang berkembang biak dengan cara fisiparitas cenderung memiliki enam lengan (bukan lima), seperti temuan pada fosil bintang rapuh ini, yang menjadikan pembagian tubuh menjadi lebih merata dan masuk akal.
“Meskipun biologi dan ekologi fragmentasi klon telah dipahami dengan baik, hampir tidak ada yang diketahui tentang evolusi dan sejarah geologi fenomena tersebut,” kata Ben Thuy, ahli paleontologi di Museum Nasional Sejarah Alam Luksemburg bersama rekannya yang dijelaskan dalam makalah mereka tentang temuan baru ini.
Fosil berusia 155 juta tahun ini ditemukan dalam kondisi yang sangat baik sehingga detail duri berbentuk kait yang ada di lengan bintang rapuh dapat terlihat dengan jelas. Fosil Ophiactis Hex membuktikan bahwa fragmentasi klonal pada echinodermata berbentuk bintang memiliki akar evolusi yang dalam.
Para peneliti memberi nama fosil ini dengan sebutan Ophiactis Hex yang diambil dari nama superkomputer ajaib dalam sebuah novel Discworld karya Terry Pratchett, sebuah mesin yang mampu memikirkan hal-hal yang tidak terpikirkan. Penemuan bintang rapuh berlengan enam oleh para ahli ini, menunjukan fisiparitas adalah strategi reproduksi aseksual kuno yang terkait dengan bentuk tubuh simetris tersebut.
“Sementara kerangka ophiuroids dengan masing-masing lengan yang membeku dalam proses regenerasi relatif umum dalam catatan fosil, kasus individu dengan separuh yang beregenerasi sangat jarang,” tulis Thuy dan rekannya.
“Sepengetahuan kami, spesimen yang dijelaskan dalam makalah ini, merupakan kasus kedua yang diketahui sejauh ini. Kasus pertama menunjukan regenerasi tampaknya terkait dengan simetri enam kali lipat dan fragmentasi klonal.”
Dengan hanya satu spesimen Ophiactis Hex yang ditemukan sejauh ini, para peneliti mengakui bahwa mustahil untuk mengetahui secara pasti seperti apa spesies tersebut mulai membelah diri dan apakah ia memiliki enam lengan atau tidak.
Satu-satunya spesimen lain yang hampir memberikan contoh reproduksi kuno pada bintang rapuh dideskripsikan pada tahun 1851 dan sangat tidak meyakinkan, diperkirakan telah menumbuhkan lengan keenam setelah cedera. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.