Ilmuwan Temukan Sesuatu dalam Isi Perut Fosil Dinosaurus Berusia 120 Juta Tahun
Menurut tim ilmuwan, dinosaurus itu memakan makanan seperti ikan, hewan mamalia, dan dinosaurus lain.
Tim ilmuwan di China berhasil menemukan fosil dinosaurus Dromaeosauridae berusia 120 juta tahun dengan santapan terakhir di perutnya, yaitu katak.
Lebih dari 120 juta tahun lalu, dinosaurus itu memakan katak. Namun tidak lama memakan katak, dinosaurus itu mati. Meski mati, namun tulang belulang dinosaurus itu dapat terjaga dari lingkungan sekitar karena mengalami fosilisasi.
-
Bagaimana dinosaurus ini ditemukan? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
-
Mengapa Dinosaurus punah? Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari. Kemudian, membuat suhu menjadi dingin, menghentikan fotosintesis, dan menghancurkan rantai makanan pada kala itu.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan tentang dinosaurus di masa lalu? Salah satu perkembangan paling mengejutkan dalam paleontologi dalam beberapa tahun terakhir adalah penemuan bahwa banyak dinosaurus yang memiliki bulu.
-
Mengapa dinosaurus punah? Temuan kami secara khusus mendukung gagasan bahwa vulkanisme telah mengganggu atmosfer dan iklim jauh sebelum asteroid,
-
Kapan dinosaurus punah? Sebelum ini, para ilmuwan telah berdebat tentang apa penyebab dari lenyapnya tiga perempat kehidupan di Bumi 66 juta tahun yang lalu ini.
Dinosaurus yang mirip burung dan memakan katak itu dinamakan tim ilmuwan sebagai Daurlong wangi. Menurut tim ilmuwan, dinosaurus itu memakan makanan seperti ikan, hewan mamalia, dan dinosaurus lain.
“Dromaeosauridae adalah clade dinosaurus theropoda berukuran kecil hingga menengah yang dikenal dari zaman Kapur di kedua belahan bumi,” jelas Xuri Wang dari Institut Geologi di Akademi Ilmu Geologi China, dikutip dari Interesting Engineering, Senin (28/11).
Wang juga menjelaskan fosil dinosaurus memakan katak yang ditemukan di wilayah China timur itu turut menambah keragaman dinosaurus dari keluarga Dromaesaurid. Wang juga terkagum dengan kondisi tulang belulang dinosaurus yang ditemukan itu.
“Holotipe Daurlong wangi adalah kerangka yang hampir lengkap dan diartikulasikan dengan panjang sekitar 1.5 meter,” lanjutnya.
Analisis fosil yang dipublikasi dalam Jurnal Scientific Reports itu menjelaskan tim ilmuwan menemukan kerangka katak purba di dalam ususnya. Penemuan itu menjadi temuan pertama kasus pelestarian dalam bagian usus dinosaurus.
“Rekonstruksi saluran pencernaan pada spesies yang punah, termasuk dinosaurus, dapat disimpulkan, secara tidak langsung, dari sisa-sisa isi usus… Spesimen Daurlong wangi menunjukkan kasus pelestarian usus pertama dalam garis keturunan theropoda yang sangat dekat dengan nenek moyang burung,” jelas Wang.
Tim ilmuwan yakin dinosaurus yang mirip burung itu hidup di Zaman Cretaceous Awal sekitar 145 – 100 juta tahun lalu.
Sebelumnya fosil dinosaurus lain pernah ditemukan pada 2019. Kala itu tim ilmuwan menemukan bulu dinosaurus berwarna biru. Analisis yang dilakukan Frane Babarovic dan timnya dari University of Bristol menunjukkan bulu biru itu berbeda dari melanosom bulu hitam, cokelat kemerahan, dan abu-abu.
Kemudian pada Juni lalu, tim peneliti dari Delhi University India menemukan telur dinosaurus yang tidak normal karena bercangkang banyak. Itu adalah temuan telur dinosaurus tidak normal pertama kalinya dalam sejarah penemuan fosil.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)