Kaisar China Kuno Dikubur dengan Baju dari Ribuan Lempengan Giok Lalu Dijahit dengan Benang Emas, Dipercaya Bisa Lindungi Roh di Akhirat
Pembuatan baju pemakaman ini membutuhkan waktu sampai 10 tahun.
Sekitar 2.000 tahun lalu di era Dinasti Han (berkuasa dari tahun 206 SM sampai 220 Masehi), kaisar dan pejabat China kuno ketika meninggal dunia dimakamkan dengan baju khusus. Baju ini terbuat dari ribuan lempengan atau potongan batu giok dan dijahit dengan benang emas.
Baju ini dibuat oleh pengrajin khusus, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (18/9).
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang membuat arkeolog kagum tentang kota kuno ini? Reruntuhannya menawarkan wawasan tentang perencanaan dan rekayasa yang digunakan untuk membangunnya.
Baju ini ditujukan sebagai "baju besi", untuk melindungi orang yang meninggal di akhirat dan untuk mencegah hancurnya tubuh jenazah, menurut UNESCO.
Keluarga kerajaan Han kuno juga meyakini pakaian ini bisa melindungi roh orang yang telah meninggal.
“Setelan pakaian batu giok melindungi tubuh dan jiwa secara keseluruhan, memungkinkan orang yang meninggal mencapai keabadian,” menurut Metropolitan Museum of Art di New York City.
Meskipun teks-teks kuno telah merujuk pada pakaian tersebut, baru pada tahun 1968 para arkeolog menemukan pakaian tersebut di provinsi Hebei di timur laut China. Pakaian tersebut digunakan dalam pemakaman penguasa Dinasti Han Liu Sheng, Pangeran Zhongshan, dan istrinya, Putri Dou Wan.
Dibuat Selama 10 Tahun
Selain baju besi, kedua jasad itu ditemukan dengan potongan batu giok menutupi mata jasad dua orang tersebut dan penutup telinga serta lubang tubuh lainnya. Baju Sheng terbuat dari 2.498 keping batu giok. Para peneliti memperkirakan dibutuhkan waktu 10 tahun untuk membuat pakaian kaisar tersebut, menurut UNESCO.
- 4 Bahan Gamis yang Elegan untuk Lebaran 2025, Bikin Penampilan jadi Lebih Anggun dan Menawan
- Makam Kuno Berusia 2.200 Tahun Berisi Penuh Harta Karun Ditemukan di China, Diduga Milik Kaisar
- Identitas 2 Kerangka Kuno dengan 'Kaki Terputus' di China Terungkap, Bongkar Hukuman Zaman Dulu ke para Bangsawan
- Kenalan dengan Batik Kuno Ciwaringin khas Cirebon, Gambarkan Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan hingga Perjuangan Santri Lawan Belanda
Para peneliti juga menemukan seperangkat aturan berjudul "Kitab Han Akhir", yang menjelaskan secara rinci bagaimana pakaian itu dibuat dan bagaimana berbagai jenis benang harus digunakan tergantung pada status sosial seseorang. Misalnya, pakaian kaisar hanya menggunakan benang emas, sedangkan pakaian elit tingkat rendah dibuat dari benang sutra.
Namun, praktik penguburan yang rumit dihentikan pada tahun 500-an pada masa pemerintahan Kaisar Wen dari Wei Barat, karena pakaian bernilai tinggi tersebut menjadi sasaran para penjarah.