Lembaga Internasional Sebut 96 Persen Populasi Gaza Menderita Kelaparan Level Ekstrem, Setengah Juta Orang Kondisinya Sangat Memprihatinkan
Agresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
Agresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para tentara Israel di perbatasan Gaza? Dua tentara cadangan Israel baru-baru ini menemukan sebuah lampu minyak kuno dari zaman Bizantium yang berumur 1.500 tahun di perbatasan Gaza.
-
Kapan serangan Israel ke Gaza dimulai? Dalam wawancara dengan Anadolu, Baraka dengan suara gemetar menceritakan kesulitannya mengubur puluhan bahkan ratusan mayat setiap hari sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober.
-
Apa isi selebaran yang dijatuhkan Israel di Gaza? Selebaran Ramadan yang ditulis dalam bahasa Arab itu berisi seruan agar "memberi makan mereka yang membutuhkan dan berbicaralah yang baik". Di saat yang sama ratusan ribuan penduduk Gaza saat ini sedang kelaparan karena blokade Israel terhadap makanan dan air bersih.
-
Kenapa Israel melakukan pembantaian di Gaza? Selama beberapa pekan terakhir, para pejabat Israel mengklaim 13.000 'teroris' dibunuh oleh tentara Israel di Gaza, walaupun status ‘teroris’ menurut mereka adalah setiap pria dewasa yang ada di Gaza.
-
Kapan serangan Israel di Jalur Gaza dimulai? Sejak pecahnya serangan pada 7 Oktober lalu hingga saat ini, Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, menyebabkan lebih dari 118.000 warga Palestina terbunuh dan terluka dan lebih dari 70% korban merupakan anak-anak dan perempuan, sekitar 10.000 orang hilang di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
Lembaga Internasional Sebut 96 Persen Populasi Gaza Menderita Kelaparan Level Ekstrem, Setengah Juta Orang Kondisinya Sangat Memprihatinkan
Laporan dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC) menunjukkan, 96 persen populasi Jalur Gaza saat ini menghadapo "kelaparan level ekstrem". Selain itu, hampir setengah juta orang berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
IPC dalam laporannya juga menyatakan, lebih dari setengah rumah tangga di Gaza telah menjual harta benda mereka untuk membeli makanan. Sepertiga populasi Gaza mengumpulkan sampah untuk dijual, sedangkan masih banyak warga lainnya yang harus terus bertahan hidup siang dan malam tanpa makanan, seperti dikutip dari The Cradle, Minggu (7/7).
Masyarakat Palang Merah Palestina (PRCS) berulang kali memperingatkan kondisi kemanusiaan yang semakin menurun di wilayah tersebut, akibat Israel menutup perbatasan dan melarang masuknya bantuan ke Gaza.
- Jarang Diketahui, Begini Kacau Balaunya Kondisi Masyarakat-Militer Israel Pasca 1 Tahun Perang di Gaza
- Warga Gaza Banyak Dibunuh Israel, Bocah ini Sengaja Mengubur Diri Ingin Tahu Dikubur jadi Orang Meninggal
- Kejahatan Perang Israel di Gaza Terang Benderang, 6 Bulan Jatuhkan 70 Ribu Ton Bom Jauh Lampaui Perang Dunia II
- Israel Akhirnya Diseret ke Mahkamah Internasional Atas Genosida di Gaza, Apa Arti dan Dampaknya?
Pada 2 Juli, UN Women, badan PBB bidang pemberdayaan perempuan melaporkan, sedikitnya 557.000 perempuan di Gaza mengalami kerentanan pangan, menyoroti para ibu dan perempuan dewasa lebih memprioritaskan memberi makan orang lain daripada diri mereka sendiri. Selain itu, para perempuan di Gaza juga menghadapi banyak tantangan dan kesulitan dalam mengakses pasokan makanan yang cukup.
Bulan lalu, laporan bersama Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dan World Food Programme (WFP) mengindikasikan lebih dari setengah warga Palestina di Gaza bisa mengalami kelaparan level fatal atau berbahaya pada pertengahn Juli.
Juga pada Juni, kantor media Gaza mengungkapkan ribuan anak-anak berusia lima tahun dan di bawahnya berisiko meninggal karena kelaparan, disebabkan larangan masuknya bantuan oleh penjajah Israel.
Kantor media Gaza juga mendesak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan pengadilan internasional lainnya untuk mendakwa para penjahat perang baik itu Israel maupun pemerintah Amerika Serikat, yang terlibat dalam kejahatan perang yang secara sistematis menargetkan anak-anak.
Agresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.