Pekerja Tambang Temukan Kerangka Manusia Purba Raksasa Berusia 3.000 Tahun, Tingginya Sampai 3 Meter dan Berambut Merah
Pekerja Tambang Temukan Kerangka Manusia Purba Raksasa, Tingginya Sampai 3 Meter dan Berambut Merah
Kerangka-kerangka manusia raksasa itu ditemukan di dalam sebuah gua.
-
Di mana kerangka manusia purba yang tingginya mencapai 3 meter ditemukan? Kerangka ini ditemukan di Gua Lovelock, Nevada, Amerika Serikat.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Bagaimana manusia purba menggunakan kapak genggam raksasa? Ingrey mengatakan, kapak-kapak genggam ini sangat besar sehingga sulit menggambarkan bagaimana manusia purna memegang dan menggunakannya. Menurutnya, kapak-kapak ini kurang praktis secara fungsi atau kegunaan dan kemungkinan bertujuan untuk hal-hal simbolis karena alat ini mewakili kekuatan dan keterampilan.
-
Kapan jejak kaki manusia purba tersebut dibuat? Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern Para ahli arkeologi menemukan jejak kaki manusia yang dipercaya berusia lebih dari 800.000 tahun.
-
Dimana tengkorak manusia purba dengan lubang menyerupai luka tembak ditemukan? Para peneliti terkejut ketika seorang penambang menemukan tengkorak berumur 125.000 hingga 300.000 tahun di Swiss. Pasalnya tengkorak tersebut memiliki lubang kecil berbentuk kepala di sisinya.
-
Bagaimana manusia purba di Sangiran berdiri tegak? Di lokasi ini ditemukan puluhan fosil manusia purba, termasuk Pithecanthropus erectus, manusia purba berdiri tegak yang disimpulkan nenek moyang manusia modern.
Pekerja Tambang Temukan Kerangka Manusia Purba Raksasa Berusia 3.000 Tahun, Tingginya Sampai 3 Meter dan Berambut Merah
Sisa-sisa kerangka manusia purba ditemukan di Gua Lovelock di Nevada, Amerika Serikat.
Namun, ada yang aneh dengan sisa-sisa tulang makhluk itu. Sejumlah kerangka berukuran tinggi mencapai tinggi 3 meter. Tidak hanya besar, tetapi beberapa kerangka ini, yang diyakini sebagai mumi, juga memiliki rambut merah yang khas.
Penemuan ini telah menghidupkan kembali kepercayaan kuno yang menyebut sekelompok orang yang terlupakan pernah hidup di bagian barat daya Amerika.
Dilansir Greek Reporter, berdasarkan kepercayaan Paiute, suku kuno di Nevada, ada kisah tentang raksasa berambut merah yang dikenal sebagai Si-Te-Cah, yang menetap di Amerika ribuan tahun lalu dan berasal dari pulau yang jauh.
- Geger Penemuan Kerangka Manusia di Lahan Kosong di Manggala Makassar, Begini Penampakannya
- Bocah Perempuan Tewas Terbungkus Karung di Bekasi, Ditemukan dalam Lubang 2,5 Meter
- Nekat, Pemuda Ini Tangkap Ular Mematikan yang Bersarang di Rumahnya Bertahun-tahun
- Ilmuwan Dibuat Penasaran Punahnya Kera Raksasa Terkuat di Bumi
Legenda mengatakan raksasa ini berlayar melintasi lautan dengan rakit buluh, mendapatkan reputasi karena tinggi, kekuatan, dan kekejaman
mereka yang luar biasa dibandingkan dengan orang biasa.
Pada 1911, para penambang yang mencari guano kelelawar, bahan penting untuk pupuk, menemukan barang-barang aneh di sebuah gua dekat Lovelock, Nevada.
Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
Manusia Raksasa Lovelock berukuran antara 2,5-3 meter
Penemuan tersebut termasuk mumi, yang dikenal sebagai Raksasa Lovelock, yang tingginya berkisar antara 2,5-3 meter, menurut laporan Archaeology World.
Di antara penemuan tersebut juga ada sandal sepanjang 40 sentimeter yang menunjukkan tanda-tanda bekas dipakai dan sebuah batu besar yang terukir dengan apa yang tampaknya adalah jejak tangan raksasa.
Setelah penggalian kedua pada 1931, sebuah artikel di Nevada Review-Miner mengklaim dua kerangka besar ditemukan di dasar danau kering dekat Lovelock.
Sisa-sisa kerangka ini, yang tingginya 2,5-3 meter, diawetkan dalam cara yang mirip dengan praktik Mesir Kuno.
Tidak ada konsensus ilmiah tentang ciri-ciri kerangka Gua Lovelock.
Sejumlah ahli menyarankan ukuran besar tubuh mereka bisa disebabkan oleh gigantisme atau kondisi medis lainnya. Yang lain mengatakan adat pemakaman atau faktor budaya lainnya mungkin telah mempengaruhi ukuran sisa-sisa kerangka tersebut.
Ada juga kemungkinan salah mengidentifikasi tulang hewan atau benda lain sebagai sisa-sisa kerangka manusia.
Pada akhirnya, kisah raksasa Gua Lovelock tetap menjadi misteri yang menarik, menggabungkan arkeologi, antropologi, dan cerita rakyat.
Meskipun ini mungkin terdengar tidak masuk akal, cerita serupa tentang orang-orang misterius ini muncul di seluruh Amerika.
Pada abad ke-16, orang Spanyol bernama Pedro Cieza de León mendokumentasikan kisah lama Peru tentang raksasa.
Berdasarkan tulisannya, makhluk-makhluk yang menjulang tinggi ini “datang melalui laut dengan rakit buluh [dengan] cara seperti perahu besar” dan “beberapa pria begitu tinggi sehingga dari lutut ke bawah mereka sebesar panjang pria biasa berukuran sedang.”
Kerangka berusia 3.000 tahun itu lebih besar dari rata-rata manusia biasa
Lebih jauh di Andes, yang terletak antara Peru dan Bolivia, kerangka dengan tengkorak memanjang ditemukan. Sisa-sisa ini, yang diyakini berusia sekitar 3.000 tahun, melebihi ukuran kerangka manusia biasa. Menariknya, beberapa dari mereka juga memiliki rambut merah.
Archaeology World melaporkan beberapa ilmuwan mengaitkan warna kemerahan ini dengan lingkungan pemakaman. Di sisi lain, beberapa melihatnya sebagai bukti yang mendukung keberadaan Si-Te-Cah dan kerabat mereka.
Dalam mitologi mereka, orang Paiute menceritakan Si-Te-Cah terlibat dalam peperangan melawan mereka dan suku-suku tetangga, menyebabkan ketakutan dan kehancuran.
Setelah bertahun-tahun berkonflik, suku-suku tersebut bergabung untuk melawan musuh yang tangguh ini.