Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun
Situs kuno ini ditemukan para pemancing yang sedang menyelam di malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun
Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Sumber: Arkeonews
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan kuno legendaris yang menghilang secara misterius pada abad ke-14 dengan membawa kekayaan besarnya.
Foto: Arkeonews
-
Mengapa para ilmuwan menanam semangka di Antartika? Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di lokasi pagar sisi utara Istana Majapahit? Arkeolog berhasil menemukan lokasi pagar sisi utara hingga tiga tapak gapura dari Istana Majapahit. Hal itu berlangsung usai tahun 2023 lalu sempat terkendala pembebasan lahan di Jatirejo.
-
Siapa nama raja Sriwijaya yang menjadi nama museum ini? Mengutip beberapa sumber, nama Museum Balaputera Dewa diambil dari nama raja Sriwijaya yang bertakhta pada abad ke-9 masehi dan juga mantan Kepala Dinasti Syailendra bernama Balaputeradewa.
-
Bagaimana Tarian Gending Sriwijaya ditampilkan? Tarian ini dibawakan oleh gadis Palembang untuk menerima tamu penting. Palembang tak hanya terkenal dengan makanan khasnya, melainkan juga tradisi dan budayanya yang begitu beragam dan unik. Salah satu budaya Palembang yang terkenal adalah Tari Gending Sriwijaya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Siapa Sri Maharaja Tarusbawa? Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
Sean Kingsley, arkeolog maritim asal Inggris meyakini penemuan tersebut, termasuk temuan patung Buddha emas seukuran batu rubi yang bernilai jutaan dolar. Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di perairan nusantara selama 400 tahun.
Kota istana yang terletak di sekitaran kota Palembang juga dikenal sebagai “Venesia dari Timur”, terletak di arteri utama Jalur Sutra versi maritim.
“Dalam lima tahun terakhir, hal-hal luar biasa telah terjadi. Koin dari segala periode, patung emas dan Buddha. Permata, segala macam hal yang mungkin Anda baca di Sinbad si Pelaut dan mengira itu dibuat-buat. Ini sebenarnya nyata.”
Dr. Sean Kingsley
Sumber: Arkeonews
Palembang kuno dan modern awal di Sumatera sebagian besar dibangun di dalam air dan kemudian tenggelam. Temuan ini dipublikasikan di Wreckwatch edisi terbaru yang diedit Kingsley. Penelitian terkait Sriwijaya ini merupakan bagian dari rilis musim gugur setebal 180 halaman mengenai Tiongkok dan Jalur Sutra Maritim.
Sumber: Arkeonews
Sebelumnya, para arkeolog Australia menemukan koleksi tembikar yang indah yang telah diawetkan di lumpur sungai, mencerminkan sejumlah budaya yang menakjubkan termasuk kekuatan besar Abad Pertengahan di Asia, serta Belanda, Inggris, dan Portugis.
Sumber: Arkeonews
- Sampan Berusia 3.000 Tahun Ditemukan Masih Utuh di Pinggir Sungai, Dipakai Manusia di Zaman Perunggu Akhir
- Setumpuk Perhiasan Emas Berusia 1800 Tahun Ditemukan Dalam Peti Mati Gadis Romawi, Diyakini Jadi Pelindung di Akhirat
- Kota Berusia 3.400 Tahun Ini Muncul dari Dalam Sungai, Ada Istana Sampai Benteng
- Menteri Bahlil Janji Tak akan Bongkar Makam Leluhur di Pulau Rempang
Kingsley mencatat, pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai arteri Jalur Sutra Maritim yaitu sebuah pasar raksasa yang memperdagangkan barang-barang lokal dari Tiongkok dan Arab.
Foto: Palembang zaman dulu (Tropenmuseum, Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen)
“Dari perairan dangkal telah muncul emas dan permata berkilauan yang sesuai dengan kerajaan terkaya ini. Mulai dari alat perdagangan dan senjata perang hingga peninggalan agama," jelas Kingsley.
Foto: Courtesy of Wreckwatch Magazine
"Dari candi-candi dan tempat-tempat ibadah yang hilang telah muncul patung-patung Buddha dari perunggu dan emas, pengetuk pintu candi perunggu bergambar wajah setan Kala, dalam legenda Hindu kepala mitos Rahu yang mengaduk lautan untuk membuat ramuan keabadian. Lonceng biksu perunggu dan cincin upacara emas bertatahkan batu rubi dan dihiasi dengan tongkat vajra emas bercabang empat, simbol Hindu untuk petir, senjata pilihan dewa," jelas Kingsley.