Perempuan Ini Ngobrol dengan Ibunya yang Sudah Meninggal Pakai AI, Pengalamannya Menyeramkan
Perempuan Ini Ngobrol dengan Ibunya yang Sudah Meninggal Pakai AI, Pengalamannya Menyeramkan
Perempuan Ini Ngobrol dengan Ibunya yang Sudah Meninggal Pakai AI, Pengalamannya Menyeramkan
-
Apa yang dibayangkan oleh AI? Hasilnya sungguh memesona. Coldplay memainkan musik mereka di tengah latar belakang Gunung Bromo yang diselimuti kabut, menambah pesona dan kemegahan dari acara tersebut. Ribuan penonton terlihat memadati area tersebut.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Bagaimana Tiongkok mengurangi ketergantungan pada teknologi AI AS? Tiongkok telah membangun industri AI generatif domestiknya dan mendesak perusahaan-perusahaan yang ada di negara tersebut untuk menghindari penggunaan teknologi asing.
-
Apa yang ditemukan para ahli dengan menggunakan AI? Para ahli dari Universitas Bradford, Nottingham, dan Stanford telah mengembangkan algoritma analisis khusus untuk membuat sebuah penemuan: salah satu objek dalam lukisan karya Raffaello Sanzio/Raphael ternyata tidak dilukis oleh sang maestro.
-
Apa yang sedang disiapkan oleh Kementerian Kominfo terkait teknologi AI? Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan pengaturan mengenai Tata Kelola Teknologi Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI).
Perempuan Ini Ngobrol dengan Ibunya yang Sudah Meninggal Pakai AI, Pengalamannya Menyeramkan
Kemajuan teknologi saat ini nampaknya telah mencapai titik yang menakjubkan, bahkan sampai pada kemampuan menciptakan pengalaman yang menyerupai percakapan dengan orang yang telah tiada.
Dilansir laman Indy100, seorang perempuan menemukan pengalaman "menyeramkan" ketika berinteraksi dengan ibunya yang telah meninggal menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan hampir menjangkau batas yang tidak terbayangkan, dengan kemampuannya yang terus berkembang pesat. Teknologi ini mampu menciptakan apa yang dikenal sebagai "deepfake" yang berbahaya, bahkan mampu menemukan setiap jejak foto seseorang di internet.
- Dikira Kotoran Burung yang Menempel di Dahan Pohon, Ternyata Ilmuwan Temukan Spesies Baru Kupu-Kupu
- Ilmuwan Penasaran Bagaimana Manusia Purba Bisa Jelajahi Gua Penuh Jurang Berbahaya 8.000 Tahun Lalu
- Ilmuwan Tercengang Saat Temukan Peristiwa Sangat Langka, Hanya Terjadi Sekali dalam 1 Miliar Tahun
- Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Punya Ekor
Meskipun beberapa aplikasi dari teknologi ini memunculkan kekhawatiran, seorang wanita menggunakan kecerdasan buatan ini untuk membantu mengatasi kesedihan akibat kehilangan ibunya.
Sirine Malas, seorang aktris yang meninggalkan Suriah untuk menetap di Jerman pada 2015, mengalami kehilangan tragis ketika ibunya, Najah, meninggal dunia akibat gagal ginjal yang dideritanya sejak 2018.
Sebelum ibunya meninggal, Malas berharap mempertemukan ibunya dengan cucunya, namun takdir berkata lain.
Malas mengatakan kepada Sky News, "Semuanya terasa begitu kejam karena terjadi begitu tiba-tiba. Saya sangat ingin dia bertemu dengan anak saya, dan saya ingin mengadakan pertemuan terakhir itu."
Dalam upayanya mengatasi kesedihan, Malas menemukan Project December–sebuah alat AI yang dirancang untuk "mensimulasikan orang yang telah meninggal".
Melalui alat ini, pengguna diminta untuk mengisi formulir tentang orang yang telah meninggal, termasuk informasi pribadi dan hubungan dengan pengguna.
Chatbot AI kemudian membuat profil orang tersebut berdasarkan informasi yang diberikan.
Malas dapat "berbicara" dengan ibunya melalui chatbot ini, yang memberikan tanggapan yang diperkirakan akan diberikan oleh ibunya.
Hasilnya, menurut Malas, "menyeramkan". Chatbot tersebut merujuk pada ibunya dengan nama hewan peliharaan yang biasa dipanggil oleh ibunya, informasi yang dimasukkan oleh Malas ke dalam formulir.
"Ada momen yang terasa sangat nyata," kata Malas, "tetapi juga ada saat-saat di mana saya merasa siapapun bisa memberikan jawaban seperti itu."
"Sebagai orang spiritualis, saya merasa ini adalah sebuah wahana," ujar Sirine.
Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat, pengalaman seperti ini memicu berbagai pertanyaan tentang etika dan implikasi psikologis dari interaksi manusia dengan kecerdasan buatan yang semakin canggih.