Prasasti Singapura Bikin Arkeolog Penasaran, Berisi Tulisan Misterius dalam Bahasa yang Tidak Dikenal
Asal usul dan usia prasasti ini juga masih belum diketahui.
Asal usul dan usia prasasti ini juga masih belum diketahui.
-
Mengapa prasasti ini penting bagi para arkeolog? “Setidaknya enam tanda akan hilang di bagian yang terbelah, tetapi jika benar-benar simetris dan tanda tersebut memenuhi tiga dari empat sisi pelat, maka jumlahnya bisa mencapai 32 tanda,” kata Joan Ferrer i Jané, seorang peneliti filologi paleohispanik di Universitas Barcelona dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir gbnews. “Sangat disayangkan bagian terakhir dari alfabet hilang karena di situlah perbedaan yang paling mencolok cenderung terjadi.”
-
Kenapa prasasti ini penting bagi para arkeolog? Menurut pernyataan pers tersebut, Menteri Ersoy berkata di akun media sosialnya:"Kami meyakini prasasti ini, yang beratnya 28 gram, akan memberikan perspektif baru dalam memahami struktur ekonomi dan sistem negara pada Zaman Perunggu Akhir."
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bawah batu naga? Sebuah penemuan arkeologi mengungkap batu setinggi 3,5 meter yang berasal dari abad ke-16 SM, digunakan oleh masyarakat prasejarah yang disebut Armenia untuk mengubur dua bayi baru lahir dan seorang wanita dewasa di bawahnya.
-
Bagaimana para arkeolog menentukan asal muasal dari batang logam tersebut? Dengan membandingkan penemuan mereka dengan artefak lain yang ditemukan di Mediterania, mereka menyimpulkan bahwa timah ini berasal dari Sardinia, Italia bagian barat.
-
Apa isi dari Prasasti Sangguran? Dua baris pertama isi Prasasti Sangguran ditulis dalam bahasa Sansekerta. Sedangkan seluruh bagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Kuno.
-
Apa yang digambarkan pada batu prasasti tersebut? Prasasti ini adalah batu yang diukir yang digunakan untuk tujuan peringatan. Batu ini menggambarkan sosok manusia dengan hiasan kepala, kalung, dan dua pedang.
Prasasti Singapura Bikin Arkeolog Penasaran, Berisi Tulisan Misterius dalam Bahasa yang Tidak Dikenal
Sebuah batu yang disebut Singapore Stone dipajang di Museum Nasional Singapura. Batu ini bertuliskan prasasti yang berasal dari bahasa yang tidak dikenal.
Lempengan batu pasir ini bukanlah “batu” sederhana. Dulunya merupakan bagian dari monumen, sebuah prasasti kuno berukuran 3 x 3 meter dan memuat sekitar 50 baris teks.
Sistem penulisan pada permukaannya unik, tidak pernah ditemukan di tempat lain dan tidak pernah digunakan dalam teks lain mana pun. Makna atau isi prasasti itu masih belum terpecahkan, seperti dikutip dari Ancient Origins, Sleasa (30/7).
Karena isi prasasti masih misterius, asal usul maupun usia batu itu juga tidak diketahui. Namun menurut hipotesis, diperkirakan berasal dari sekitar abad ke-10 hingga ke-13, namun tidak ada konsensus atau kesepakatan terkait hal tersebut.
Saat ini, tim peneliti dari Universitas Xi’an Jiaotong-Liverpool mengembangkan Read-y Grammarian, program kecerdasan buatan (AI) yang bisa "mempelajari" karakter prasasti yang masih ada dan menebak serta menguraikan bagian teksnya yang hilang.
- Situs Bukit Batu Misterius Ini Ternyata Lokasi Peti Mati Para Penyembah Api, di Dalamnyanya Ada Tembikar dari Asia Tenggara
- Arkeolog Temukan Makam Sosok Wanita Misterius di Pemakaman Berusia 6.500 Tahun, Diduga Seorang Pejuang dan Dikubur Bersama Anak Panah
- Mahasiswa Arkeologi Temukan Dua Prasasti Berusia 950 Tahun di Kuil, Jelaskan Soal Sejarah Sampai Irigasi
- Arkeolog Temukan Teks Tulis Pertama di Dunia Berusia 9.200 Tahun, Dipahat di Atas Kayu
"Berbeda dengan manusia, program ini tidak memiliki bias interpretasi (bias kognitif berdasarkan keyakinan peneliti). Mengurangi bias ini merupakan persyaratan mendasar untuk penelitian dalam penguraian bahasa," tulis Francesco Perono Cacciafoco, asisten profesor linguistik Universitas Xi'an Jiaotong-Liverpool di The Conversation.
"Jika kita dapat memulihkan teks yang dapat diandalkan untuk lempengan tersebut, lebih banyak bahan akan tersedia untuk perbandingan, analisis frekuensi, dan pengenalan pola – langkah pertama menuju penguraian dan mendengarkan suara batu untuk pertama kalinya," pungkasnya.