Puluhan Tahun Penasaran, Ilmuwan Berhasil Pecahkan Tulisan Misterius di Patung Sphinx Kuno, Ini Maknanya
Artefak sphinx ini ditemukan pada abad ke-19 dan kemudian dicuri.
Artefak sphinx ini ditemukan pada abad ke-19 dan kemudian dicuri.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog terkait asal usul patung Sphinx? “Temuan kami menawarkan kemungkinan kisah asal usul bagaimana formasi mirip Sphinx bisa muncul dari erosi,” kata peneliti Leif Ristroph dalam sebuah pernyataan. “Percobaan laboratorium kami menunjukkan bentuk mirip Sphinx ternyata berasal dari material yang terkikis oleh arus deras.”
-
Di mana para ilmuwan melakukan eksperimen untuk mempelajari asal-usul Sphinx? Para ilmuwan merinci eksperimen laboratorium mereka, menggunakan tanah liat dengan material yang sulit tererosi di dalamnya dan menempatkannya dalam terowongan air yang mereplikasi pola angin di wilayah Mesir timur laut.
-
Bagaimana para peneliti melakukan eksperimen untuk mensimulasikan pembentukan Sphinx? Dengan menggambarkan kembali kondisi cuaca pada masa pembangunan monumen tersebut, para peneliti menciptakan kondisi laboratorium yang meniru erosi angin, menghasilkan bentuk Sphinx yang mengejutkan mirip dengan yang terlihat di gurun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Jepang di bawah Sphinx? Hasil survei menunjukkan ada beberapa terowongan dan lorong di bawah Giza.
-
Mengapa penelitian ini penting dalam memahami sejarah Sphinx? Pentingnya temuan ini juga terletak pada fakta bahwa banyak bukit pasir di gurun-gurun modern masih mempertahankan kemiripan dengan bentuk Sphinx.
-
Siapa yang menemukan arti tulisan di patung sphinx? Menurut penelitian yang dipublikasikan pada 30 Desember lalu di Jurnal Arkeologi Mediterania dan Arkeometri, tulisan pada patung itu akhirnya terpecahkan.
Puluhan Tahun Penasaran, Ilmuwan Berhasil Pecahkan Tulisan Misterius di Patung Sphinx Kuno, Ini Maknanya
Para ilmuwan sejak lama bertanya-tanya mengenai makna yang terkandung dalam prasasti yang tertulis di patung Sphinx kuno. Namun baru-baru ini, teks tersebut berhasil diuraikan para ilmuwan.
Menurut para ilmuwan, prasasti tersebut merupakan aksara Yunani.
Selama beberapa dekade, para ahli meneliti gambar tersebut dan berusaha memecahkan kodenya. Namun, upaya tersebut tidak berhasil, mungkin karena terdapat penyimpangan yang “tidak biasa” dari norma-norma kuno yang berbunyi dari kanan ke kiri.
Berasal dari abad ketiga, patung sphinx perunggu tersebut berasal dari Dacia, sebuah provinsi Romawi yang sebagian besar berbatasan dengan Rumania modern, seperti dikutip dari Greek Reporter, Kamis (4/7).
Patung tersebut ditemukan pada abad ke-19, namun kemudian dicuri dari orang Eropa sekitar tahun 1848. Meskipun tidak pernah ditemukan, gambar detail sphinx tetap ada. Pada gambar tersebut, prasasti yang tersusun dari segelintir karakter terlihat di dasar patung.
- Ilmuwan Temukan Hewan Misterius yang Sudah Punah dari Lukisan Gua 400 Tahun Lalu, Bentuknya Panjang dan Punya Taring
- Ilmuwan Bingung, di Dekat Piramida Misterius Ditemukan Pipa Besi Berusia 150.000 Tahun
- Arkeolog Akhirnya Pecahkan Misteri Tangga Aneh di dalam Piramida Mesir Berusia 4.500 Tahun, Begini Temuannya
- Tulisan Misterius Pada Patung Sphinx Akhirnya Terpecahkan Setelah 200 Tahun, Ternyata Ini Isinya
Salah satu tokoh kuno yang paling dikenal, Sphinx mempunyai banyak bentuk seperti yang digambarkan di seluruh peradaban Yunani, Timur Dekat, dan Asia. Dengan ciri-ciri kepala manusia jantan atau betina, tubuh singa, dan sayap burung raksasa, Sphinx adalah simbol kekuatan.
Menurut Peter Revesz, penulis studi dan profesor di Universitas Nebraska, apa yang tertulis pada patung itu terdiri dari karakter yang misterius.
"Tetapi setelah pencerminannya diperhatikan, karakter-karakter tersebut menjadi mudah dikenali sebagai huruf alfabet Yunani, beberapa di antaranya berada dalam bentuk yang lebih kuno," paparnya.
Setelah memeriksa abjad kuno, Revesz menentukan pesan tersebut adalah puisi proto-Hongaria yang ditulis dengan huruf Yunani.
Puisi tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, yang artinya: “Lihatlah, sembahlah: inilah singa suci,” yang dapat dianggap sebagai perintah untuk menghormati sphinx.
Revesz menambahkan, puisi yang diterjemahkan ini patut diperhatikan karena “pemujaan sphinx bukanlah bagian dari mitologi Romawi kuno arus utama yang menampilkan dewa dan dewi Romawi yang dikenal banyak orang saat ini."
Penggambaran dewa pertama kali muncul di Mesir dan sebagian Timur Tengah pada abad ketiga SM. dan kemudian ditemukan di seluruh dunia Mediterania yang lebih luas, menurut Kamus Klasik Oxford.
Teksnya juga tidak normal, karena ditulis sebagai puisi metrik, sedangkan sebagian besar prasasti pada saat itu ditulis dalam bentuk prosa.
“Dengan menggunakan fitur-fitur puitis ini, juru tulis memilih teks tertentu yang juga dibangun dengan hati-hati dan berseni,” kata Revesz.
“Yang unik adalah patung sphinx ini memberikan beberapa catatan tentang agama minoritas di kekaisaran Romawi, yang catatannya jauh lebih langka,” tambah Revesz.
Studi ini dipublikasikan di jurnal Mediterranean Archaeology and Archaeometry.