Relawan Lingkungan Temukan Tumpukan Harta Karun di Desa, Ada Timbunan 7.700 Keping Koin dan Tujuh Pedang Berusia 3.000 Tahun
Harta karun ini ditemukan di tiga lokasi berbeda, ada juga perhiasan dan artefak lainnya.
Relawan Lingkungan Temukan Tumpukan Harta Karun di Desa, Ada Timbunan 7.700 Keping Koin dan Tujuh Pedang Berusia 3.000 Tahun
Relawan pegiat lingkungan menemukan tumpukan harta karun berusia ribuan tahun di Jerman. Harta karun kuno tersebut terdiri dari tujuh pedang, ribuan koin perak, perhiasan, dan tembikar.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Jerman Timur? Para arkeolog yang melakukan penggalian di Jerman Timur menemukan kuburan berusia 4.200 tahun, dekat Oppin di Saxony-Anhalt yang berisi kerangka seorang pria yang diyakini berisiko menjadi “zombie”.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Jerman? Para ilmuwan Jerman berhasil menemukan dan mendeskripsikan sebuah spesies sejenis bintang laut berusia 155 juta tahun, jenis Brittle Star atau bintang rapuh yang sedang dalam pertengahan regenerasi pada separuh tubuhnya.
-
Siapakah yang memimpin tim arkeolog yang menemukan harta karun di kota kuno? Sebuah tim arkeologi bawah laut, yang dipimpin oleh arkeolog kelautan Prancis, Franck Goddio, telah mengungkap lebih banyak penemuan di lokasi sebuah kuil Dewa Amun di kota pelabuhan kuno Thonis-Heracleion di Teluk Aboukir.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
-
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti Jerman mengenai aksara paku? Sekarang, dengan menggunakan model 3D sekitar 2.000 tablet, mereka melatih program komputer untuk memindai teks mereka dan mentranskripsinya, seperti menggunakan kamera ponsel untuk mengubah catatan tulisan tangan menjadi dokumen teks.
Mereka menemukan artefak tersebut tahun lalu di tiga lokasi terpisah yang tersebar di pedesaan Jerman, menurut sebuah pernyataan yang diterjemahkan, dikutip dari Live Science, Minggu (4/8).
Penemuan pertama berlokasi di dekat daerah Mirow, Jerman utara. Di sini, para pegiat lingkungan menemukan pecahan tujuh pedang pedang berusia 3.000 tahun, berasal dari Zaman Perunggu. Menurut para arkeolog, senjata ini kemungkinan ditaruh di lokasi tersebut sebagai benda persembahan dan pengerukan kemudian menyebabkan pedang-pedang itu patah berkeping-keping. Namun, mereka berhasil menyatukan kembali artefak tersebut.
Penemuan kedua berupa hampir 6.000 keping koin perak zaman pertengahan. Koin ini ditemukan di Rugen, sebuah pulau di Jerman berada sekitar 200 kilometer utara Mirow. Koin ini ditaruh di dalam sebuah wadah tanah liat, tapi banyak juga yang bertebaran di tanah.
Walaupun sebagian besar koin ini dicetak di Jerman barat, arkeolog menyatakan sekitar 10 persen berasal dari Inggris, Denmark, dan Bohemia (Republik Ceko saat ini), dan Hungaria, menandai adanya hubungan perdagangan di daerah tersebut. Para peneliti menganggap koleksi tersebut merupakan timbunan koin Slavia terbesar dari abad ke-11.
- Mahasiswa Temukan Koleksi Harta Karun Berusia 2.700 Tahun, Ada 60 Arterfak Terbuat dari Perunggu dan Besi
- Bukan Sekedar Dongeng, Ini Kisah Nyata Petani di Jawa Tengah Berhasil Temukan Harta Karun Emas
- Pemburu Harta Karun Temukan Tumpukan Koin Romawi Berusia Sekitar 2000 Tahun, Bergambar Para Kaisar Terkenal
- Penjarah Curi Harta Karun dari Makam 2.400 Tahun, Tapi Artefak Berharga Ini Justru Ditinggalkan
Penemuan ketiga berada di daerah Mölln, Jerman utara. Terdiri dari sejumlah benda yang berasal dari abad ke-11, termasuk wadah tanah liat berisi 1.700 keping koin, kalung emas mutiara, batu kristal, dan manik-manik akik (kuarsa), cincin jari dan leher; dan dua wadah relik.
Wadah relik pertama berbentuk seperti "kaptorga" - liontin logam datar yang biasanya dikenakan di leher - sedangkan wadah kedua terinspirasi dari salib. Menurut para arkeolog, wadah-wadah tersebut merupakan bukti pengaruh agama Kristen di wilayah tersebut pada saat itu.