Remaja Ini Terjemahkan Teks Mesir Kuno Berusia 4.000 Tahun, Berisi Petuah yang Berguna di Zaman Modern
Teks Mesir kuno ini juga berkisah tentang kehidupan seorang remaja.
Teks Mesir kuno ini juga berkisah tentang kehidupan seorang remaja.
Remaja Ini Terjemahkan Teks Mesir Kuno Berusia 4.000 Tahun, Berisi Petuah yang Berguna di Zaman Modern
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Bagaimana para ilmuwan memastikan asal usul senjata-senjata kuno itu? "Beberapa kilogram besi berkarat penuh lumpur tanpa bentuk dibungkus dengan aman dan dibawa keluar dari hutan untuk dibersihkan dan memastikan asal usul temuan ini," jelas Darius Kopciowski dari Konservator Monumen Provinsi Lublin.
-
Mengapa ilmuwan mempelajari dua tengkorak yang ditemukan di Mesir Kuno? Untuk mempelajari batas-batas perawatan traumatologi dan onkologi di Mesir Kuno, para peneliti memeriksa dua tengkorak manusia yang menunjukkan tanda-tanda lesi neoplastik dan traumatik ganas.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan terkait kerajaan kuno? Ilmuwan Temukan Kamp Militer Kerajaan Kuno yang Telah Lama Hilang, Sejarahnya Tertulis dalam Alkitab Berbahasa Ibrani Kisah pengepungan yang dilakukan Raja Asiria kuno dijelaskan dalam Alkitab berbahasa Ibrani. Kamp militer yang digunakan oleh raja Asiria, Sanherib, yang pengepungannya terhadap Lakhis dan Yerusalem dijelaskan dalam Alkitab Ibrani, akhirnya telah diidentifikasi, kata seorang ahli.
-
Bagaimana artefak di makam tersebut dapat membantu memahami peradaban Mesir Kuno? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
Remaja 16 tahun bernama Michael Hoffen menerjemahkan sebuah buku berusia 4.000 tahun dari Mesir, dengan tokoh utamanya yang juga seorang remaja.
Buku yang diterjemahkan Hoffen menceritakan kisah seorang pemuda Mesir kuno bernama Pepi, dan ayahnya, Kheti yang berniat mencarikan pekerjaan untuk putranya di istana kerajaan.
Sumber: Good News Network
Hoffen tertarik pada bahasa kuno dan mempelajari sejarah sejak usia muda. Usaha formal pertamanya dalam bidang sejarah adalah sebuah makalah penelitian yang berfokus pada skema kriminal dan penipuan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19, di mana ia menjadi penerima Hadiah Emerson termuda dari Concord Review.
Dia juga mempelajari bahasa Mesir Tengah dan Latin sejak berusia 13 tahun, dan mulai menulis buku pada musim panas 2021.
- Penemuan Tengkorak ini Ungkap Cara Bangsa Mesir Kuno Obati Kanker
- Apakah Mesir Kuno Dulunya Adalah Gurun? Ini Fakta Sebenarnya
- Mumi Gadis Mesir Kuno Ini Meninggal Saat Melahirkan, Kepala Bayi Masih Terjepit di Panggulnya
- Mencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu
Di luar kegiatan akademisnya, Hoffen hobi bersepeda, panjat tebing, dan berenang.
Hoffen telah menerjemahkan teks-teks kuno sejak berada di sekolah menengah.
Saat ini ia terpesona oleh sebuah karya sastra berusia sekitar 4.000 tahun dari Kerajaan Pertengahan Mesir kuno .
Karya ini dikenal dengan nama Instruksi Khety, atau Sindiran Perdagangan.
Kisah ini ditulis di atas papirus, salah satu bahan tulisan paling awal, yang terbuat dari alang-alang. Tulisan yang ditulis di atas papirus telah menghasilkan banyak sekali informasi tentang masyarakat kuno dari suku-suku Yudea, Mesir, Yunani, dan Romawi Klasik.
Di bawah bimbingan dan kolaborasi dua rekan penulisnya, ahli Mesir Christian Casey dan Jen Thum, Hoffen menghabiskan waktu selama tiga setengah tahun untuk menerjemahkan hieroglif ke dalam bentuk prosa modern dan mengumpulkan gambar-gambar untuk menceritakan kisah Kheti dan Pepi.
Penulis muda ini, menunjukkan sedikitnya kondisi manusia yang berubah dalam ribuan tahun. Secara keseluruhan, ia menerbitkan sebuah buku berjudul Be A Scribe! Bekerja untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Mesir Kuno.
Dari buku yang diterjemahkan oleh Hoffen ini, para pembaca akan merasakan sensasi ketika para orang tua masih menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka, dan para remaja menghadapi keputusan-keputusan penting ketika mereka memulai jalur karir mereka. Berkat Hoffen, buku ini dapat dinikmati oleh para pembaca dengan ilustrasi yang mewah dan gambar-gambar yang diambil langsung dari zaman kuno Mesir.
Amy Chua, profesor Hukum Yale, menyebut buku ini sebagai "keajaiban" dan mengatakan bahwa ia "tidak dapat berhenti membacanya."
"Anak-anak muda akan menikmatinya tanpa menyadari bahwa mereka sedang belajar. Bahkan orang dewasa dengan gelar sarjana pun akan merasakan diri mereka asyik, terdidik, dan terpesona oleh kisah seorang ayah Mesir yang memberikan nasihat kehidupan kepada putranya yang masih remaja-dan tercengang dengan betapa sedikitnya pola asuh anak yang berubah selama ribuan tahun."