Situs Bukit Batu Misterius Ini Ternyata Lokasi Peti Mati Para Penyembah Api, di Dalamnyanya Ada Tembikar dari Asia Tenggara
Awalnya arkeolog mengira situs itu adalah tempat persinggahn para pelaut Portugis.
Di antara situs-situs arkeologi perbukitan batu pasir di taman nasional Madagaskar, situs Teniky menjadi salah satu yang paling menarik.
Sebelumnya para ilmuwan meyakini, relung-relung di sepanjang bukit pasir itu sebagai tempat singgah sementara para pelaut Portugis yang terdampar kala itu.
-
Di mana lingkaran batu misterius tersebut ditemukan? Arkeolog menemukan sebuah lingkaran batu misterius di Pegunungan Andes.
-
Di mana lokasi terowongan misterius ini berada? Terowongan ini masuk kawasan desa yang hilang di perbatasan Mojokerto
-
Kenapa Situs Batu Panjang dianggap keramat? Namun sampai sekarang, tak banyak yang paham kisah masa lalu di sini, sehingga area ini dikenal sebagai tempat yang wingit, dan bernuansa misteri.
-
Kenapa Situ Batu Karut menjadi tempat misterius? Namun, di balik keindahannya terdapat sisi misterius dari Situ Batu Karut. Berdasarkan cerita dari warga, lokasi ini kerap menelan korban jiwa dengan kasus tenggelam yang tak wajar.
-
Dimana lokasi Batu Apung yang memanjakan mata ini? Purwakarta dikelilingi banyak gunung api purba. Pada masa lampau terjadi aktivitas vulkanis, sehingga menyisakan perbukitan batu yang memanjakan mata seperti di wisata Batu Apung di Desa Bongkok, Tegalwaru.
-
Dimana lokasi makam misterius di Gunung Aseupan? Makam tanpa nama di puncak Gunung Aseupan menjadi sumber misteri yang menarik minat para pendaki dan pencari petualangan.
Namun, setelah ditafsirkan ulang, relung-relung tersebut mirip seperti Batu Plymouth Persia yang kemungkinan didirikan oleh para pemukim religius penganut Zoroastrianisme. Seorang ilmuwan asal Swiss melakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan kebenarannya.
Guido Schreurs, seorang arkeolog di Universitas Bern, Swiss telah mengunjungi situs itu beberapa kali dan merupakan orang pertama yang menggagas relung-relung batu misterius ini sangat mirip dengan relung-relung yang digunakan di Persia Klasik sebagai peti jenazah bagi orang mati, menurut tradisi Zoroaster.
Zoroastrianisme adalah kepercayaan awal pada masa kekaisaran Persia yang didirikan oleh nabi Iran Kuno bernama Zarathustra. Agama yang menganggap api sebagai simbol suci ini dianut oleh sebagian orang di negara Iran, Azerbaijan, dan India.
Ada sebelum Portugis berlayar ke India
Relung-relung yang ditemukan di situs Teniky tidak sama seperti bangunan apapun yang ditemukan di zaman kuno Malagasi atau Afrika Timur dan lebih jauh lagi.
Sisa-sisa peninggalan paling awal yang ditemukan dan diuji dengan penanggalan karbon menunjukan situs Teniky ini sudah dihuni lebih dari sepuluh abad yang lalu jauh sebelum Portugis membangun rute ke India di tahun 1497 M.
- Arkeolog Temukan Kuburan Massal Misterius Berusia 800 Tahun di Taman, Berisi 123 Mayat Orang Dewasa dan Bocah
- Teliti Mata Panah dari Abad 13 SM, Arkeolog Temukan Bukti Perang Besar di Eropa 3.200 Tahun Lalu
- Arkeolog Temukan Kuburan Berusia Hampir 4.000 Tahun di Bukit Terpencil, Ada Kotak Batu Berisi Benda Misterius
- Arkeolog Akhirnya Ketahui Siapa Sosok Perempuan Misterius yang Dikubur Bersama Binatang 12.000 Tahun Lalu
Cakupan situs ini juga lebih besar daripada yang diperkirakan para pelaut yang hilang, terdampar dan membutuhkan tempat berlindung. Luas total fitur arsitektur dan batu di situs ini sekitar 27.870 meter persegi.
Relung-relung tersebut terdiri dari teras buatan manusia, ceruk yang dipahat di tebing curam, dan tempat berlindung dari batu yang dibatasi oleh dinding yang terdiri dari balok batu pasir berukir.
Yang mengherankan dari situs ini adalah temuan pecahan tembikar yang berasal dari Asia Tenggara dan China yang menunjukan siapapun yang tinggal di Teniky pastinya berhubungan dengan rute perdagangan laut yang menghubungkan Afrika dengan Asia Barat dan Timur.
Sayangnya di situs ini tidak ditemukan adanya bukti pertanian atau sisa-sisa manusia untuk dapat peneliti kaji secara lebih dalam.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti