Dasar danau ini menyimpan puing 2 kota kuno yang menakjubkan
Danau indah di China ini menyimpan keajaiban masa lalu di dasarnya.
Danau Qiandao atau yang dalam bahasa Indonesia berarti 'danau seribu pulau' merupakan sebuah perairan dengan pemandangan menakjubkan yang ada di Zhejiang, Cina. Posisinya sekitar 150 kilometer dari kota Hangzhou. Dilaporkan Amusing Planet, danau ini sebenarnya adalah sebuah danau buatan yang dibentuk untuk menunjang stasiun hidroelektrik Sungai Xin'an. Pada tahun 1959, dalam rangka membangun Xin'anjiang Reservoir lembah tempat danau itu berada dialiri dengan air. Hasilnya adalah danau merangkap waduk seluas 573 kilometer persegi dengan kapasitas penyimpanan 17,8 kilometer kubik. Danau ini mendapat nama danau seribu pulau sebab di atasnya bertebaran 1.078 pulau besar dan beberapa ribu pulau lebih kecil lainnya.
Danau Qiandao dikenal karena airnya yang sangat jernih. Air di sini merupakan bahan baku pabrik produsen air mineral Nongfu yang terkenal seantero China. Danau ini juga rumah bagi hutan-hutan lebat yang tersembunyi di pulau-pulau eksotis di atasnya. Danau ini populer sebagai tempat wisata, terutama wisata tur antar-pulau yang umumnya mencakup Pulau Burung, Pulau Ular, Pulau Monyet, dan Pulau Gembok (di dalamnya benar-benar terdapat gembok terbesar di dunia.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Di mana letak situs batu China di Cirebon? Di Desa Ciawi Japura, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Apa yang ditemukan di Situs Damaidi yang dianggap sebagai cikal bakal tulisan China? Sejumlah ahli meyakini karakter huruf China itu ada di antara gambar ukiran batu Damaidi. Seni batu Damaidi dikenal sebagai petroglif Damaidi merupakan kumpulan ukiran batu kuno yang ditemukan di wilayah Otonom Hui Ningxia, China.
Photo by Live Internet via Amusing Planet
Tetapi bukan itu saja yang menjadikan danau Qiandao unik. Kekayaan yang tersembunyi dasar danaunya merupakan bagian terbaik dari danau itu. Sebelum lembah Gunung Wu Shi disulap menjadi danau Qiandao, di sana terdapat dua kota kuno yang megah, yaitu Shi Cheng dan Dia Cheng. Shi Cheng dibangun lebih dari 1300 tahun yang lalu pada tahun 621 Masehi. Kota itu pernah menjadi pusat politik, ekonomi dan budaya pada masa Dinasti Tang. Sementara Dia Cheng didirikan pada tahun 208 Masehi. Dulunya merupakan pusat perdagangan pada saman Dinasti Han berkat posisinya yang strategis, di sepanjang Sungai Xin'anjiang.
Photo by Chinese National Geography via Amusing Planet
Setelah lembah itu dijadikan danau reservoir, akhirnya dua kota yang reruntuhannya masih menyimpan sisa kemegahan masa lalu itu tenggelam untuk selamanya. Tampaknya pemerintah memang tidak terlalu berminat untuk melestarikan kedua situs bersejarah itu. Kota-kota itu kemudian terlupakan selama 40 tahun sampai tahun 2001, ketika Qiu Feng, seorang pejabat setempat yang bertanggung jawab atas pariwisata, berinisiatif untuk memanfaatkan reruntuhan kota kuno yang terendam air itu sebagai daya tarik wisata bagi para penyelam.
Photo by Chinese National Geography via Amusing Planet
Dia Cheng dan Shi Cheng pun jadi primadona wisata. Dua kota kuno tersebut memang menampilkan seni arsitektur rumit dan gaya dekorasi yang mengagumkan. Yang mengejutkan, pada tahun 2005, departemen pariwisata setempat menemukan tiga kota kuno lain di bawah air. Penemuan tersebut menjadikan wilayah Danau Qiandao semakin populer hingga ke mata dunia. Sayangnya karena lembah tempat kota-kota kuno tersebut sudah terlanjur menjadi danau, usaha restorasi jadi semakin sulit. Padahal dengan terendam di bawah air seperti itu, bisa jadi situs-situs bersejarah tersebut tidak akan bertahan lama. Tetapi karena sudah terlanjur terendam air selama puluhan tahun, dikhawatirkan situs sejarah itu akan semakin rusak jika terpapar sinar matahari dan udara secara langsung.
Beberapa ahli percaya bahwa cara terbaik untuk melindungi situs-situs ini adalah dengan membiarkannya, karena dengan teknologi yang terbatas salah-salah justru akan menghancurkan situs. "Sebelum kita memanfaatkan peninggalan budaya kita, kita harus melindungi mereka," kata Fang Minghua, mantan direktur Kantor Manajemen Heritage Chun'an County merujuk pada rencana restorasi pemerintah yang bertujuan untuk eksploitasi pariwisata. Dia mengatakan bahwa saat ini, teknologi tidak menawarkan pilihan yang layak.