Menjelajahi Filosofi Ritual Minum Teh, Ini Perbedaan Tradisi Minum Teh di China dan Jepang
Minum teh diberbagai belahan dunia memiliki tradisi yang bermacam-macam. Seperti China dan Jepang memiliki ritual khusus saat akan meminumnya.
Ritual minum teh telah menjadi bagian penting dari budaya di banyak negara, terutama di China dan Jepang. Meski sama-sama menjadikan teh sebagai pusat tradisi, kedua negara memiliki perbedaan mendalam dalam tata cara dan filosofi upacara minum teh. Suwarni Widjaja, pemilik Siangming Tea House, dikutip dari ANTARA menjelaskan perbedaan tersebut berdasarkan pengalamannya sebagai ahli teh bersertifikat dari Kyoto, Jepang, dan gelar teh dari China.
Kesederhanaan Ritual Minum Teh China
Di China, upacara minum teh dikenal sebagai Cha Dao, yang berarti perjalanan atau jalur teh. Ritual ini melibatkan peralatan sederhana, seperti teko kecil untuk menyeduh teh, pot saji, dan cangkir kecil untuk tamu. Penyajian teh dilakukan dengan menuangkan hasil seduhan ke pot saji terlebih dahulu sebelum disajikan ke cangkir tamu.
-
Bagaimana tradisi minum teh di Jepang? Di Jepang, minum teh dianggap sebagai seni yang disebut sado atau seni teh. Ritual minum teh di Jepang melibatkan tata cara yang rumit dan penuh makna, termasuk cara menyajikan teh dan cara menghormati tamu.
-
Bagaimana tradisi minum teh tawar berkembang di Jawa Barat? Kebiasaan minum teh sejak masa kolonial ini kemudian terus berlanjut sampai masa sekarang. Sebagian besar warga Jawa Barat akan menyuguhkan para tamunya dengan teh tawar.
-
Kapan tradisi minum teh tawar dimulai di Jawa Barat? Diketahui kebiasaan ini bermula di Jawa Barat sejak zaman kolonial. Kala itu, tahun 1700 an, seluruh wilayah parahyangan mulai ditanami teh oleh pemerintah Belanda sebagai salah satu komoditas penyokong ekonomi.
-
Kapan tradisi minum teh di Pantjoran Tea House dimulai? Daya tariknya tak sekedar di bangunan, melainkan juga di tradisi minum teh yang sudah ada sejak 420 tahun silam.
-
Kenapa tradisi minum teh di Inggris menjadi tradisi yang dilakukan oleh kalangan bangsawan? Lama kelamaan, kebiasaan ini nggak dilakukan sendirian. Ia mengundang teman-temannya untuk menikmati teh di kediamannya, yaitu di Wobburn Abbey.
-
Bagaimana cara tradisi minum teh di Inggris menyebar ke kalangan menengah? Memasuki akhir abad ke-19, harga teh mulai terjangkau oleh masyarakat. Orang-orang dari kalangan kelas menengah pun mulai melakukan tradisi afternoon tea.
Suwarni menjelaskan bahwa cara ini memiliki tujuan praktis. "Pot serve itu untuk menyajikan kepada gelas-gelas atau tamu-tamu. Karena gelas (pot saji) ini, dia tuh jadi adil, jadi semua orang minum hasil seduhannya sama. Enggak seperti satu-satu ditaruh di gelas," katanya. Hal ini menghindari ketidakseimbangan rasa pada cangkir terakhir yang biasanya lebih pahit.
Filosofi di balik gerakan mengangkat dan meletakkan cangkir saat minum teh adalah penerimaan terhadap kehidupan. "Kita harus bisa menerima, oh ternyata teh seperti ini. Makanya sebelum kita minum, kita harus bersyukur dan berterima kasih karena petani, mereka susah untuk memetik sampai proses teh itu enggak gampang," ungkap Suwarni.
Ritual ini biasanya dilakukan pada hari-hari besar seperti perayaan Imlek. Berbeda dengan Jepang, suasana dalam upacara minum teh China lebih santai dan penuh kehangatan keluarga.
Ketertiban dan Kedalaman Ritual Minum Teh Jepang
Di sisi lain, Jepang memiliki tata cara yang lebih tertib dalam upacara minum teh, yang disebut Chanoyu. Ritual ini biasanya dilakukan di ruangan tatami, di mana komunikasi antara tamu dan tuan rumah sangat terbatas.
"Kita hanya memfokuskan tuan rumah membuat teh buat kita minum dan kita mempertanyakan hanya sebatas apa yang kita dapat. Misalnya tehnya dari mana, kuenya dari mana, peralatan yang dipakai, hanya itu saja komunikasinya," jelas Suwarni.
- 3 Ritual Kuno yang Masih Dipegang China Buang Sial, Salah Satunya Melompati Api
- Mengenal Lebih Dekat Tradisi Sekaten, Warisan Budaya Penuh Makna dalam Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW
- Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
- Mengulik Tradisi Bersyukur dengan Bubur Sumsum, Ternyata Punya Makna dan Filosofi Mendalam
Penyajian teh di Jepang juga lebih kompleks. Teh encer disajikan dalam cawan individu, sedangkan teh kental disajikan dalam satu mangkuk untuk diminum bersama oleh tiga hingga lima orang. Filosofi yang terkandung dalam ritual ini mencakup harmoni, penghormatan, dan kedamaian, seperti yang tercermin dalam empat prinsip utama Jepang, wakei seijaku. "Artinya ada kedamaian, harmoni, respect, unity... Jadi kita harus berdamai, damai sama lingkungan, sama diri sendiri, sama berteman," tambah Suwarni.
Ritual minum teh, baik di China maupun Jepang, bukan sekadar aktivitas menikmati minuman, melainkan cerminan dari filosofi hidup yang kaya. Keduanya mengajarkan penghargaan terhadap proses, kerja keras, serta harmoni dengan diri sendiri dan lingkungan. Dengan mempelajari tradisi ini, kita tidak hanya mendapatkan pengalaman budaya, tetapi juga pelajaran hidup yang mendalam.