Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan
Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Masyarakat di Desa Surawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memiliki tradisi memanggil hujan bernama Babangkongan. Uniknya tradisi ini dilakukan oleh warga sekitar dengan melakukan gerakan seperti katak.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Di mana tradisi Menahan Hujan di Tuban dilakukan? Tradisi Menahan Hujan merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tutunggulan? Tradisi Tutunggulan Mengutip Instagram @napakjagatpasundan, seni Tutunggulan merupakan tradisi memukul alat lesung dengan alu. Alu merupakan alat penumbuk berbahan kayu atau bambu, sedangkan lesung merupakan wadah mirip perahu yang terbuat dari batang kayu utuh untuk wadah padi.
-
Di mana tradisi Ruwat Jagat Mapag Hujan di Subang dilakukan? Untuk tahun ini, kegiatan utamanya yakni merawat mata air dengan menanam pohon di sekitar Kaki Gunung Sunda, Desa Sukamandi, Kecamatan Sagalaherang, Subang.
-
Kapan Tradisi Panah Kasumedangan menjadi tradisi perang Kerajaan Sumedang Larang? Pada abad ke-15, Panah Kasumedangan pernah populer di kalangan rakyat Sumedang yang kala itu dipimpin oleh pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang. Rajanya, era Prabu Geusan Ulun, mengenalkan ini sebagai tradisi perang dan kehidupan sehari-hari di daerah kekuasaan kerajaan tersebut.
Babangkongan sendiri menurut bahasa Sunda memiliki arti menyerupai katak. Ini berasal dari kata bangkong yang berarti katak sawah.
Ritual ini secara turun temurun dijalankan ketika memasukki musim penghujan, namun cuaca masih terik dan kondisi pertanian warga mengalami kekeringan. Babangkongan jadi salah satu hajat desa yang dihadiri oleh banyak orang.
Tradisi Turun Terumun
Mengutip tulisan Lina Marliani Hidayat dari Program Studi Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia Bandung berjudul: Simbolisme Katak dalam Upacara Meminta Hujan Babangkongan di Desa Surawangi Kabupaten Majalengka, tradisi babangkongan sendiri sudah berjalan secara turun temurun.
Tradisi ini diketahui sudah berkembang sejak tahun 1950-an, dan jadi salah satu hajat desa yang selalu ramai didatangi oleh warga.
Terdapat tokoh adat serta masyarakat lokal yang menjalankan tradisi tersebut, dan diikuti oleh unsur masyarakat lainnya sebagai pengiring.
Dilaksanakan Petang sampai Tengah Malam
Tidak seperti kebanyakan tradisi daerah, babangkongan biasanya dilaksanakan mulai petang hingga tengah malam.
Setelah magrib, orang-orang sudah berkumpul di lokasi yang sudah ditentukan. Kemudian setelah waktunya ditentukan, pawang akan memantik acara dan memulainya.
Sepanjang pelaksanaan acara, pawang hujan yang memimpin akan membacakan doa-doa serta mantra agar hujan segera turun di wilayahnya. Selama pembacaan berlangsung, suasana mistis langsung terasa di lokasi.
- Mengenal Keunikan Mengkong Hujan, Tradisi Memindahkan Cuaca Ala Orang Warga Bandung Barat
- 6 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam di Indonesia, Penguatan Budaya dan Kerukunan Masyarakat
- Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
- Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Menirukan Katak
Salah satu yang unik dari tradisi ini adalah adanya sisi peniruan hewan katak dari para pelaksana tradisi babangkongan.
Beberapa orang akan melakukan gerakan termasuk bersuara mirip katak. Orang-orang tersebut kemudian diarak.
Tidak alasan pasti dari peniruan ini karena sifatnya sebagai ritual adat. Namun katak biasanya akan berbunyi ketika hujan turun dengan harapan setelah dilaksanakannya ritual ini daerah tersebut langsung dibasahi oleh air hujan.