Tradisi Unik Anak-Anak di Tasikmalaya yang Akan Disunat, Wajib Dimandikan dan Diarak Keliling Kampung
Secara tersirat, makna tradisi Turun Mandi adalah menyucikan jiwa dan raga anak laki-laki yang akan disunat.
Secara tersirat, makna tradisi Turun Mandi adalah menyucikan jiwa dan raga anak laki-laki yang akan disunat.
Tradisi Unik Anak-Anak di Tasikmalaya yang Akan Disunat, Wajib Dimandikan dan Diarak Keliling Kampung
Lantunan musik gamelan dan rampak kendang terdengar riuh di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Puluhan warga menari, mengiringi seorang anak laki-laki yang menaiki permainan tradisional sisingaan atau boneka singa yang ditandu.
Sang anak laki-laki didandani memakai konstum khas zaman kerajaan, serupa dengan empat orang penandu yang menggotong boneka singa tersebut. Raut senyum dan tertawa selalu terlihat di anak yang tengah menduduki singa. Ini merupakan bagian dari tradisi sunat unik setempat bernama turun mandi.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Apa yang menjadi tradisi masyarakat Sunda saat musim kemarau? Memasang kincir angin menjadi tradisi masyarakat Sunda saat musim kemarau.
-
Apa yang menjadi tradisi turun-temurun di Dusun Thekelan? “Tujuan kami adalah untuk mempererat tali silaturahim dan untuk mempersatukan kami karena ini adalah suatu adat yang sudah turun-temurun sejak zaman dulu di dusun kami,”
-
Di mana tradisi Kawin Tangkap terjadi? Tradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintainya.Tradisi kawin tangkap memiliki makna dalam mengangkat derajat atau untuk menghilangkan rasa malu kepada keluarga laki-laki.
-
Mengapa tari tradisional disebut sebagai wujud budaya daerah? Tari tradisional adalah wujud sebuah budaya di suatu daerah.
-
Apa definisi dari tari tradisional yang diwariskan secara turun temurun di suatu daerah? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
Budaya ini memang masih dilestarikan sebagai salah satu warisan nenek moyang di zaman dulu. Acara ini diselenggarakan satu hari sebelum anak laki-laki yang menaiki boneka singa itu disunat.
Tak sekedar nguri-uri kebudayaan, karena di balik kemeriahannya terdapat makna baik yang akan diterima sang anak maupun keluarga yang melestarikannya.
Yuk, kenalan dengan tradisi Turun Mandi yang khas dari Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat ini.
Tradisi Sunatan Anak Khas Kecamatan Manojaya
Merujuk situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tradisi ini menjadi hal yang sangat erat dengan Kecamatan Manonjaya.
Foto: YouTube Kades Margaluyu)
Sebab, masih banyak warganya yang melestarikan dan meramaikan khitanan puteranya dengan acara Turun Mandi.
Secara umum, tradisi ini merupakan bentuk kegembiraan orang tua yang anaknya akan disunat, sehingga diramaikan dengan berbagai kegiatan budaya seperti arak-arakan singa, rampak kendang Sunda dan iringan musik tradisioanl lainnya.
Karena banyak hiburan yang digelar, ini menjadi kebahagiaan juga bagi warga sekitar yang kemudian terbawa suasana dan turut mendoakan sang anak agar proses khitan berjalan lancar.
Menghibur Anak yang Hendak Disunat
Tradisi ini kemudian juga berfungsi sebagai penghiburan terhadap anak laki-laki yang akan dikhitan. Seperti diketahui, proses sunat akan berkaitan dengan medis dan proses operasi kecil.
Agar sang anak tidak ketakutan, diadakan lah tradisi Turun Mandi yang digelar secara meriah dengan iringan musik tradisional sehingga sang anak tidak merasa takut.
Beberapa jenis musik buhun (nenek moyang) yang turut ditampilkan di antaranya, angklung buncis, dog-dog, gembyung dan rampak kuda lumping dengan ketukan kendang yang kompak.
- Hanya Tersisa di Satu Kecamatan Indramayu, Begini Uniknya Tradisi Langka Menimbang Anak Pakai Kayu
- Rakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau
- Mengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
- Uniknya Tradisi Khitan di Salawu Tasikmalaya, Warga Keliling Kampung Sambil Menabuh Angklung
Anak Wajib Dimandikan dan Diarak Keliling Kampung
Sebelum diangkat untuk duduk di punggung boneka singa, sang anak harus dimandikan, didandani hingga dikenakan baju tradisional.
Anak juga dibersihkan giginya menggunakan uang receh maupun ringgit yang kemudian didoakan oleh sesepuh adat.
Air yang digunakan juga tidak boleh sembarangan, karena harus melalui proses doa dan persetujuan dari tetua adat setempat. Sumbernya berasal dari 7 mata air Sukapura yang ditambahkan bunga tujuh rupa, daun hanjuan dan mayang pare.
Dahulu sumber 7 mata air yang tak jauh dari Masjid Agung Manonjaya digunakan sebagai tempat mandi Ratu Sukapura di zaman kepemimpinan Wiradadaha VIII. Kemudian setelah siap, anak lantas diarak keliling kecamatan dengan iringan musik khas tradisional Sunda.
Membersihkan Raga Sang Anak
Secara tersirat, makna tradisi Turun Mandi adalah menyucikan jiwa dan raga anak laki-laki yang akan disunat. Tujuannya agar sang anak diberi kekuatan oleh Allah untuk melalui proses khitan.
Maksud dari membersihkan jiwa anak adalah dengan doa-doa yang dilakukan tetua kampung maupun kedua orang tuanya. Ini juga akan membawa kebaikan serta keberkahan bagi kedua orang tua serta keluarganya.
Karena masih lestari, tradisi ini menjadi salah satu ikon budaya khas Kabupaten Tasikmalaya yang masih ada hingga sekarang.