Kasus Provost 'Dipalak' Penyidik, Bripka Madih Dikonfrontir dengan Pensiunan Polisi
Bripka Madih, anggota Provost Polsek Jatinegara dipanggil ke Polda Metro Jaya. Video marahnya viral karena mengaku dipalak penyidik polisi saat melaporkan kasus penyerobotan tanah ayahnya.
Bripka Madih, anggota Provost Polsek Jatinegara dipanggil ke Polda Metro Jaya. Video marahnya viral karena mengaku dipalak penyidik polisi saat melaporkan kasus penyerobotan tanah ayahnya.
Bripka Madih dikonfrontir oleh purnawirawan polisi inisial TG. Hadir dalam juga pihak terkait yakni Ditkrimum Polda Metro, Walikota Bekasi Kota, Camat, Lurah, RW, dan RT.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Bagaimana cara mengatasi gigitan kucing liar? Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain.
-
Bagaimana cara warga Sampangan mengatasi kucing liar? Warga yang khawatir kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu mengevakuasi hewan tersebut.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Mengapa Kelompok Tani Hutan Alam Roban memilih untuk beternak lebah madu liar? Keberadaan Lebah Apis Cerana di Alas Roban dimanfaatkan warga setempat untuk memanen madunya.
"Diundang kalau yang lalu itu kita konfrontirlah diketemukan dengan pihak yang merasa tidak profesional dalam kerja seperti itu," kata Madih saat ditemui di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2).
Madih menjelaskan, tanah seluas 4.411 meter persegi di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat mulanya dibeli oleh orangtuanya dari seseorang bernama Boneng. Singkat cerita, tanah tersebut pun tiba-tiba diserobot oleh oknum polisi inisial TG.
"Karena ini luas tanahnya yang di irik 191 berjumlah 4.411meter persegi, yang dizolimi 3.600 meter persegi di antaranya adalah surat pernyatan bahwa saya beli dengan Boneng, ini engak bohong," kata Bripka Madih.
Dia berujar, dalam konfrontir kali ini berharap hak daripada orangtuanya untuk dapat dikembalikan.
Sebelumnya, protes Bripka Madih ini viral di media sosial. Dalam video yang beredar luas itu, ia menyampaikan diminta uang sebesar Rp100 juta agar laporan itu bisa diselidiki.
Tak hanya uang ratusan juta rupiah, penyidik juga disebutkan meminta sebidang tanah seluas 1.000 meter.
Adapun oknum polisi yang melakukan tindak pemerasan itu merupakan pensiunan kepolisian sejak tahun lalu.
"Kemudian penyidiknya yang disebutkan atas nama TG, merupakan purnawirawan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/2).
Merujuk pada pengakuan Bripka Madih, TG yang kala itu masih bertugas sebagai penyidik disebut menangani perkara yang dilaporkan pada tahun 2011 oleh Halimah, ibu Madih. Dia dituding meminta jatah Rp100 juta.
"Yang bersangkutan sejak tahun 2022 pensiun pada Oktober 2022," sebutnya.
Trunoyudo mengatakan, penyidik akan melakukan konfrontasi terhadap Madih dan TG. "Akan melakukan konfrontasi antara Bripka M dan penyidik berinisial TG yang saat ini sudah purna tugas," ucapnya.
Di sisi lain, Trunoyudo juga menyebut pengusutan kasus yang dilaporkan orang tua Bripka Madih sampai saat ini masih berjalan. Belasan saksi telah dimintai keterangan.
"Jadi tidak benar kasus ini terhenti atau tidak dilakukan perkembangan, 16 Saksi diperiksa, termasuk saksi pembeli dan juga satu terlapor dalam hal ini atas nama Mulih," kata Trunoyudo.