Bisnis Benih Holtikultura Punya Prospek Menjanjikan, Ini Penjelasan Guru Besar UGM
"Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,"
"Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,"
Bisnis Benih Holtikultura Punya Prospek Menjanjikan, Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Selama ini masih sedikit orang yang menjalani bidang pertanian sebagai bisnis. Padahal apabila ditekuni dengan baik, bisnis ini bisa mendatangkan cuan berlimpah.
Hal inilah yang diungkap Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Profesor Aziz Purwanto.
Dia mengungkapkan bisnis benih holtikultura punya prospek menjanjikan untuk terus dikembangkan jadi peluang usaha pada sektor pertanian.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Apa jenis tarian yang menjadi bagian dari budaya tradisional di Lampung? Provinsi Lampung memiliki ragam seni dan budaya yang menarik untuk diulas lebih dalam. Salah satu seni dan budaya dalam bidang tari bernama Tari Selapanan.
-
Apa kegiatan budaya yang pernah dilakukan di Hutan Babakan Siliwangi? Hutan Babakan Siliwangi dulunya terbuka bagi masyarakat umum lewat sejumlah kegiatan budaya, salah satunya adu domba.
-
Bagaimana upaya Kutai Timur untuk melestarikan budayanya? Di beberapa desa dan kawasan, ada yang masih menerapkan norma-norma adat. Kami mengedepankan pendekatan itu untuk mengatasi berbagai persoalan, sekaligus ikut melestarikan budayanya," kata Kasmidi.
-
Kenapa Hutanika menghadirkan konsep hutan di tengah kota? Hadirnya konsep unik ini bukan hanya membuat nyaman para pengunjung, tetapi juga tenang saat menyantap makanan.
-
Di mana letak Hutan Bonsai Fatumnasi? Hutan Bonsai Fatumnasi terletak di Desa Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
“Di bidang pertanian, industri perbenihan ini yang paling menopang. Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,” kata Aziz dikutip dari ANTARA pada Sabtu (23/9).
Menurut Aziz, industri benih holtikultura di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang. Apalagi semakin banyak varietas baru untuk tanaman sayuran dan buah-buahan yang dilirik ke publik.
"Selama 13 tahun saya menjadi anggota penilai, lebih dari seratus produsen benih yang tumbuh dan telah merilis 400 hingga 500 varietas baru untuk tanaman hortikultura dan sekitar 60-70 persen lebih banyak sayuran,"
ujar Aziz yang juga anggota Tim Penilai dan Pendaftaran Varietas Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
Menurut Aziz, sebagian besar produsen penghasil benih ini didominasi pelaku usaha UMKM. Kebanyakan pemiliknya adalah orang yang telah lama berkecimpung di perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian.
"Mereka mau berkecimpung dalam bidang pertanian karena industri benih ini tidak membutuhkan modal besar. Mereka umumnya jebolan dari perusahaan, paling tidak tahu soal pemasarannya," kata dia.
Varietas baru yang dirilis oleh produsen benih rata-rata didominasi jenis tanaman sayuran, seperti cabai, terong, bawang merah, serta melon dan semangka untuk tanaman buah.
Aziz mengatakan, untuk melepas jenis varietas baru, tanaman hortikultura memerlukan waktu pemuliaan tanaman sekitar tiga sampai empat tahun.
"Kadang dua tahun saja bisa karena sayuran itu sekitar tiga sampai empat bulan sudah panen. Umumnya varietas baru ini memiliki keunggulan dari sisi produksi lebih tinggi atau lebih tahan terhadap hama," katanya.
- Pengusaha ini Rela Rugi Puluhan Juta Rupiah Demi Tak Tinggalkan Salat, Tapi Bisnisnya Makin Moncer
- Anak Guru Honorer & Hidup Serba Kekurangan, Kini Punya Peternakan dengan Omzet Miliaran Rupiah
- Kisah Guru Ngaji di Bekasi Sukses Jualan Keripik Ubi, Modal Awal Rp50 Ribu Kini Cuan hingga Rp40 Juta per Bulan
- Guru di Karawang Buta Usai Kedua Mata Disiram Rekan Bisnis Pakai Air Keras
Sementara itu Kepala Pusat Inovasi Agroindustri (PIAT) UGM sekaligus pakar pemuliaan tanaman dari Fakultas Pertanian UGM Prof. Taryono mengatakan setiap varietas baru yang dirilis ke publik hendaknya memberi nilai tambah bagi produk pertanian dan memiliki keunggulan dari tanaman sejenis di pasaran.
"Harus ada sesuatu yang berbeda dari sisi keunggulannya agar kita memiliki kekayaan sumber daya genetik," kata dia.