Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.
Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan termasyhur yang pernah berdiri di tanah Jawa.
Peninggalannya masih dapat dijumpai hingga kini, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan candi-candi megah lainnya yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Mengapa Pangeran Trunojoyo memberontak melawan Kerajaan Mataram? Ia melawan Mataram karena rajanya tidak adil serta berpihak kepada kaum penjajah.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan terkait kerajaan kuno? Ilmuwan Temukan Kamp Militer Kerajaan Kuno yang Telah Lama Hilang, Sejarahnya Tertulis dalam Alkitab Berbahasa Ibrani Kisah pengepungan yang dilakukan Raja Asiria kuno dijelaskan dalam Alkitab berbahasa Ibrani. Kamp militer yang digunakan oleh raja Asiria, Sanherib, yang pengepungannya terhadap Lakhis dan Yerusalem dijelaskan dalam Alkitab Ibrani, akhirnya telah diidentifikasi, kata seorang ahli.
-
Apa yang digambarkan dalam lukisan Mataram tahun 1860-an? Dalam postingan akun Instagram @sejarahjogya, tampak beberapa lukisan yang menggambarkan suasana Mataram era Hindia Belanda. Dijelaskan bahwa lukisan itu dibuat pada tahun 1860-an atau sekitar abad ke-19.
-
Kapan Kerajaan Pajajaran runtuh? Sejak itu, Kerajaan Pajajaran jadi mudah diserang hingga akhirnya runtuh pada 1579.
-
Kapan Kerajaan Kendan berkuasa? Kerajaan Kendan berkuasa sekitar abad ke-6 sampai ke-7 masehi, dan merupakan salah satu kerajaan Sunda yang pernah berjaya.
-
Apa yang menjadi ciri khas Dagelan Mataram ? Setiap melawak, Basiyo selalu mengangkat tema cerita sederhana yang berangkat dari kehidupan masyarakat desa, salah satunya adalah konflik rumah tangga.
Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal. Prasasti itu ditemukan di kompleks Candi Gunung Wukir, Kabupaten Magelang. Prasasti itu ditulis menggunakan Bahasa Sansekerta Huruf Pallawa.
Dikutip dari Wikipedia, Prasasti Canggal menceritakan tentang pendirian Siwalingga atau lambang Siwa di sebuah bukit daerah Kunjarakunja yang terletak di sebuah pulau bernama Yawadwipa atau Jawa.
Prasasti ini juga bercerita bahwa dulu Yawadwipa diperintah oleh Raja Sanna yang bijaksana, adil dalam tindakannya, perwira dalam peperangan, serta bermurah hati kepada rakyatnya. Setelah Raja Sanna meninggal, rakyat negeri berkabung dan kemudian jatuh dalam perpecahan.
Pengganti Raja Sanna adalah putra dari saudara perempuannya. Dia bernama Sanjaya. Menurut Prasasti Canggal, Sanjaya mendirikan kedatuan baru di tengah Pulau Jawa bagian selatan.
Diperkirakan Sanjaya mendirikan kedatuan baru itu pada abad ke-8 Masehi. Para sejarawan mengidentifikasikan nama kedatuan ini sebagai “Mataram”.
Nama “Mataram” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “ibu”. Wilayah kedatuan ini berada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dilansir dari Goodnewsfromindonesia.id, Raja Sanjaya terkenal karena kebijaksanaan, kecakapan, dan kepatuhannya dalam beragama.
Di bawah kepemimpinan Sanjaya, wilayah Mataram Kuno berkembang pesat. Wilayah itu menjadi pusat pembelajaran agama Hindu. Banyak pendeta Hindu yang bermukim di sana.
- Kental dengan Nuansa Kerajaan Kuno, Intip Pemandian yang Dibangun oleh Sultan Pakubuwono X Suasananya Asri
- Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Berikut Daftar dan Sejarahnya
- 7 Kerajaan Afrika Kuno yang Pernah Ditemukan, Punya Sejarah Luar Biasa
- Sejarah Candi Prambanan yang Eksotis, Sarat Nilai Budaya Hindu
Selain Mataram, wilayah itu juga dikenal dengan nama “Medang”. Nama “Medang” muncul dalam prasasti Anjuk Ladang, Prasasti Sangguran, Prasasti Paradah, dan beberapa prasasti yang muncul di Jawa Timur.
Para ilmuwan sendiri mengidentifikasi “Medang” merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur yang dulunya berpusat di Jawa Tengah.
Setelah Raja Sanjaya wafat pada pertengahan abad ke-8 Masehi, putranya, Rakai Penangkaran menggantikannya.
Setelah Rakai Panangkaran meninggal, Mataram Kuno mengalami perpecahan dan kerajaannya terpecah menjadi dua bagian, bagian utara Jawa Tengah tetap mempertahankan ajaran Hindu, sementara di bagian selatan beralih ke ajaran Buddha.