Mengunjungi Kawasan Kota Baru, Dulunya Jadi Tempat Pemukiman Elit Zaman Belanda
Wilayah tersebut identik dengan bangunan-bangunan arsitektur kuno peninggalan Belanda.
Wilayah tersebut identik dengan bangunan-bangunan arsitektur kuno peninggalan Belanda.
Foto: Jogjaprov.go.id
Mengunjungi Kawasan Kota Baru, Dulunya Jadi Tempat Pemukiman Elit Zaman Belanda
Kota Baru merupakan salah satu wilayah kelurahan yang berada di Kota Yogyakarta. Wilayah tersebut identik dengan bangunan-bangunan arsitektur kuno peninggalan Belanda. Keberadaan bangunan baru ini menjadikan Kotabaru sebagai kawasan heritage.
-
Siapa yang memimpin penyerbuan markas Jepang di Kotabaru? Soeharto dan Pasukannya Juga Menyerang Lapangan Terbang Maguwo
-
Mengapa Pukis Kotabaru banyak diminati? Soal tekstur, rasa dan aroma, kue pukis ini tak perlu diragukan. Dalam satu hari kedai tersebut mampu menjual sampai 1.000 potong kue pukis dengan cita rasa yang disukai oleh para pembeli.
-
Apa keunikan utama dari Pukis Kotabaru? Ukurannya tebal Keunikan kue pukis tersebut terletak di ukurannya yang tidak lazim. Dalam satu potong kue pukis, ukurannya bisa satu setengah kali kue normal. Ini menjadi ciri khas dari pukis brand tersebut.
-
Apa itu Koba? Melansir dari liputan6.com, koba merupakan tradisi lisan yang berkembang di masyarakat Riau. Tradisi ini berupa cerita yang disampaikan dengan nyanyian.
-
Bagaimana cara Koba dipertunjukkan? Koba biasa ditampilkan baik oleh laki-laki maupun perempuan dengan menampilkan sebuah cerita menghibur yang disampaikan kepada masyarakat atau penonton dengan iringan babano.
-
Kapan Koba biasanya dipertunjukkan? Koba biasa digelar pada malam hari sesudah salat isya dan berakhir pada pagi harinya. Apabila cerita belum tamat, tukang koba akan melanjutkan pada malam berikutnya.
Dilansir dari kanal YouTube Komunitas Ohol, pembangunan kawasan Kotabaru dimulai pada tahun 1917. Kawasan itu dibangun dengan konsep Garden City dengan arsiteknya yaitu Thomas Karsten.
Pada waktu itu, Thomas Karsten merupakan seorang arsitek ternama dan terlibat dalam perencanaan proyek di kota-kota besar seperti proyek Pasar Johar Semarang, Stasiun Solobalapan, dan Batavia.
Thomas Karsten membangun Kotabaru dengan mencontoh London, Inggris.
Setelah proyek itu jadi, Kotabaru kemudian menjadi tempat hunian bagi orang-orang Belanda yang rata-rata bekerja di Yogyakarta, seperti para pekerja pabrik gula yang ada di Jogja.
Menjelajahi kawasan Kotabaru seakan melintasi lorong waktu dan membawa kita ke masa lalu. Di sana banyak bangunan tua yang sampai sekarang masih berfungsi, di antaranya bangunan gereja, sekolah, rumah sakit, serta perkantoran.
Bahkan kawasan perumahan itu juga dilengkapi fasilitas olahraga. Sekarang tempat olahraga itu menjadi Stadion Kridosono dan sebuah lapangan di belakang SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Di kawasan Kotabaru pula, terdapat gardu listrik Aniem. Dulunya ANIEM merupakan perusahaan listrik pertama yang masuk di Indonesia.
- Melihat Bekas Gedung Perikanan Peninggalan Belanda, Kini Masih Berdiri Kokoh tapi Kondisinya Memprihatinkan
- Menguak Jejak Bangunan Tua Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Hilang Tak Berbekas
- Mengunjungi Bangunan Sekolah Tua Peninggalan Belanda di Kota Bandung, Masih Digunakan hingga Kini
- Melihat Rumah-Rumah Kolonial Tua di Tengah Hutan Jati Grobogan, Kental Nuansa Klasik
Jadi Alternatif Wisata
Dikutip dari Rri.co.id, kemegahan dan keindahan arsitektur di Kotabaru menjadikan tempat itu potensial bagi pariwisata.
Deretan bangunan indis serba putih berderet megah menggambarkan perkembangan yang terjadi di kawasan tersebut.
Pada 11 Agustus 2023, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta mengadakan serangkaian acara untuk mengenalkan kawasan Kotabaru. Kegiatan itu diikuti oleh 200 orang yang terbagi lagi menjadi 4 kelompok.
“Kegiatan ini menjadi salah satu trigger bagi kami untuk mensosialisasikan bangunan cagar budaya di Kotabaru. Tidak hanya kepada masyarakat yang ada di lingkungan Kotabaru, tapi juga meluas dan masyarakat secara umum bisa memahami bangunan khas indies yang mewarnai bangunan arsitekturnya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti dikutip dari Rri.co.id.