Remaja di Sleman Tewas Jatuh ke Selokan Diduga Usai Dikejar Klitih, Ini Fakta di Baliknya
Korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan tidak bernyawa
Sampai hari ini Rabu (21/8), keberadaan klitih masih menjadi masalah serius di Daerah Istimewa Yogyakarta. Buktinya berbagai peristiwa yang diduga melibatkan klitih tak henti-hentinya terus terjadi di wilayah itu.
Pada Juli lalu, seorang mahasiswi berinisial FAD (21 tahun) tewas akibat kecelakaan tunggal yang ia alami. Diduga ia mengalami kecelakaan karena panik demi menghindar dari aksi klitih.
-
Apa itu cilok kentang? Cilok termasuk camilan yang sangat populer di Indonesia. Terbuat dari tepung aci yang dicampur dengan bumbu-bumbu gurih seperti bawang goreng, bumbu kacang, dan saus pedas, cilok memiliki cita rasa yang unik dan menggugah selera.
-
Apa arti dari kejatuhan tahi cicak di kepala? Jatuhnya kotoran cicak di atas kepala sering dianggap sebagai pertanda buruk atau tanda kecelakaan atau musibah yang akan terjadi.
-
Di mana Ki Ageng Tirta tinggal? Tempat tinggal Ki Ageng Tirta di Desa Kanoman, Grobogan sendiri sebuah wilayah yang tidak pernah mengalami kekeringan di musim kemarau.
-
Kenapa krim malam penting? Krim malam memiliki peran krusial dalam rutinitas perawatan kulit, terutama karena malam hari adalah waktu ideal untuk memperbaiki dan meregenerasi kulit. Saat tidur, kulit tidak terganggu oleh minyak, keringat, dan polusi yang biasanya dialami pada siang hari.
-
Kenapa kikil sering menggumpal setelah dingin? Masalah sering muncul saat mengolah kikil, terutama ketika suhunya turun setelah dimasak. Kikil yang telah dimasak dapat menggumpal dan lengket setelah beberapa waktu.
-
Apa yang menjadi ciri khas Klenteng Talang? Menurut laman Museum Sonobudoyo, ciri khas lawasan terlihat jelas di bagian depan klenteng lewat serambi berbentuk pendopo dengan enam tiang penyangga atap. Lalu di sisi kanan dan kiri, terdapat ruangan gudang.
Kejadian serupa pun kembali terjadi. Diduga disebabkan oleh aksi klitih, seorang remaja berinisial S (13 tahun) tewas setelah motor yang ditungganginya menabrak pohon. Setelah kejadian tersebut, korban langsung jatuh ke Selokan Mataram dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia saat dievakuasi oleh tim Basarnas Yogyakarta. Berikut selengkapnya:
Kronologi Kejadian
Dikutip dari akun Instagram @basarnas_yogyakarta, peristiwa itu terjadi dini hari pada 21 Agustus 2024. Saat itu korban pergi bersama teman-temannya untuk menjenguk teman. Pada pukul 03.00, mereka tiba di daerah Sinduadi, Mlati, Sleman. Di sana mereka dikejar klitih dan kemudian motor yang mereka tunggangi menabrak pohon.
Saat dikonfirmasi, Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto mengatakan bahwa pihaknya pertama kali mendapat informasi dari ibu korban. Sang ibu melapor pihak Basarnas Yogyakarta melalui pesan WhatsApp pukul 09.15 pagi.
“Berdasarkan keterangan ibu korban anaknya pamit menjenguk temannya. Untuk alasan tepatnya kenapa menjenguknya pukul 03.00 pagi kami tidak tahu,” kata Pipit.
Proses Evakuasi
Pipit melanjutkan, begitu mendapatkan informasi, pihak Basarnas Yogyakarta tidak langsung bergerak. Mereka memastikan terlebih dahulu kebenaran informasi dari ibu korban dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan para relawan. Mereka juga mencari saksi-saksi yang bisa diminta keterangan perihal informasi tersebut.
Setelah informasi itu terkumpul, barulah proses evakuasi itu dimulai. Evakuasi baru bisa dimulai sekitar pukul 10.52. Setelah satu jam pencarian, akhirnya korban ditemukan dengan jarak 100 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan tidak bernyawa. Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk selanjutnya dilakukan autopsi.
Warganet Resah
Berita terkait seorang pemuda yang tewas tercebur Selokan Mataram pada pukul 3 pagi membuat warga resah. Banyak dari mereka yang bertanya-tanya bagaimana peristiwa itu bisa terjadi.
“Anak 13 tahun bawa motor? Atau dikejar klitih lalu lari dan menabrak pohon?” tulis @azka.l
“Paling bener klitih tangkap penjarakan tanpa memandang usia sih kayaknya,” tulis @jeremymakalew31.
“Bisa tidak ada aturan yang membuat jera dan mendidik lainnya agar tidak melakukan hal yang serupa? Hukuman mati bagi pelaku kejahatan yang menakut-nakuti dan membahayakan nyawa manusia. Apakah itu terdengar tidak manusiawi?” tulis @ummi.rohmi.