Tata Cara Aqiqah saat Idul Adha, Pahami Hukumnya
Aqiqah adalah tradisi yang dilakukan umat muslim sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang bayi.
Aqiqah adalah tradisi yang dilakukan umat muslim sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang bayi.
Tata Cara Aqiqah saat Idul Adha, Pahami Hukumnya
Aqiqah biasanya dilakukan pada hari ke-7 setelah kelahiran bayi. Pada saat aqiqah, biasanya orang tua bayi menyembelih seekor hewan, seperti domba atau kambing.
Daging hewan yang disembelih tersebut dibagi-bagikan kepada keluarga, tetangga, teman, dan kaum miskin.
Selain bentuk rasa syukur, tradisi aqidah juga mengajarkan umat muslim untuk sedekah atau berbagi kepada sesama.
-
Bagaimana cara melakukan Aqiqah? Secara umum, tata cara aqiqah dimulai dengan niat untuk beribadah kepada Allah, memotong hewan kurban pada hari ke-7 setelah kelahiran anak, dan memberikan bagian daging hewan kurban kepada orang miskin dan sanak saudara.
-
Bagaimana cara melakukan takbiran Idul Adha? Bacaan takbir Idul Adha dikumandangkan di malam sebelum perayaan Idul Adha. Ini juga disebut sebagai takbir mursal, karena dilakukan di malam sebelumnya.
-
Bagaimana cara mengumandangkan takbir di hari Idul Adha? Mengumandangkan Takbir Amalan hari raya Idul Adha sunah yang dianjurkan pertama adalah mengumandangkan takbir. Dianjurkan bagi umat muslim untuk mengumandangkan takbir di masjid, musala, dan rumah-rumah pada malam menjelang hari raya Idul Adha. @pixabay.com Takbir mulai dikumandangkan dari terbenamnya matahari hingga saat pelaksanaan salat Idul Adha ketika imam naik ke mimbar.
-
Bagaimana cara melaksanakan puasa Idul Adha? Secara umum, puasa Idul Adha dilakukan sama seperti puasa wajib. Puasa sunah Dzulhijjah dilakukan mulai dari waktu fajar hingga terbenam matahari, yaitu waktu maghrib.
-
Apa hukum sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha termasuk dalam kategori sholat sunah muakkadah atau yang sangat dianjurkan. Artinya, meskipun tidak diwajibkan secara hukum, tetapi sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakannya.
-
Bagaimana cara pelaksanaan sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha dilaksanakan dua rakaat secara berjemaah dan terdapat khotbah setelahnya. Adapun tata cara sholat Idul Adha ialah sebagai berikut:1. Membaca niatushalli sunnata li 'idil adha rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta'alaArtinya:"Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala." 2. Takbiratul ihram3. Membaca Doa IftitahKabiiraw walhamdu lilaahi katsiran wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin, Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil 'aalamiin, Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina. Artinya:"Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri." 4. Takbir sebanyak tujuh kali dan boleh mengangkat tangan ketika takbir. Lalu, membaca kalimat tasbih seperti berikut:Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbarArtinya:"Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar"Selain bacaan di atas, Anda juga bisa membaca bacaan lainnya tentang pujian yang ditujukan pada Allah SWT. 5. Setelah akhir takbir ke tujuh, membaca surat Al Fatihah6. Kemudian membaca surat lainnya7. Ruku' dengan tuma'ninah8. I'tidal dengan tuma'ninah9. Sujud dengan tuma'ninah10. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah11. Sujud kedua dengan tuma'ninah12. Bangkit dari sujud dan bertakbir 13. Takbir lagi sebanyak lima kali, di antara takbir membaca kalimat tasbih sama seperti sebelumnya14. Membaca surat Al Fatihah15. Dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Apabila Anda menjadi seorang makmum, cukup menyimak surat lainnya pada imam membacakan suratannya.16. Ruku' dengan tuma'ninah17. I'tidal dengan tuma'ninah18. Sujud dengan tuma'ninah19. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah 20. Sujud kedua dengan tuma'ninah21. Duduk tasyahud dengan tuma'ninah22. Salam23. Mendengarkan khotbah
Namun, bagaimana jadinya ketika kelahiran bayi bertepatan dengan Idul Adha?
Dalam beberapa kasus, beberapa orang pun menanyakan bagaimana tata cara aqiqah saat Idul Adha? Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk memahami tata cara aqiqah saat Idul Adha, hukum, dan syariatnya.
Selain itu juga perlu memahami konsekuensi jika aqiqah dan kurban dilakukan sekaligus. Dengan penjelasan ini, bisa membantu Anda mengambil pilihan yang tepat berkaitan dengan tata cara aqiqah saat Idul Adha.
Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum tata cara aqiqah saat Idul Adha dan berbagai penjelasan lainnya, penting untuk disimak.
Hukum Aqiqah dan Kurban Secara Umum
Sebelum mengetahui tata cara aqiqah saat Idul Adha, perlu dipahami hukum aqiqah dan kurban. Hukum aqiqah dan kurban ialah sunah. Menurut Mahzab Syafii, selama tidak menjadi nadzar maka setiap aktivitas penyembelihan hewan adalah sunah dalam Islam.
Perbedaan keduanya pada waktu pelaksanaan. Aqiqah dilaksanakan setelah kelahiran seorang bayi sebagai bentuk syukur. Sementara penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, saat Idul Adha.
Lebih lanjut, hukum pelaksanaan aqiqah adalah hak seorang anak dari orang tuanya. Dianjurkan bagi orang tua yang memiliki kelapangan rezeki untuk menyembelih hewan dan membagikannya kepada orang sekitar.
Jika orang tua belum memiliki rezeki untuk aqiqah, bisa melaksanakan dari bayi tumbuh sampai usia baligh. Namun jika hingga dewasa, orang tua belum melakukan aqiqah maka hukum sunahnya menjadi gugur. Aqiqah selanjutnya diserahkan pada sang anak untuk melaksanakan sendiri atau meninggalkannya. (Foto/Pixabay)
- Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Intip Keunikan Tradisi Pernikahan Cio Tao Khas Cina Benteng Tangerang yang Dipandu Warga Muslim
- Arti Assalamualaikum dan Waalaikumsalam, Kenali Hukum dan Adab Ucap Salam
- Aqiqah adalah Tradisi Potong Ternak sebagai Bentuk Syukur pada Allah SWT, Ini Penjelasannya
- Puasa Idul Adha Berapa Hari, Ketahui Waktu Pelaksanaannya
Hukum Aqiqah saat Idul Adha
Sebelum mengetahui tata cara aqiqah saat Idul Adha, penting dipahami hukumnya aqiqah saat perayaan Idul Adha. Jika terdapat kelahiran bayi bertepatan dengan Idul Adha, kemudian menjadi pertanyaan manakah yang lebih baik didahulukan, aqiqah atau kurban? (Foto/Pixabay)
Melihat Situasi dan Kondisi
Aqiqah atau kurban dulu? Dalam hal ini, umat muslim dianjurkan untuk melihat momentum serta situasi dan kondisi. Jika mendekati hari raya Idul Adha, maka kurban lebih diutamakan dibandingkan aqiqah. Mengingat aqiqah memiliki waktu pelaksanaan yang lebih longgar hingga bayi berusia baligh.
Dapat Dilakukan Sekaligus
Namun, jika menginginkan keduanya, menurut pendapat Imam Ramli, aqiqah dapat dilakukan sekaligus dengan kurban. Pelaksanaan aqiqah dan kurban ini dilakukan dengan dua niat dalam penyembelihan satu ekor hewan.
Tata Cara Aqiqah saat Idul Adha
Tata cara aqiqah saat Idul Adha dilakukan seperti aturan pada umumnya. Syarat hewan yang disembelih untuk aqiqah juga sama seperti kurban, mulai dari aturan usia, jenis hewan, dan ada tidaknya cacat pada hewan tersebut. (Foto/Pixabay)
Hal yang membedakan adalah Aturan sunahnya dianjurkan untuk menyembelih 2 ekor kambing atau domba bagi kelahiran anak laki-laki. Sedangkan untuk kelahiran anak perempuan cukup 1 ekor kambing atau domba saja.
Namun, Islam memberikan kelonggaran. Jika kemampuan finansial hanya mampu menyembelih seekor kambing atau domba untuk bayi laki-laki, maka pelaksanaan aqiqah sudah memenuhi sunah dan dianggap sah.
Waktu Pelaksanaan
Tata cara aqiqah saat Idul Adha yang perlu diperhatikan berikutnya yaitu waktu pelaksanaan. Secara umum aqiqah baik dilakukan setelah 7 hari kelahiran bayi. Namun diperbolehkan pula untuk menggabungkan niat aqiqah dan kurban sekaligus dalam penyembelihan satu hewan kurban.
Pendistribusian daging aqiqah biasanya dilakukan dalam bentuk siap saji atau telah dimasak hingga menjadi makanan. Disunahkan untuk tidak mematahkan tulang hewan. Hendaknya daging dipotong tiap ruas atau pesendian tulang sebagai simbol keselamatan. Kemudian menyedekahkan daging aqiqah pada fakir miskin. (Foto/Pixabay)
Konsekuensi Pembagian Daging
Setelah mengetahui hukum dan tata cara aqiqah saat Idul Adha, pahami konsekuensi pembagian daging dalam masalah ini. Jika Anda mengikuti pendapat Imam Ramli yang menggabungkan pelaksanaan aqiqah dan kurban, maka konsekuensi ada pada saat pembagian daging.
Pembagian daging kurban lebih afdhal dibagikan dalam kondisi mentah.
Sedangkan daging hasil penyembelihan aqiqah biasanya dibagian dalam bentuk siap saji atau telah dimasak dan siap santap.
Meski begitu, ini tidak termasuk masalah yang kaku dan substantif.
Sebab, aturan pembagian daging ini hanya untuk meraih keutamaan, tidak berkaitan dengan sah tidaknya pelaksanaan ibadah. Namun, jika ingin lebih lebih bijak, Anda bisa mempertimbangkan momentum serta situasi yang kondisi, apakah ingin mendahulukan kurban atau menggabungkan aqiqah dengan kurban.