UGM Luncurkan Pesawat Tanpa Awak yang Mampu Terbang Sejauh 500 Kilometer, Begini Penampakannya
Fakultas Teknik UGM meluncurkan sebuah pesawat tanpa awak yang mampu terbang sejauh 500 km. Pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
Baru-baru ini, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan sebuah pesawat tanpa awak. Pesawat itu dibuat oleh Gesang Nugroho, seorang staf pengajar Fakultas Teknik UGM. Dikutip dari Ugm.ac.id, pesawat itu bisa diperuntukkan untuk berbagai kepentingan mulai dari pemetaan, patroli, hingga darurat bencana.
âTentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi,â kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Dimana video viral jalur pesawat berbahaya itu direkam? Video ini direkam menggunakan ponsel di, Bandara Gustaff III, kepulauan Karibia.
-
Kecoak apa yang berhasil nempel di jendela pesawat? Video yang dibagikan oleh akun @TripInChina ini menunjukkan bagaimana seekor kecoak yang berada di sela-sela jendela pesawat yang sedang terbang.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kenapa Petruk melempar orang keturunan Betawi dari pesawat? Petruk: (Tak mau kalah. Dia lempar orang keturunan Betawi di sampingnya ke luar pesawat).Kali ini Semar dan Gareng: (Jantungnya nyaris copot) Semar: âLho? Kenapa kamu buang orang betawi tadi? Kan kasihan?âPetruk: âTenang aja! Indonesia kaya banget kok! Masih banyak, orang betawi yang hidup di sana.â
Berikut selengkapnya:
Bisa Terbang Sejauh 500 Kilometer
Gesang Nugroho mengatakan bahwa pengembangan pesawat tanpa awak itu dilakukan dengan dana LPDP. Menurutnya, pesawat itu memiliki tingkat efisiensi sangat tinggi. Untuk sekali terbang, pesawat itu mampu bertahan di udara selama enam jam dengan jangkauan telemetri sejauh 500 kilometer. Bila digunakan untuk pemetaan, area yang bisa dijangkau pesawat itu adalah seluas 3.500 hektare.
Selain itu, pesawat ini juga bisa digunakan untuk keperluan militer yaitu mengintai kondisi musuh dari jauh. Pesawat ini juga bisa digunakan untuk patroli laut, pemantauan perkebunan, pertambangan, dan lain-lain. Rencananya pesawat ini akan dipromosikan ke berbagai instansi, salah satunya adalah Kemenkanham RI.
Butuh Waktu Tiga Tahun
Gesang mengatakan, pengembangan pesawat bernama Palapa-S1 itu membutuhkan waktu selama tiga tahun. Pengembangan pertama dilakukan pada tahun 2021. Selama tiga tahun, berbagai pengujian terus dilakukan. Bahkan pada awal pengembangannya, Prabowo Subianto sempat menyaksikan langsung uji coba pesawat tanpa awak itu. Saat itu Prabowo mengatakan kalau proses uji coba sudah selesai, pesawat itu akan segera dimanfaatkan.
âIni pesawat sudah selesai, sudah tes, sudah diuji keandalannya. Maka UGM akan melakukan pembicaraan lebih lanjut,â ujar Gesang dikutip dari Ugm.ac.id.
Siap Produksi
Meski Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk pembuatan pesawat itu masih 30-40 persen, Gesang menuturkan akan terus ditingkatkan dan sangat siap diproduksi. Sedangkan kapasitas pembuatan selama 3 bulan mampu menghasilkan 7 unit pesawat. Menurutnya, semua telah melalui serangkaian pengujian panjang ada uji aerodinamik, uji stabilitas, uji telematri, uji endurance dan uji misi di lingkungan yang sebenarnya.
âPada prinsipnya bisa untuk apa saja. Kalau militer ya membawa bom atau apa sehingga bisa dipergunakan untuk itu,â pungkasnya.
- Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan Turun Gunung jadi Bantu Pemenangan Rudy-Jaro
- Manusia Purba Gunakan Anak Panah Beracun Saat Berburu 54.000 Tahun Lalu, Mangsa Lebih Mudah Dilumpuhkan
- Mengenal Janis Rosalita Suprianto, Atlet Selam Kebanggaan Jawa Timur yang Dijuluki The Golden Mermaid
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Momen Bahagia Ifan Seventen saat Jenguk Anak Gadisnya yang Mondok di Pesantren: Rasanya Kayak Ngecharge Hati
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024