Mengenal Sunan Pojok, Bupati Tuban Pertama yang Bukan Keturunan Bupati-bupati Sebelumnya
Ia awalnya merupakan pemimpin pasukan yang menyerang Tuban
Ia awalnya merupakan pemimpin pasukan yang menyerang Tuban
Mengenal Sunan Pojok, Bupati Tuban Pertama yang Bukan Keturunan Bupati-bupati Sebelumnya
Pangeran Pojok atau Sunan Pojok merupakan Bupati Tuban ke-18. Ia merupakan bupati pertama yang bukan keturunan Ronggolawe. Sejak saat itu, kepemimpinan Tuban tidak lagi dipegang oleh trah Ronggolawe.
-
Siapa yang menjadi menantu Bupati Tuban? Salah satu pendakwah yang menjadi menantu bangsawan pribumi awalnya adalah penyebar nilai-nilai Islam di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan Bupati Tuban untuk menghadapi gempa susulan? Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa. "Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tidak layak agar tak ditempati lebih dulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan," katanya.
-
Bagaimana Bupati Subang mengibarkan bendera? Ia diketahui mengamankan diri menggunakan tali khusus pemanjat tebing dengan keamanan yang tinggi.
-
Kapan Jokowi meninjau posko pengungsian banjir di Sumbar? Jokowi mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian banjir lahar dingin di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat meninjau posko pengungsian banjir di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian.Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Apa yang dilakukan Sunan Bonang untuk menyebarkan Islam di Tuban? Mengutip artikel Merdeka.com, selama berdakwah di Tuban, Jawa Timur, Sunan Bonang mengajarkan tembang-tembang yang berisikan ajaran Islam di dalam Masjid Astana.Sepulangnya dari masjid, masyarakat menghafalkan tembang itu di rumah. Sanak saudara mereka pun turut menyanyikan tembang itu karena tertarik akan kemerduan lagunya.
Sosok Sunan Pojok
Mengutip Serat Babad Tuban, Pangeran Pojok merupakan panglima perang dari Kerajaan Mataram Islam.
Ia diutus Sultan Agung menaklukkan Tuban yang saat itu dipimpin Pangeran Dalem.
Adapun penyerangan kepada Tuban dilatarbelakangi oleh kemurkaan Sultan Agung pada pemimpin Tuban yang berniat melepaskan diri dari bayang-bayang Mataram Islam.
Menyikapi serangan dari Mataram Islam, Pangeran Dalem memindahkan pusat Kadipaten dan membuat benteng untuk melindungi diri.
Tak mau kalah, Sultan Agung lalu mengirim pasukan Mataram untuk menyerbu Tuban yang dipimpin oleh Pangeran Pojok.
Versi Serat Babat Tubanmenyebut Pangeran Pojok memimpin pasukan sebanyak 1900 orang, namun dalam versi Babad Tanah Jawi Meinsma pasukannya sebanyak 35.000 orang.
Pertempuran
Awalnya pertempuran tersebut dimenangkan pihak Tuban. Pihak Mataram Islam lalu mengepung dan menyerang Tuban dari berbagai arah. Akibatnya, pasukan Tuban kocar-kacir dan Pangeran Dalem melarikan diri.
Sejak saat itu, tepatnya pada tahun 1619 masehi, Tuban menjadi wilayah kerajaan Mataram Islam seutuhnya.
Diangkat Jadi Bupati
Pangeran Pojok sukses menjadi panglima perang menumpas Kadipaten Tuban.
Atas prestasi itu, Sultan Agung mengangkat dirinya sebagai Bupati Tuban.
Mengutip Instagram @tuban_bercerita, sejak saat itu, terputuslah trah Ronggolawe sebagai Adipati Tuban.
- Bukan Hanya Wajah, 5 Bagian Tubuh Ini Juga Perlu Dilindungi Tabir Surya
- Mengunjungi Tempat Istirahat Bupati Pertama Tuban, Dikelilingi Parit dan Kolam dengan Pemandangan Indah
- Mengenal Sosok Panca Wijaya Akbar Bupati Kabupaten Ogan Ilir, Istrinya Bukan Orang Sembarangan
- Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah
Akhir Hayat
Selesai mengemban amanah sebagai Bupati Tuban selama 46 tahun, Pangeran Pojok menetap di Blora, Jawa Tengah. Ia sakit hingga meninggal dunia di sana. Jasadnya dimakamkan di Desa Kauman, Kecamatan Blora.
Mengutip situs Budaya Indonesia. hingga kini, makam Pangeran Pojok masih terpelihara dan dihormati oleh masyarakat.
Sementara itu, putra Sunan Poojok. Jaya Dipa diangkat menjadi Bupati Blora pertama. Setelah wafat digantikan putranya yang bernama Jaya Wirya, kemudian JJaya Kusuma. Jasad keduanya juga dimakamkan di lokasi makam Pangeran Pojok Kauman.
Selain masyarakat lokal, kompleks makam ini juga sering dikunjungi masyarakat luar daerah. Terutama pada malam Jumat Pon, dan pada Bulan Suro dalam penanggalan Jawa.