Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
Salah satu bukti kekompakan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk tampak dalam pelaksanaan tradisi Gunungan Ketupat.
-
Bagaimana situs Bukit Kerang terbentuk? Sampah-sampah ini berupa kerang atau remis yang seiring berjalannya waktu terus menumpuk hingga membentuk bukit.
-
Dimana letak Gunung Kelam? Gunung Kelam yang berada di Kalimantan Barat (Kalbar), 20 km dari Kota Sintang dan 396 km dari Pontianak.
-
Kapan Keisya mendaki gunung? Belum lama ini, Keisya membagikan foto-foto serunya saat mendaki gunung bersama empat temannya.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Mengapa ketupat menjadi hidangan yang cocok dihidangkan saat Lebaran? Ketupat sudah menjadi menu wajib dan tradisi turun-temurun umat Islam saat hari raya lebaran, baik saat Idul Fitri maupun Idul Adha. Pasalnya, menu ini sangat cocok dihidangkan dengan berbagai lauk seperti opor, rendang, sate dan makanan lainnya.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
Sejarah
Mengutip situs NU Jatim, tradisi Gunungan Ketupat bermula saat masing-masing warga membuat ketupat namun hanya dibagikan sendiri.
Hal ini membuat tokoh agama dan masyarakat sepakat agar warga mengumpulkan ketupat buatannya menjadi satu. Selanjutnya, kupat yang dikumpulan ini ditradisikan menjadi gunungan ketupat.
Pertama Kali Digelar pada 2017
Tradisi Gunungan Ketupat pertama kali dilaksanakan pada tahun 2017 silam. Pada 2024, tradisi yang digelar setiap tahun untuk memeriahkan lebaran ketupat ini sudah memasuki pelaksanaan ke delapan.
Pelaksanaan Tradisi Gunungan Ketupat
Kirab Gunungan Ketupat dimulai pukul 06.00 WIB. Mengutip situs NU Nganjuk, gunungan yang terdiri dari ribuan ketupat dan lauk diarak dari musala menuju Masjid Al Huda Kepuhbener.
Sesampainya di Masjid Al-Huda, gunungan ketupat ini didoakan dan dibagikan ke semua pengunjung. Tradisi ini biasanya dihadiri ratusan orang, termasuk Muspika, kepala desa, dan tokoh masyarakat setempat.
Tradisi Gunungan Ketupat dilaksanakan sepekan setelah Idulfitri. Sebelumnya, umat Islam melaksanakan puasa sunah Syawal selama enam hari. Tradisi ini adalah bentuk perayaan setelah menjalankan puasa enam hari.
Tujuan Tradisi Gunungan Ketupat
Tradisi Gunungan Ketupat bertujuan untuk melestarikan tradisi Jawa Islam, yaitu tradisi sedekahan dan mencintai selawat dengan guyub rukun antar warga.
- Mengenal Larung Kepala Kerbau, Ungkapan Rasa Syukur Nelayan di Jepara
- Melihat Keseruan Tradisi Sedekah Bumi di Demak, Kaya Hasil Tangkapan Laut
- Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
- Mengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita
Filosofi
Ketupat merupakan simbol pengakuan atas kesalahan yang telah dilakukan seseorang kepada Allah SWT dan sesama manusia.
Ketupat menjadi simbol maaf bagi masyarakat Jawa. Oleh karena itu, hari raya Idulfitri dan lebaran ketupat identik dengan makanan tersebut.
Lebaran ketupat yang disemarakkan dengan arak-arakan Gunungan Ketupat di Kabupaten Nganjuk menjadi simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.