Jenazah Tak Diambil Keluarga, Korban KM Cantika Express 77 asal Gresik Dimakamkan
Korban meninggal dunia akibat kebakaran KM Express Cantika 77, yang diidentifikasi bernama Johan, asal Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, tidak diambil keluarga. Jenazahnya pun dimakamkan di TPU Damai Fatukoa Kupang. Jumat (4/11).
Korban meninggal dunia akibat kebakaran KM Express Cantika 77, yang diidentifikasi bernama Johan, asal Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, tidak diambil keluarga. Jenazahnya pun dimakamkan di TPU Damai Fatukoa Kupang. Jumat (4/11).
Prosesi pemakaman jenazah Johan dilakukan BPBD NTT, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, KSOP Kupang, dan Jasa Raharja NTT.
-
Kapan Alam Ara dirilis? Dirilis pada 14 Maret 1931, film ini tidak hanya merevolusi sinema India tetapi juga menandai babak baru dalam sejarah budaya populer.
-
Apa yang diangkut oleh Kapal Arimbi? Kapal Arimbi merupakan kapal pengangkut gas pertama milik Pertamina.
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
Kepala Pelaksana BPBD NTT Ambrosius Kodo menjelaskan, jenazah Johan baru dimakamkan hari ini lantaran pihak keluarga yang berada di Kabupaten Gresik belum ditemukan keberadaannya.
"Selama ini diupayakan diidentifikasi sambil menunggu keluarga korban, untuk memastikan sebenarnya korban ini siapa. Kita lakukan penelusuran bersama Jasa Raharja ke tempat asalnya," ujarnya.
Surat dari Pemkab Gresik
Ambrosius Kodo menjelaskan, pihaknya mendapatkan surat dari Pemerintah Kabupaten Gresik yang meminta agar jenazah korban dimakamkan di Kupang, sesuai tata cara agama Islam.
"Sampai sejauh ini kita tidak mendapatkan informasi dan komunikasi dari yang mengaku sebagai keluarga, untuk mengambil jenazah," katanya.
Terkait santunan almarhum, Ambrosius mengatakan, pihaknya menyerahkan semua prosesnya kepada Jasa Raharja untuk menemukan ahli waris yang berada di Kabupaten Gresik.
"Hari ini telah dilakukan evaluasi dan penutupan posko bersama, sekaligus memakamkan jenazah korban Johan di TPU," tambahnya.
Korban terbakarnya KM Express Cantika 77 yang dicatat posko bersama berjumlah 360 orang. Rinciannya, 323 orang selamat, 20 orang meninggal dunia, dan 16 orang hilang, ditambah satu jenazah bayi yang saat itu hendak dibawa ke Alor.
Ahli Waris Berada di Malaysia
Kepala Jasa Raharja NTT Muhammad Hidayat mengatakan, setelah pihaknya berkoordinasi dengan Jasa Raharja Jawa Timur didapati bahwa almarhum mempunyai dua orang anak. Namun keduanya sedang bekerja di Malaysia.
"Kami butuh informasi dari pihak Jawa Timur melalui kedutaan di sana untuk membantu mempercepat proses pemberian santunan. Sepanjang ahli warisnya terdeteksi, maka kita akan segera proses santunan," tutupnya.
Sebelumnya, pencarian korban terbakarnya KM Express Cantika 77 di Tanjung Gemuk, Perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur resmi ditutup oleh tim SAR gabungan, Rabu (2/11). Penutupan operasi SAR itu diputuskan dalam rapat yang diikuti BPBD NTT, KSOP, BAKAMLA, Polairud Polda NTT, Lantamal VII Kupang, serta seluruh keluarga korban hilang.
(mdk/yan)