Dokter Sarankan Agar Orangtua Tidak Beri Makanan Olahan Ultra pada Anak demi Kesehatan
Pemberian makan pada anak merupakan hal yang perlu diperhatikan orangtua. Penting untuk menghindari makanan olahan ultra karena dampaknya.
Pemberian makan pada anak merupakan hal yang perlu diperhatikan orangtua. Penting untuk menghindari makanan olahan ultra karena dampaknya.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Apa itu makanan organik? Makanan organik adalah produk yang diproduksi dan diproses tanpa melibatkan teknologi rekayasa biologi, radiasi, penggunaan zat pestisida, hormon, dan antibiotik.
-
Makanan apa yang termasuk dalam kategori makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan? Contoh makanan yang termasuk dalam kategori ini adalah pasta putih, roti putih, nasi putih, dan sereal manis.
-
Kenapa makanan olahan bisa memperpendek umur? Sebab, makanan olahan cenderung diproses menggunakan minyak, gula, lemak jenuh, dan garam yang sangat tinggi. Peningkatan asupan zat-zat tersebut dikaitkan dengan risiko penyakit hipertensi, jantung, kanker, dan diabetes.Penyakit tersebut rentan akan kematian dini jika tidak mendapat perawatan dengan baik.
-
Dimana kita bisa mendapatkan nutrisi penting untuk sarapan? Berikut adalah nutrisi utama yang harus ada dalam menu sarapan sehat: Karbohidrat: Karbohidrat adalah sumber utama energi bagi tubuh kita.
-
Kenapa mengunyah makanan dengan benar penting untuk kesehatan? Orang yang tidak mengunyah makanan dengan baik sebelum menelan sering kali mengalami masalah pencernaan dan berisiko lebih tinggi untuk tersedak, aspirasi, malnutrisi, dan dehidrasi.
Dokter Sarankan Agar Orangtua Tidak Beri Makanan Olahan Ultra pada Anak demi Kesehatan
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A (K), menyarankan agar orangtua menghindari pemberian makanan olahan ultra (ultra processed food) kepada anak-anak. Langkah ini penting untuk menjaga kesehatan anak dalam jangka panjang dan mencegah berbagai masalah kesehatan.
Bahaya Makanan Olahan Ultra
Makanan olahan ultra, atau ultra processed food, adalah jenis makanan yang melalui banyak tahapan pemrosesan dan biasanya mengandung sedikit serat tetapi sangat tinggi kalori dan gula.
"Secara umum, anak-anak sehat jauh lebih baik tidak mengonsumsi ultra processed food maupun junk food. Keduanya tidak baik bagi kesehatan anak-anak yang sehat," ujar dr. Piprim dilansir dari Antara.
- Begini Saran dari Dokter untuk Kurangi Konsumsi Gula pada Anak
- Dokter Anak Sarankan Agar Orangtua Pilih Produk Perawatan Anak yang Alami
- Dokter ke Orangtua: Anak Sehat Lebih Baik Tidak Konsumsi Makanan Olahan Ultra
- Tak Selalu Buruk bagi Kesehatan, 8 Makanan Ultra Proses ini Boleh Dikonsumsi dan Bisa Menyehatkan
Menurut dr. Piprim, makanan dengan pemrosesan ultra dapat meningkatkan indeks glikemik tubuh secara signifikan. Hal ini mengakibatkan makanan cepat berubah menjadi gula dalam tubuh.
Gula berlebihan inilah yang berpotensi menyebabkan kecanduan dan ketergantungan pada makanan olahan. Selain itu, rasa yang sangat lezat dari makanan olahan ultra dapat membuat anak-anak sulit mengenali dan menghargai rasa makanan asli.
Risiko Kesehatan
Kecanduan makanan olahan ultra dapat berakibat serius pada kesehatan anak-anak.
"Kalau anak kita mengonsumsi ultra processed food di pasaran bebas ini akan sangat adiktif dan over konsumsi, sehingga akibatnya akan menjadi over kalori, obesitas dan seterusnya," jelas dr. Piprim.
Anak yang terbiasa mengonsumsi makanan olahan ultra berisiko mengalami berbagai penyakit metabolik seperti obesitas, dislipidemia (kolesterol tinggi), hingga hipertensi. Sebagai gantinya, dr. Piprim menganjurkan orangtua untuk memberikan anak-anak makanan asli (real food) yang lebih alami dan sehat.
Misalnya, buah utuh lebih baik daripada jus buah dalam kemasan. "Memberikan kalori pada anak dengan jumlah yang cukup dan dari makanan alami seperti daging merah atau daging unggas jauh lebih baik," tambahnya.
Dr. Piprim juga menyarankan agar orangtua tidak menyediakan makanan olahan di rumah agar anak-anak tidak terbiasa mengonsumsinya. Sebaliknya, orangtua sebaiknya lebih sering menyajikan makanan rumahan yang dimasak sendiri.
"Membatasi sedemikian rupa supaya di rumah atau di lemari es tidak disiapkan aneka makanan yang berupa UPF. Siapkanlah makanan alamiah di lemari es atau di lemari berupa buah, sayuran, telur, ikan, itu aneka olahan real food insya Allah lebih baik," katanya.