Hati-hati! 6 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dimakan Mentah
Makanan ini perlu dimasak sampai benar-benar matang sebelum dimakan. Oleh karena itu, pastikan Anda tidak mengonsumsinya dalam keadaan mentah.
Ketika sedang sibuk, keinginan untuk cepat menyajikan makanan sering kali tidak dapat dihindari. Terutama saat Anda merasa lapar atau berada dalam situasi yang mendesak. Melihat isi kulkas yang tampak menggiurkan bisa membuat Anda tergoda untuk segera menyantapnya. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk memasak hamburger atau mengambil makanan lain, penting untuk memeriksa apakah suhu makanan tersebut sudah aman untuk dikonsumsi.
Mengapa hal ini perlu dilakukan? Karena banyak makanan sehari-hari yang aman dan bergizi jika disiapkan dengan cara yang benar. Namun, jika makanan tersebut dimakan dalam keadaan mentah atau kurang matang, hal ini dapat meningkatkan risiko sakit, bahkan berpotensi lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memastikan makanan yang Anda konsumsi sudah matang dengan baik dan tidak termasuk dalam kategori makanan mentah, agar kesehatan Anda tetap terjaga.
-
Apa saja zat pewarna makanan yang berbahaya? Meskipun banyak pewarna makanan yang aman, ada 11 jenis yang perlu dihindari.
-
Kenapa mengonsumsi beras mentah dianggap berbahaya? Namun, faktanya, makan beras mentah atau setengah matang tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko keracunan makanan.
-
Apa bahaya utama makan telur setengah matang? Berikut beberapa bahaya makan telur setengah matang yang perlu diwaspadai. Infeksi Bakteri Salmonella Risiko Demam Tifoid Kerentanan pada Kelompok Tertentu Paparan Bahan Kimia Berbahaya Kurangnya Nutrisi yang Terserap
-
Kenapa buah dan sayur lebih baik dimakan mentah? Mengonsumsi makanan dalam kondisi yang tepat merupakan hal penting untuk mendapatkan nutrisi maksimal dari makanan. Pengolahan makanan yang tidak tepat bisa menyebabkan hilangnya manfaat di dalam makanan.
-
Bagaimana Mentilin mencari makan? Mengutip dari Mongabay, Mentilin biasa beraktivitas ketika malam hari tiba atau nokturnal. Ia kadang-kadang sudah mulai mencari makanan sejak sore hari dengan berpegangan di dahan dan ranting pohon.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
Menurut informasi yang dilansir dari Real Simple pada Senin (11/11/2024), Stacey Woodson, MS, RDN, LDN, menyatakan, "Banyak orang menyadari potensi untuk mengembangkan penyakit bawaan makanan dengan mengonsumsi produk hewani mentah atau kurang matang, termasuk ayam, telur, dan daging. Namun, terdapat juga makanan nabati yang sebaiknya tidak dikonsumsi dalam keadaan mentah."
Untuk itu, simaklah daftar enam jenis makanan yang sebaiknya tidak Anda konsumsi mentah, berdasarkan saran dari para ahli di bidangnya.
Susu Mentah
Susu mentah atau raw milk menjadi topik yang kontroversial di berbagai kalangan. "Saya mengerti bahwa semakin banyak orang yang memilih susu mentah, tetapi sebagai seorang profesional kesehatan, saya tidak bisa merekomendasikannya," ungkap Woodson.
"Pasteurisasi dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yang merupakan hal yang umum terjadi. Ada berbagai jenis bakteri seperti E. coli, salmonella, Listeria, dan Campylobacter yang telah ditemukan terkait dengan konsumsi susu mentah. Semua ini berpotensi menyebabkan rawat inap atau bahkan kematian." tambahnya.
Daging Giling
Ketika memasak, penting untuk membersihkan semua peralatan yang bersentuhan dengan daging sapi giling mentah guna mencegah kontaminasi pada produk yang sudah matang. Daging sapi giling tidak boleh dikonsumsi dalam keadaan mentah, dan ada alasan kuat di balik hal ini.
"E. coli adalah bakteri yang bisa ditemukan dalam daging sapi dan dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan yang serius, bahkan mengakibatkan kematian. E. coli dapat dibunuh pada suhu 71 derajat Fahrenheit," ungkap Jennifer House MSc, RD.
Ia juga menjelaskan, "Bakteri pada steak berada di bagian luar daging. Steak dapat dimakan jika belum matang, karena bakteri di permukaan akan mati saat dimasak."
"Namun, hamburger atau steak tartare merupakan steak yang telah digiling, sehingga bakteri dapat menyebar ke seluruh bagian daging. Jika daging tidak dimasak dengan sempurna, ada risiko tinggi untuk mengalami penyakit akibat bakteri yang mungkin ada," tambahnya.
Singkong
Singkong, yang juga dikenal dengan sebutan yuca, merupakan sayuran akar yang tumbuh di bawah tanah dan memiliki kemiripan dengan kentang, tetapi teksturnya lebih bertepung.
"Ada banyak cara untuk mengolah singkong, tetapi di AS, singkong paling umum dimakan dalam bentuk bubuk, tapioka, sebagai bahan pengental," kata Woodson.
Penting untuk dicatat bahwa singkong mengandung kadar sianida yang berbahaya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk membuang kulitnya dan memasaknya sebelum dikonsumsi. The Centre for Food Safety merekomendasikan agar singkong dipotong menjadi bagian-bagian kecil, direndam dalam air, dan kemudian direbus hingga matang dalam panci yang berisi air baru.
Daging Unggas
Semua jenis unggas tidak boleh dikonsumsi dalam keadaan mentah. Menurut CDC, ayam, kalkun, bebek, angsa, dan jenis unggas lainnya harus dimasak hingga mencapai suhu internal minimal 165 derajat Fahrenheit agar aman untuk disajikan.
"Ayam mentah dapat mengandung banyak bakteri, termasuk salmonella, yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan," kata House. "Siapa pun yang pernah mengalami keracunan makanan tahu bahwa hal itu tidak sepadan dengan risikonya." tambahnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa unggas dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi.
Tepung
Sebelum Anda menikmati dough atau batter, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi tepung mentah tidak disarankan.
"Alasan utama mengapa Anda tidak seharusnya mengonsumsi adonan kue mentah bukanlah karena telur, asalkan telur tersebut sudah dipasteurisasi," jelas Kristen Lorenz, RD LDN.
"Tepung mentah dianggap sebagai makanan mentah karena proses pengolahan biji-bijian untuk membuat tepung tidak membunuh bakteri seperti salmonella dan E. coli, yang mungkin ada pada biji-bijian tersebut. Oleh karena itu, jika Anda sangat menyukai adonan kue mentah, sebaiknya panaskan tepung terlebih dahulu dan gunakan telur yang telah dipasteurisasi." ungkapnya.
Kacang Merah
Kacang yang dimasak hingga empuk atau setidaknya al dente mungkin menjadi favorit Anda, dan cara ini bisa menjadi penyelamat dari risiko mengonsumsi kacang merah mentah.
"Banyak orang tidak menyadari risiko yang terkait dengan memakan kacang merah mentah atau setengah matang," kata Lorenz.
"Kacang merah mentah mengandung fitohemaglutinin yang tinggi, sejenis lektin atau protein yang terdapat dalam kacang-kacangan. Mengonsumsi beberapa kacang mentah dapat menyebabkan gejala mirip keracunan makanan. Namun, jika Anda memasaknya dengan benar—dengan merendamnya setidaknya selama 5 jam dan merebusnya selama 10 menit atau lebih—Anda akan aman!" imbuhnya.