Semakin Bertambah Usia, Fungsi Organ Tubuh Semakin Menurun, Ketahui Hal yang Terjadi pada Lansia
Seiring bertambahnya usia, lansia bisa mengalami berbagai penurunan fungsi organ tubuh.
Seiring bertambahnya usia, terutama ketika seseorang memasuki usia 60 tahun ke atas, berbagai perubahan signifikan pada tubuh mulai terjadi. Penurunan fungsi organ merupakan salah satu proses alami yang umum dialami oleh lansia. Dr. Rozana Nurfitri Yulia, M.Gizi, Sp.GK, seorang dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, menjelaskan bahwa perubahan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan tetapi juga kebutuhan nutrisi dan kemampuan makan pada lansia.
Dilansir dari Antara, menurut Dr. Rozana, salah satu perubahan paling mencolok adalah komposisi tubuh yang berkaitan dengan massa otot dan lemak.
-
Mengapa menjaga kesehatan tulang sangat penting bagi lansia? Bagi lansia, menjaga kesehatan tulang adalah hal yang penting untuk memastikan kehidupan yang sehat dan bugar.
-
Mengapa menjaga kesehatan dan kualitas hidup sangat penting bagi lansia? Masa lanjut usia merupakan fase kehidupan di mana perhatian terhadap kesehatan dan kualitas hidup menjadi sangat penting. Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar dapat membantu lansia menjalani hari-hari dengan lebih nyaman dan produktif.
-
Kenapa kesepian berbahaya bagi lansia? Kesepian di usia tua dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet menemukan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko kematian hingga 26 persen.
-
Mengapa lansia membutuhkan akses mudah ke fasilitas kesehatan? Mereka membutuhkan akses yang mudah ke perawatan kesehatan yang berkualitas, seperti kunjungan ke dokter secara rutin, pemeriksaan kesehatan, dan penanganan penyakit yang mungkin mereka alami.
-
Siapa yang memberikan tips sehat untuk menjaga kesehatan lansia? Masa lanjut usia merupakan fase kehidupan di mana perhatian terhadap kesehatan dan kualitas hidup menjadi sangat penting. Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar dapat membantu lansia menjalani hari-hari dengan lebih nyaman dan produktif. Dr. dr. Inge Permadhi, SpGK (K), seorang spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, menyampaikan beberapa kiat penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup bagi lansia.
-
Apa saja penyebab kebutaan pada lansia? Penyebab kebutaan pada lansia adalah masalah kesehatan yang harus diwaspadai, bahkan sejak usia muda. Kebutaan merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kali dihadapi oleh populasi lansia di berbagai belahan dunia. Dalam beberapa dekade terakhir, angka kejadian kebutaan pada kelompok usia lanjut ini telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Meskipun penyebab kebutaan dapat bervariasi, terdapat beberapa faktor khusus yang secara konsisten dikaitkan dengan hilangnya daya penglihatan pada para lansia.
“Kalau komposisi tubuh adanya penurunan massa otot, umumnya usia lanjut massa otot lebih rendah digantikan dengan massa lemak yang termasuk dengan obesitas,” jelasnya. Penurunan massa otot ini tidak hanya mengurangi kekuatan fisik, tetapi juga berpengaruh pada total cairan tubuh, yang pada gilirannya menurunkan rasa haus dan mengurangi fungsi ginjal.
Fungsi saluran pencernaan juga mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Lansia sering kali mengalami penurunan kemampuan indera pengecapan dan penciuman, yang mengurangi kemampuan mendeteksi rasa. Hal ini juga sering terjadi pada penderita stroke, di mana “indera pengecap juga berkaitan dengan penurunan kemampuan penciuman pada hidung, jadi membau dan lidah juga banyak berkurang fungsinya,” tambah Dr. Rozana.
Produksi air liur pada lansia juga menurun, yang menyebabkan proses mengunyah dan menelan menjadi lebih sulit. Akibatnya, asupan makanan sering kali berkurang, yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Penurunan ini juga memengaruhi esofagus atau bagian atas lambung, di mana gangguan kontraksi karena kesulitan menelan menyebabkan lansia lebih lama merasa lapar. Selain itu, penurunan fungsi asam lambung berdampak pada penyerapan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Dalam hal pengobatan, lansia juga perlu penyesuaian dosis karena penurunan fungsi hati. Menurunnya fungsi hati mempengaruhi produksi enzim yang berhubungan dengan metabolisme obat serta produksi albumin, yang bertugas memberikan protein dalam darah.
"Dosis obat pada lansia biasanya dikurangi karena ada penurunan fungsi organ hati yang menyebabkan produksi enzim yang berkaitan dengan metabolisme juga berkurang," jelas Dr. Rozana.
Untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko komplikasi, lansia disarankan untuk tetap aktif secara fisik. Aktivitas fisik tidak hanya membantu mencegah konstipasi atau sembelit, tetapi juga penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mempertahankan kekuatan otot. Selain itu, konsumsi cairan yang cukup dan suplementasi vitamin sangat disarankan untuk menjaga imunitas lansia.