5 Fakta Menarik Ulos, Kain Tradisional Khas Sumatera Utara yang Melegenda
Ulos merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dari Sumatera Utara yang populer.
Ulos merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dari Sumatera Utara yang populer. Kain yang dibuat seperti songket menggunakan alat tenun tersebut hingga kini terus dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia yang bernilai komersil.
Ulos merupakan kain khas kebanggaan Suku Batak, d imana kain ini memiliki peranan penting dalam adat Batak. Ulos tidak hanya populer di Indonesia saja, namun kain ini telah dikenal luas oleh dunia karena nilai dan keindahannya.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari budaya Batak Toba? Rumah adat Batak yang dikenal sebagai Rumah Bolon ini menjadi salah satu ciri khas dari budaya Batak Toba.
-
Apa itu umpasa dalam budaya Batak? Umpasa adalah seni lisan puisi lama berupa pantun dalam masyarakat Batak Toba.
-
Bagaimana orang Batak mempertahankan budaya kekeluargaan saat merantau? Kemudian ikatan marga dan kekeluargaan yang kuat juga menanamkan rasa tanggung jawab dan saling membantu. Bahkan, tak hanya keluarga inti, marga jauh pun juga diajarkan untuk membantu apabila memiliki rezeki yang lebih.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
-
Bagaimana cara para pemuda Batak memajukan persaudaraan dan budaya melalui Jong Batak? Persatuan Pemuda Batak atau disebut Jong Batak merupakan organisasi persatuan para pemuda batak dalam memajukan persaudaraan dan budaya.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Namun tahukan Anda, ternyata ada fakta menarik di balik kain Ulos yang melegenda ini. Berikut fakta-fakta menarik Ulos yang dilansir dari berbagai sumber.
Ulos Asli Tidak Kaku
Bagi yang masih awam dengan kain Ulos, pasti mengira jika Ulos adalah kain yang kaku dan sulit dibentuk menjadi model pakaian lain. Namun, kain Ulos yang asli pada zaman dulu sama seperti kain pada umumnya yang lembut saat disentuh maupun digunakan.
Sesuatu yang membuat Ulos modern lebih kaku adalah benang dan bahan yang digunakan. Ulos modern menggunakan benang dari kanji, jadi akan membuat kain lebih kaku meskipun sudah dicuci berkali-kali. Sedangkan kain Ulos zaman dulu menggunakan benang dari katun yang membuat kain tersebut lebih lembut.
Perlu Teknik Khusus Menganyam Ulos
Mungkin hampir semua orang tahu bahwa membuat sehelai kain Ulos tidaklah mudah. Untuk menghasilkan Ulos yang berkualitas diperlukan teknik yang tidak sembarangan. Waktu pengerjaannya pun tidak lah singkat, perlu waktu berbulan-bulan hanya untuk menyelesaikan satu helai kain Ulos.
Ulos dikerjakan dengan cara menganyam. Menganyam Ulos ini mirip seperti mengerjakan soal matematika, benar-benar dihitung, serta menganyam sehelai demi helai benang sampai terbentuk motif.
Perwarna Alami Sudah Mulai Ditinggalkan
Tidak hanya teknik pembuatannya saja yang rumit, namun dalam pewarnaan kain Ulos juga terbilang tidak mudah. Zaman dulu, Ulos diwarnai dari pewarna alam seperti endapan kulit kayu, akar, getah daun yang kini teknik pewarnaan alami tersebut hampir tidak lagi yang meneruskan dan mulai ditinggalkan.
Pewarnaan alami kain Ulos kian hilang karena sudah tidak ada lagi yang meneruskan ilmunya. Pewarnaan ini sudah mulai ditinggalkan sejak 50 hingga 80 tahun yang lalu.
Warna Dasar yang Memiliki Makna
Kain Ulos terkenal dengan variasi motif dan warnanya yang sangat cantik. Namun, ternyata Ulos memiliki tiga warna dasar, yaitu merah, putih dan hitam.
Ketiga warna ini merujuk pada makna spiritual kehidupan masyarakat Toba. Putih bermakna kesucian, merah bermakna keberanian dan hitam bermakna kharisma serta kepemimpinan.
Hari Ulos Nasional
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa 17 Oktober diperingati sebagai Hari Ulos Nasional. Siapa yang menyangka bahwa perayaan ini sudah berlangsung sebanyak 4 kali sejak 2015 silam.
Pada 17 Oktober 2015, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kain Ulos sebagai Warisan Budaya Tak Benda, sehingga setiap tanggal tersebut dirayakan Hari Ulos Nasional.