Ada Bukti Jejak Peradaban Manusia Purba, Ini Fakta Menarik Situs Loyang Mendale di Aceh Tengah
Selain menjadi kawasan objek wisata sejarah, situs ini juga menjadi bukti adanya sebuah peradaban manusia yang hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Selain menjadi kawasan objek wisata sejarah, situs ini juga menjadi bukti adanya sebuah peradaban manusia yang hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Ada Bukti Jejak Peradaban Manusia Purba, Ini Fakta Menarik Situs Loyang Mendale di Aceh Tengah
Kehidupan manusia di muka bumi ini sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Kini, peninggalan-peninggalan mereka menjadi sebuah warisan sejarah yang amat tidak ternilai harganya, termasuk yang ada di sebagian daerah Indonesia.
Takengon, sebuah kota di Aceh Tengah terdapat sebuah situs purbakala yang menjadi pakemnya kehidupan manusia di masa lampau. Situs ini dinamakan Loyang Mendale yang konon diperkirakan berusia 7.000 tahun.
(Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
-
Kapan manusia purba Homo Soloensis hidup di Indonesia? Situs Ngandong di Solo juga memberi gambaran fosil manusia purba Homo Soloensis yang hidup 900.000 hingga 300.000 tahun yang lalu.
-
Apa yang menjadi bukti keberadaan manusia purba di Gunungkidul? Belum lagi adanya petunjuk-petunjuk kehadiran homo sapiens (manusia purba) di gua-gua dan ceruk-ceruk kawasan Ponjong, yang diprediksi jadi tempat tinggal mereka sekitar 700 ribu tahun silam.
-
Apa itu Hari Roh Manusia Sedunia? Hari Roh Manusia Sedunia adalah hari yang diperingati setiap 17 Februari untuk mendorong kesadaran pentingnya meditasi dan koneksi batin.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Apa yang ditemukan di Situs Sangiran selain fosil manusia purba? Selain fosil manusia purba, situs Sangiran juga menyimpan fosil-fosil hewan dan tumbuhan purba, yang memberikan gambaran tentang lingkungan hidup manusia purba tersebut.
-
Di mana fosil manusia purba ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
Adanya situs purbakala Loyang Mendale ini menjadi salah satu dari sekian banyak bukti jika sejak lama manusia sudah hidup di muka bumi. Lebih dari itu, beberapa di antaranya ditemukan alat-alat yang terbuat dari batu Mesolitikum.
Tak sampai situ, situs ini masih terdapat beberapa fakta unik yang mungkin jarang diketahui orang, penasaran? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun merdeka.com berikut.
Letaknya di Dataran Tinggi
Berbicara letak geografis, dikutip dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, bahwa kota Takengon dikenal dengan istilah "Negeri di atas Awan" karena letaknya di ketinggian 1.200 mdpl.
Di kota ini hampir dikelilingi oleh bukit-bukit, pada bagian Timur terdapat Danau Laut Tawar yang tak lepas dari perbukitan dari sisi Timur ke Barat. Tak dipungkiri kota ini begitu cantik dan pemandangannya begitu indah.
Kekayaan yang Tersembunyi
Tidak hanya potensi alam, penemuan situs purbakala Loyang Mendale ini rupanya persis berada di ceruk-ceruk kars lereng bukit yang mengelilingi Danau Laut Tawar. Terdapat 3 ceruk yang letaknya di sebelah barat laut.
Masing-masing dari ceruknya itu menyimpan kekayaan sejarah yang begitu istimewa berupa situs hunian gua dari masa Mesolitikum hingga Neolitikum. Ceruk-ceruk ini menghadap ke selatan, ke arah Danau Laut Tawar.
Pada zaman Mesolitik, kelompok manusia yang ada di Loyang Mendale ini hidup dari berburu hewan-hewan di darat maupun air.
Ada Kerangka Homo Sapiens
Mengutip merdeka.com, para peneliti menemukan kerangka Homo Sapiens atau spesies awal kehidupan manusia. Fosil yang berada di kedalaman 200 cm itu berbentuk kerangka manusia dengan posisi kaki terlipat.
- Situs Indra Patra, Benteng Peninggalan Kerajaan Lamuri di Aceh Besar yang Tergerus Zaman
- Fakta Menarik Kota Sabang di Aceh, Jadi Pelabuhan Bebas Sejak Abad 19
- Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang
- Menguak Misteri Suku Mante, Kelompok Manusia Kerdil yang Mendiami Hutan Aceh
Menurut peneliti, posisi rangka tersebut menjadi posisi tiruan kondisi bayi yang berada dalam rahim ibu, melambangkan suatu kelahiran kembali pada kehidupan sesudah mati.
Tempat Ideal untuk Hunian
Uniknya, tepat di situs Loyang Mendale tersebut menjadi sebuah hunian yang begitu sempurna terutama di masa lalu. Sumber air melimpah, makanan, serta ketersediaan tempat berteduh yang pas.
Ceruk-ceruk di setiap bagian sisi bukit ini menjadi tempat bernaung yang pas bagi mereka. Letaknya yang dekat dengan danau tentunya menjadi tempat hunian yang sangat ideal.
Penemuan Kapak Genggam
Kehidupan manusia di zaman Mesolitik hingga masa Neolitik awal ini ditemukan sebuah kapak genggam Sumatra. Temuan tersebut berupa kapak yang hanya ditemukan di Pulau Sumatra dan menjadi ciri-ciri budaya Hoabinh.
Temuan kubur individu di situs ini ada kesamaan jenis dengan yang ada di beberapa daerah di Asia Tenggara bagian daratan.
Sebuah penemuan besar dari situs ini adalah tes DNA. Benar saja, setelah beberapa rangka manusia ini dilakukan penelitian, rupanya memiliki kesamaan gen dan DNA dengan masyarakat Gayo sekarang.
Artinya, manusia-manusia yang sudah terkubur ribuan tahun ini sudah dipastikan adalah nenek moyang masyarakat Gayo yang ktia sekarang.