Berkunjung ke Kampung Tenun Samarinda, Merajut Tradisi Warisan Leluhur
Para perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.
Tiap daerah di Indonesia tentunya memiliki ragam kerajinan tradisional yang penuh makna. Salah satunya adalah kain tenun yang keberadaannya tersebar di beberapa daerah Nusantara, seperti di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ini.
Masyarakat Suku Bugis yang tinggal di Kota Samarinda memiliki kerajinan yang sudah cukup lama dan diwariskan secara turun-temurun dari leluhur mereka. Tinggal di sebuah kampung tepi Sungai Mahakam, mereka merajut satu demi satu helai benang untuk dijadikan sebuah mahakarya yang indah nan cantik.
-
Bagaimana cara perajin tenun di Ambon membuat motif tradisional? Dilansir dari Indonesia.go.id, kain tenun yang diproduksi Ralsasam menggunakan benang pabrik warna. Tetapi sisi yang menampilkan motif kuno pada bagian tengah kain masih dibuat dengan teknik ikat menggunakan pewarna kimia.
-
Apa jenis tarian yang menjadi bagian dari budaya tradisional di Lampung? Provinsi Lampung memiliki ragam seni dan budaya yang menarik untuk diulas lebih dalam. Salah satu seni dan budaya dalam bidang tari bernama Tari Selapanan.
-
Bagaimana upaya Kutai Timur untuk melestarikan budayanya? Di beberapa desa dan kawasan, ada yang masih menerapkan norma-norma adat. Kami mengedepankan pendekatan itu untuk mengatasi berbagai persoalan, sekaligus ikut melestarikan budayanya," kata Kasmidi.
-
Apa itu tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya? Tradisi kawin tangkap ialah perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan pria yang tidak dicintainya.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Di mana tradisi Kawin Tangkap terjadi? Tradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintainya.Tradisi kawin tangkap memiliki makna dalam mengangkat derajat atau untuk menghilangkan rasa malu kepada keluarga laki-laki.
Semua ini dilakukan oleh para perempuan yang sudah menjadi aktivitas keseharian mereka. Para perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.
Nama kampung itu adalah Kampung Tenun, yang berada di Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda. Mereka hidup berdekatan dengan kerajinan tangan berupa kain tenun. Lebih dari sekedar hobi atau mengisi waktu luang, menenun bagi mereka sudah menjadi hal wajib serta sudah sudah mengalir dalam kehidupan.
Potensi Wisata Kampung Tenun
Ketika sedang berada di kota yang dijuluki "Kota Tepian" ini jangan lupa untuk melihat langsung kampung tenun yang satu ini. Pengunjung diajak untuk mempelajari lebih dalam soal sejarah serta tradisi asli masyarakat suku Bugis yang sudah berakar begitu lama.
Dikutip dari kanal Antara, kampung ini awalnya didirikan oleh bangsawan Bugis dari Kerajaan Bone dan Wajo pada abad ke-16 karena peperangan dan menolak untuk tunduk terhadap penjajah Belanda.
Kedatangan mereka ke Samarinda ini bak keberuntungan, pasalnya mereka datang ke daerah yang terkenal dengan tanah yang subur sejak tahun 1668. Dari sinilah mereka mengembangkan budaya menenun yang kemudian dikenal dengan tenun Samarinda.
- Mengenal Siami, Perajin Tenun Tradisional asal Banyuwangi
- Melihat Eloknya Kain Tenun Sambas, Mahakarya dari Kalimantan Barat Bernilai Tinggi
- Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang
- Serunya Tradisi Sedekah Laut di Brebes, Bentuk Rasa Syukur Para Nelayan
Kerajinan kain tenun tersebut adalah salah satu mahakarya yang mereka ciptakan. Bukti kedekatan masyarakat dengan tenun terlihat dari rumah-rumah berbentuk panggung dengan hiasan coarak kain tenun sarung khas Samarinda.
Selain itu, di beberapa rumah milik warga juga terpampang jelas hasil karya yang dinamakan "Tajong Samarinda" yang terbuat dari hasil ketekunan serta ketelitian yang tinggi.
Kain tenun Samarinda memiliki nilai yang tinggi karena masih dikerjakan dengan tangan manusia. Para penenun harus memiliki keahlian serta ketelitian yang tinggi.
Pengalaman Wisata yang Tak Terlupakan
Selain menjadi budaya lokal, keberadaan kampung tenun ini turut melahirkan potensi wisata yang cukup menjanjikan. Pengunjung bisa datang ke kampung ini dengan sambutan penuh hangat dan keramahan yang ada di setiap masyarakatnya.
Pengunjung bisa melihat langsung pembuatan tenun, bahkan bisa mencoba untuk belajar menenun dari para pengrajin yang sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun. Pengalaman tersebut akan memberikan sebuah pemahaman tentang sejarah, tradisi, dan budaya yang sudah mengakar di masyarakat Kampung Tenun ini.