Filosofi Tari Bedana, Berisi Ajaran Islam dan Cermin Tata Kehidupan Masyarakat Lampung
Kesenian tradisional yang satu ini masih tergolong dalam tarian Zapin Melayu yang pada umumnya dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung.
Setiap penjuru daerah di Indonesia memiliki ragam kesenian tradisional leluhur yang diwariskan secara turun-temurun. Tak sedikit kesenian tersebut juga lahir dari budaya atau ajaran-ajaran dari luar.
Di Provinsi Lampung terdapat banyak jenis kesenian tradisional baik itu tarian hingga kerajinan yang menarik dan unik. Salah satunya adalah Tari Bedana yang masih dalam tarin tradisional Zapin Melayu. Lebih dari sekedar tarian biasa, kesenian yang satu ini memiliki filosofi kehidupan yang mendalam.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tamat Qur'an di Betawi? Tradisi yang juga dikenal dengan nama Tamat Qur'an ini populer di kalangan warga pinggiran Jakarta, terutama yang masih kental dengan budaya Betawi. Biasanya, acara ini dirayakan oleh anak-anak yang mampu menyelesaikan sebanyak 30 juz. Yang menarik, anak-anak akan diarak keliling kampung sebagai ungkapan rasa bahagia sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya agar bisa turut menyelesaikannya.
-
Apa jenis tarian yang menjadi bagian dari budaya tradisional di Lampung? Provinsi Lampung memiliki ragam seni dan budaya yang menarik untuk diulas lebih dalam. Salah satu seni dan budaya dalam bidang tari bernama Tari Selapanan.
-
Apa yang dipelajari dari Tradisi Panah Kasumedangan? Belajar dari Tradisi Panah Kasumedangan, Olahraga Tradisional Khas Sumedang Sarat Makna Keunikan lain dari tradisi panahan ini adalah cara membidiknya yang tidak menggunakan mata, melainkan menggunakan hati. Kabupaten Sumedang memiliki julukan sebagai pusat budaya Sunda. Ini karena di kota kecil nan sejuk itu berbagai tradisi buhun atau lama lahir, salah satunya Panah Kasumedangan yang mengajarkan berbagai makna kehidupan.
-
Bagaimana cara tari tradisional berkembang dan lestari? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Apa makna dari Tradisi Ya Lail? Tradisi ini dianggap sebagai simbol dimulainya kehidupan baru yaitu kehidupan rumah tangga bagi seorang laki-laki dan seorang perempuan yang diadakan setelah akad nikah berlangsung.
-
Kapan Tradisi Ya Lail dilakukan? Tradisi Ya Lail dilakukan pada pagi hari setelah akad nikah berlangsung.
Selain filosofi tata kehidupan masyarakat Lampung, dalam tarian ini konon lahir dan berkembang berkat masuknya ajaran-ajaran Islam. Tak perlu heran jika setiap penampilan Tari Bedana ini memang sangat kental unsur-unsur ke-Islamannya.
Berikut filosofi Tari Bedana dari Lampung yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber.
Asal-usul Tari Bedana
Dikutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tari Bedana ini muncul ketika ajaran Islam mulai memasuki wilayah Lampung. Konon, tarian tersebut dibawa oleh orang Arab pada sekitar tahun 1930-an yang kemudian diajarkan langsung kepada penduduk sekitar.
Mulanya Tari Bedana ini dimainkan saat salah satu anggota keluarga ada yang baru khatam Al-Qur'an saja. Namun, seiring perkembangannya, tarian ini dibawakan oleh laki-laki maupun perempuan secara bersama-sama tanpa bersentuhan.
Kemudian Tari Bedana semakin eksis dan berkembang hingga ke seluruh daerah di Provinsi Lampung. Selain kental dengan ajaran Islam, unsur-unsur dalam Tari Bedana ini juga masih perpaduan antara budaya Melayu dan juga Lampung itu sendiri.
- Menilik Adat Perkawinan Lampung, Mulai dari Perundingan Sampai Pelepasan Anak Gadis
- 5 Cara Menghindari Sifat Tamak dalam Islam, Ketahui Ciri-ciri Orang Serakah dan Dampaknya
- Mengenal Tari Rapa'i Geurimpheng, Kesenian Tradisional Pesisir Timur Aceh yang Penuh Nilai Islam
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
Busana Tari Bedana
Dilansir dari beberapa sumber, setiap penari laki-laki maupun perempuan memiliki busananya masing-masing ketika membawakan Tari Bedana ini. Perempuan biasanya menggunakan sanggul malang atau belattung tebak, penekan rambut, Gaharu Kembang Goyang, Kembang Melati atau Kembar Melur, Subang Giwi, Buah Jukum, Bebiting dan beberapa aksesoris lainnya.
Sedangkan untuk penari pria, menggunakan peci, Kakalah Bangkak, Kain Bidak Gantung, Gelang Kano, Celana Panjang, kalung, dan beberapa aksesoris lainnya.
Tata Kehidupan Masyarakat Lampung
Tari Bedana bukanlah hanya sekedar tarian biasa, namun memiliki filosofi dan menggambarkan tata kehidupan asli masyarakat Lampung. Melalui tarian ini pula sebagai bentuk perwujudan simbolis adat istiadat, agama, dan juga etika yang menyatu.
Biasanya tarian ini dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung dalam berbagai acara tertentu sebagai bentuk cerminan jika masyarakat di sana mudah bergaul dalam kegiatan sehari-hari tetapi tetap berpedoman pada agama.
Selain itu, tarian tersebut juga mengandung ajaran-ajaran Islam yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari pemakaian busana dan alat musik yang digunakan.
Tari Bedana menggunakan busana yang tertutup sesuai dengan budaya masyarakat Melayu beragama Islam yang tidak boleh memperlihatkan aurat, tetapi tetap menggunakan riasan kepala dengan budaya masyarakat Lampung asli.