Lezatnya Kue Muso, Kudapan Tradisional Jambi yang Selalu Diburu saat Bulan Ramadan Tiba
Jajanan khas Kota Jambi ini pastinya tidak pernah luput dari peminatnya terutama saat Bulan Ramadan tiba sebagai menu takjil untuk berbuka puasa.
Jajanan khas Kota Jambi ini pastinya tidak pernah luput dari peminatnya terutama saat Bulan Ramadan tiba sebagai menu takjil untuk berbuka puasa.
Lezatnya Kue Muso, Kudapan Tradisional Jambi yang Selalu Diburu saat Bulan Ramadan Tiba
Indonesia bukan hanya memiliki suku dan budaya yang sangat beragam, melainkan juga sajian kulinernya yang kaya dan unik. Tak ketinggalan, Kota Jambi memiliki jajanan tradisional ikonik bahkan selalu diburu oleh peminatnya.
Ketika Bulan Ramadan tiba, sudah pasti masyarakat muslim khususnya di Kota Jambi akan berburu kuliner takjil. Salah satu kue tersebut bernama Kue Muso yang memiliki cita rasa manis.
-
Apa saja jenis makanan yang ditukar dalam tradisi Tukar Takjil? Adapun jenis makanan takjil yang dibawa pulang seperti pempek ikan, pempek panggang, jongkong, mi, lontong, kue bolu, brownies, pastel, agar-agar, rujak mi, kolak ubi, kolak pisang, tekwan ikan, ketan putih, dan jenis makanan lezat lainnya.
-
Apa menu takjil yang menjadi ciri khas Masjid Gedhe Kauman? Pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
-
Apa nama kue tradisional yang khas dari Jambi? Salah satu sajian kuliner khas Jambi ini memiliki penampilan yang cantik dan memikat orang untuk mencicipinya.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Kenapa gulai kambing disajikan sebagai menu takjil di Masjid Gedhe Kauman? Terlepas dari kedua versi itu, penyajian menu daging kambing tersebut merupakan sarana syiar agar makin banyak masyarakat yang tertarik meramaikan atau mengisi Ramadan dengan ibadah dan berkegiatan positif di masjid.
-
Apa saja jenis kue tradisional yang dijual Nurhayati? Nurhayati menjual berbagai aneka kue mulai dari basah, sampai kering. Sebelumnya dia memutuskan berhenti bekerja di tahun 2018 lalu, dan memilih membangun bisnis berjualan ragam kue tradisional.
Kudapan tradisional khas Jambi ini biasanya dijual oleh pedagang musiman. Keberadaannya pun cukup mudah ditemukan, biasanya kue ini akan dijual sederet dengan aneka jajanan lainnya yang tertaburan di pinggir jalan.
Kue ini memiliki bentuk yang unik dan berwarna hijau muda lalu dipinggirnya berbalut dengan warna coklat.
Simak informasi Kue Muso khas Kota Jambi yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Tekstur Lembut dan Rasa Manis
Mengutip dari kanal Liputan6.com, Kue Muso ini memiliki cita rasa manis yang dipadukan dengan teksturnya yang sangat lembut. Tak heran, jika kudapan ini sangat cocok sebagai menu untuk berbuka puasa di rumah bersama keluarga.
Selain itu, kue ini selalu diburu oleh masyarakat Kota Jambi sebagai menu untuk berbuka ini memiliki bentuk yang unik, warnanya pun hijau di bagian dalam dan berwarna coklat di sisi luarnya.
Tak perlu khawatir, bagi kalian yang ingin mencicipi kue ini harganya juga cukup terjangkau. Memang, secara sekilas kue ini mirip dengan Kue Lumpang khas Palembang.
Perbedaannya, jika Kue Muso ini dibalut dengan tepung coklat di setiap sisinya dan rasanya berbeda.
Asal-usul Kue Muso
Asal-usul munculnya kue ini sampai saat ini tidak diketahui secara pasti. Namun, banyak orang yang mengira jika kue ini memiliki nama seperti salah satu tokoh partai terlarang.
Namun, nama tersebut hanyalah sebuah kebetulan, tidak ada keterkaitan di antara keduanya. Kue ini juga menghadirkan rasa gurih di sela-sela rasa manis yang cukup dominan.
Bahan yang Digunakan
Untuk mencicipi kue lezat ini, Anda tidak perlu jauh-jauh datang ke Kota Jambi. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang digunakan relatif mudah ditemukan hanya saja cenderung variatif.
Melansir dari merdeka.com, ada dua bahan yang digunakan. Pertama, bahan Mangkuk Cokelat, ada 250 gram tepung ketan 100 gram tepung terigu 25 gram cokelat bubuk 1 sendok makan gula pasir 1/2 sendok teh garam 1/2 sendok teh vanili 175 ml air hangat/ secukupnya minyak goreng secukupnya untuk mengolesi loyang.
- Segarnya Pallu Butung Khas Sulsel, Hidangan Penutup Menyegarkan Mirip Pisang Ijo
- Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
- Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
- Menikmati Bubur Kanji Rumbi, Sajian Buka Puasa Khas Aceh yang Sudah jadi Tradisi
100 gram tepung terigu 200 gram gula pasir 1 butir telur ayam 500 ml santan 50 ml air perasan 6 lembar daun pandan yang diblender 1/2 sendok teh garam 1/2 sendok teh vanili untuk bahan Srikaya Pandan. (Foto: Liputan6.com)
Cara Membuat Kue Muso
Pertama, buat mangkuk cokelat terlebih dahulu. Campur tepung ketan, tepung terigu, coklat bubuk, gula, garam, dan vanili. Lalu, aduk hingga tercampur rata. Tuang air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai kalis.
Oles cetakan kue mangkuk dengan minyak, lalu masukkan sedikit adonan mangkuk cokelat. Tekan-tekan sampai membentuk mangkuk. Setelah itu, sisihkan terlebih dahulu. Selanjutnya, buah srikaya pandan untuk isian mangkuk cokelat.
Panaskan dandang kukusan yang sudah diisi air, lalu kukus kue selama 30 menit. Buka tutupnya sesekali agar permukaan kue tidak menggelembung. Angkat kue dari dandang dan tunggu sampai cukup dingin. Setelah itu, baru keluarkan dari loyang. Terakhir, sajikan Kue Moso yang masih dalam keadaan hangat.