Mencicipi Pengkang, Jajanan Tradisional Khas Kalimantan Barat Mirip Lemper yang Berisi Udang Ebi
Pengkang sangat cocok dinikmati dengan cara dicocol menggunakan sambal kepah khas Melayu. Sambal ini dibuat dari sejenis kerang yang hidup di hutan bakau.
Pulau Kalimantan tak hanya terkenal dengan beragam tradisi dan budayanya yang masih kental. Di sektor kuliner, Kalimantan juga punya banyak hidangan khas yang tidak kalah lezat dengan daerah lainnya.
Salah satu jajanan khas Kalimantan Barat bernama pengkang. Makanan ini dapat dijumpai di Desa Peniti, tempat kelahirannya. Banyak masyarakat setempat yang menjual Pengkang, seperti Pondok Pengkang Peniti yang sudah ada sejak tahun 1934.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
Secara kasat mata, Pengkang ini mirip dengan lemper, perbedaannya hanya terletak pada isiannya. Pengkang berisikan udang ebi, sementara lemper biasa berisi daging ayam.
Dikutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, pengkang sudah mulai dijual oleh Datuk Ismail dan Toa Ramis pada tahun 1934. Kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Datuk Abdurrahman bin Ismail beserta istrinya lalu terus menerus hingga generasi selanjutnya.
Berbentuk Segitiga
Dilansir dari Liputan6.com, pengkang memiliki bentuk segitiga, berbeda dengan lemper yang berbentuk lonjong. Hanya saja, kedua memiliki persamaan pada kemasannya yang dibungkus menggunakan daun pisang.
Dari segi proses pembuatannyatidak jauh berbeda dengan pembuatan lemper. Pengkang berbahan dasar beras ketan yang kemudian dimasak aron terlebih dahulu menggunakan air santan kelapa.
Aron merupakan sebuah teknik memasak ala zaman dahulu. Teknik ini dilakukan dengan cara merendam beras dalam air, kemudian dikukus setengah matang.
- Mencicipi Juhu Singkah, Makanan Berkuah Kuning Khas Kalimantan Tengah yang Terbuat dari Rotan
- Mencicipi Burasa, Kuliner Tradisional Sulawesi Selatan yang Kental dengan Nilai Budaya
- Mencicipi Burayot, Kudapan Tradisional Khas Garut yang Terbuat dari Tepung Beras
- Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Proses Memasak yang Mudah
Apabila ingin mencoba pengkang ini sekarang tak perlu jauh-jauh ke Kalimantan Barat, cukup memasaknya sendiri di rumah. Cara memasaknya mudah, hanya saja perlu ketelitian yang tinggi.
Setelah beras ketan yang sudah dimasak aron menggunakan air santan kelapa, kemudian beras ketan diisi dengan udang ebi kering lalu dibungkus menggunakan daun pisang berbentuk segitiga. Setelah dikukus, Pengkang dijepit dengan sebilah bambu yang ujungnya diikat.
Selanjutnya, daun pisang pembungkus pengkang dioles menggunakan minyak lalu dibakar di atas bara api. Setelah daun mulai mengering, kemudiang pengkang diangkat dan siap untuk disajikan.
Pengkang sangat cocok dinikmati dengan cara dicocol menggunakan sambal kepah khas Melayu. Sambal ini dibuat dari sejenis kerang yang hidup di hutan bakau.