Sejarah Kota Sibolga, Daerah Kecil yang Dulunya Jadi Pusat Perdagangan Era Hindia Belanda
Salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara ini dulunya berperan penting dalam aktivitas perdagangan masa kolonial.
Salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara ini dulunya berperan penting dalam aktivitas perdagangan masa kolonial.
Sejarah Kota Sibolga, Daerah Kecil yang Dulunya Jadi Pusat Perdagangan Era Hindia Belanda
Kota Sibolga secara geografis terletak di pantai bagian Barat Sumatera yang membentang dari Utara hingga Selatan. Dengan Kota Medan, jaraknya lebih kurang 350 km atau sekitar 8 jam perjalanan.
Ketika zaman kolonial Belanda, Kota Sibolga masih bagian dari Keresidenan Tapanuli hingga kemerdekaan Indonesia sampai tahun 1998 Sibolga menjadi Kotamadya. Sibolga sendiri termasuk daerah yang kecil, hanya seluas 10,77 km persegi dan dihuni oleh 90.366 jiwa.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Di mana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Apa yang terkenal dari Koto Gadang, Sumatera Barat? Koto Gadang merupakan sebuah nagari atau desa di Kabupaten Agam yang terkenal dengan kerajinan peraknya.
Sebelum menjadi kota Sibolga yang dikenal banyak orang, dulunya daerah ini merupakan sebuah "bandar" atau daerah yang digunakan untuk pusat perdagangan sekaligus pelabuhan. Siapa sangka, kini kota ini justru berkembang pesat.
Berikut selengkapnya sejarah Kota Sibolga yang dirangkum oleh merdeka.com dari berbagai sumber.
Pulau Poncan Ketek
Mengutip dari kanal Youtube Campur Aduk 99, dulunya Kota Sibolga merupakan Teluk Tapian Nauli yang terletak di wilayah Poncan Ketek tepatnya tak jauh dari lokasi Kota Sibolga saat ini.
Poncan Ketek sempat digunakan sebagai salah satu pelabuhan dan aktivitas perdagangan yang dipimpin oleh Datuk Bandar. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini berubah menjadi tempat perdagangan masyarakat pedalaman dengan berbagai komoditas.
Selain itu, Kota Sibolga belum dihuni oleh penduduk tetap. Hanya menjadi tempat transit pemikul garam hingga orang-orang Batak menyebutnya sebagai 'Parlanja Sira' atau perdagangan garam.
Pindah Wilayah
Dengan berkembangnya daerah Pulau Poncen Ketek, semakin hari wilayah ini semakin padat dan aktivitas perdagangan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan wilayah ini menjadi tidak relevan lagi.
Pada abad 19, pemerintah Kolonial Belanda memutuskan untuk memindahkan seluruh aktivitas perdagangan ke Kota Sibolga.
Raja Luka Hutagalung datang ke wilayah Sibolga untuk membuka pemukiman di kawasan tersebut tepatnya di sekitar sungai Aik Doras atau tidak jauh dari muara sungai.
- Dijuluki Sebagai "Kota Salak", Begini Sejarah Perkembangan Kota Padangsidimpuan
- Sejarah Komando Divisi Banteng, Dari Perannya Melawan Kolonial Belanda Hingga Lahirnya Dewan Era PRRI
- Pernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan
- Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Arti Sibolga
Di balik penamaan daerah Sibolga tentunya memiliki arti dan makna yang mungkin tidak diketahui banyak orang. Semula, 'Sibolga' adalah julukan kepada orang yang akhirnya beralih menjadi nama tempat yaitu 'Sibalga'.
Sementara itu, orang-orang pesisir menyebutkan Sibolga dengan nama 'Si-boga', kemudian orang Belanda dan orang Inggris mengucapkannya dengan 'Sibougah'. Sedangkan orang-orang Jepang menyebutnya dengan nama 'Sibagura'.
Pasca kemerdekaan, tepatnya pada 17 Mei 1946, Kota Sibolga ditetapkan menjadi daerah otonom.
Kemudian pada tanggal 19 November 1946, Kota Sibolga sudah ditetapkan sebagai kota-kota lainnya yang ada di Provinsi Sumatera Utara.