Mengenal Lebih Dekat Sosok Lesi Keti Ara, Pengarang Kondang Asal Aceh
Selain di bidang menulis, ia juga terlibat dalam dunia seni pentas.
Selain di bidang menulis, ia juga terlibat dalam dunia seni pentas.
Mengenal Lebih Dekat Sosok Lesi Keti Ara, Pengarang Kondang Asal Aceh
Indonesia memiliki banyak tokoh sastrawan kondang yang tersebar di berbagai penjuru tanah air. Takengon yang berada di Aceh Tengah memiliki sosok pengarang yang cukup legendaris di Indonesia.
Ia adalah Lesik Keti Ara atau yang dikenal sebagai L.K. Ara. Ia merupakan pengarang yang sudah melahirkan puluhan karya sastra. Selama kariernya, ia tidak hanya menulis tetapi juga menyunting karya sastra dan terlibat dalam seni pentas. (Foto: ensiklopedia.kemdikbud.go.id)
-
Siapa yang bisa terinspirasi dengan membaca pantun Aceh lucu? Dengan meresapi kata-kata yang cerdas dan penuh imajinasi, pembaca dapat terinspirasi untuk menciptakan karya-karya sendiri atau bahkan mengembangkan bakat sastra mereka.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang dikenal sebagai tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau? Seorang tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau ini hidup di masa Hindia Belanda dan Orde Lama. Sosok Ibrahim Marah Sutan, Kaum Intelek Masa Hindia Belanda Asal Padang Pariaman Setiap daerah tentu memiliki sosok atau tokoh intelektual yang cukup berpengaruh bagi kehidupan sosial masyarakat. Sama halnya dengan salah satu sosok kaum intelektual asal Padang yang satu ini bernama Ibrahim Marah Sutan.Ia dikenal sebagai sosok intelektual, tokoh pendidik, penulis, hingga tokoh pergerakan awal kemerdekaan Indonesia di masa Hindia Belanda maupun Orde Lama. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa saja contoh kata-kata sastra Indonesia yang puitis dan bijak? 1. "Hidup ini bagaikan sebuah buku, jangan terpaku pada halaman yang sudah lewat, lihatlah ke depan dengan semangat."2. "Bunga tak perlu membandingkan dirinya dengan bunga lain, karena setiap bunga memiliki keindahan yang unik."3. "Keluh kesah adalah titipan waktu, terimalah dan biarkan ia berlalu."4. "Cinta seperti angin, sulit untuk dilihat namun mudah untuk dirasakan."5. "Kegagalan adalah kunci kesuksesan yang tersembunyi, jangan takut untuk mencobanya." 6. "Saat hujan turun, biarkan air mata mengalir dan bersihkan hati dari duka."7. "Setiap langkah yang diambil membawa kita lebih dekat pada impian yang diinginkan."8. "Kata-kata baik adalah seperti embun yang mampu menyegarkan hati yang tengah panas."9. "Jika malam datang, biarkan bintang-bintang menjadi pengingat bahwa cahaya selalu ada di kegelapan."10. "Rindu adalah cinta yang tengah menunggu, jangan biarkan ia menyakiti hati." 11. "Ketulusan adalah kunci dari setiap hubungan yang abadi."12. "Jangan takut untuk tumbuh, karena setiap pohon besar dulunya adalah biji kecil yang tumbuh."13. "Mimpi adalah bunga dari hati yang ingin mekar, jangan biarkan ia layu tanpa usaha."14. "Kesendirian adalah waktu yang tepat untuk menemukan diri sendiri."15. "Cinta sejati adalah cinta yang mampu bertahan meski banyak cobaan datang." Kata-Kata Sastra Puitis 16. "Jangan biarkan luka masa lalu menghalangi langkah menuju masa depan yang cerah."17. "Kesabaran adalah kuncinya, semua akan indah pada waktunya."18. "Kesenangan adalah bagian dari hidup, namun jangan biarkan ia menjadikan kita terlena dalam kenyamanan."19. "Ketakutan adalah bayangan dari diri kita sendiri, berani hadapi dan biarkan cahaya hati menerangi kegelapan itu."20. "Bahagia adalah pilihan, buatlah pilihan yang tepat untuk dirimu sendiri." 21. "Kesuksesan adalah hasil dari kesabaran dan kerja keras yang tak pernah kenal lelah."22. "Cinta adalah perjalanan yang panjang, jangan biarkan ia berakhir sebelum sampai pada tujuannya."23. "Rahasia kesuksesan adalah terus bergerak maju meski banyak batu sandungan di jalan."24. "Dunia ini seperti panggung, kita adalah pemainnya yang harus tampil dengan penuh peran."25. "Perjalanan hidup adalah hal yang tak pernah berhenti, nikmati setiap detiknya dengan sungguh-sungguh." 26. "Bersyukur adalah kunci yang membuka pintu kebahagiaan sejati."27. "Dalam setiap kesulitan, terdapat peluang untuk tumbuh dan berkembang."28. "Mimpi adalah permulaan dari segala hal yang mungkin."29. "Kekecewaan adalah bahan bakar untuk menjadi lebih kuat dan bijaksana."30. "Hidup adalah petualangan yang menunggu untuk dijelajahi, jangan biarkan kesempatan itu terlewat begitu saja." Kata-Kata Sastra Bijak 31. "Aku adalah sinar silau panasmu dan bayang-bayang hangat mentarimu, bumi pasrah langitmu". - Gus Mus, Sajak Cinta32. "Wahai, rembulan yang pudar. Jenguklah kekasihku! Ia tidur sendirian, hanya berteman hatinya yang rindu". - W.S. Rendra, Permintaan33. "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu". - Sapardi Djoko Damono, Aku Ingin34. "Kenapa tisu bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau". - Sujiwo Tejo 35. "Malam Minggu. Hatiku ketar-ketir. Ku tak tahu apakah demokrasi dapat mengantarku ke pelukanmu dengan cara saksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya". - Joko Pinurbo, Malam Rindu36. "Bahwa yang selain bunga pun harus mekar tanpa menunggu musim panas yang segar". - D. Zawawi Imron, Refrein Den Haag Sore37. "Apakah yang telah memautkan kita selain kata. Seperti darah ketika luka mengungkapnya". - Iswadi Pratama38. "Hujan kali ini bagai kata-kata cinta, yang mesra diucapkan Tuhan, dan kita khusuk menunduk mendengarnya". - Arifin C. Noer 39. "Asal mula adalah kata. Jagat tersusun dari kata. Di balik itu hanya ruang kosong dan angin pagi". - Subagio Sastriwardoyo 40. "Cinta itu saling menyukai, bukan saling melukai". - Sujiwo Tejo
-
Kenapa kata-kata sastra yang puitis dan bijak bisa jadi motivasi? Kata-kata sastra Indonesia yang puitis dan bijak kerap mempunyai kekuatan yang mampu menyentuh hati. Kebanyakan seluruh kalimatnya tersusun dengan penuh keindahan serta kebijaksanaan. Ini menjadikannya bukan hanya menyentuh hati, namun juga bisa menjadi motivasi dan nasihat berharga.
L.K. Ara juga turut mendirikan Teater Balai Pustaka pada tahun 1967 bersama Rusman Sutiasumarga dan M. Taslim. Dirinya juga memperkenalkan seorang penyanyi lagu "Gayo" bernama Toet kepada publik di Indonesia.
Seperti apa sosok dan perjalanan karier seorang L.K. Ara? Berikut informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber.
Profil Singkat
L.K. Ara lahir di Kutelintang, Takengon, Aceh Tengah, pada 12 November 1937. Ia menempuh pendidikan di SD dan SMP Takengon, kemudian melanjutkan pendidikan di Taman Madya, Taman Siswa Medan.
L.K. Ara sudah mulai hobi menulis sejak dirinya duduk di bangku SMP. Seiring berjalannya waktu, kemampuan menulisnya semakin berkembang setelah bersekolah di Taman Madya.
Pendidikannya masih terus berlanjut hingga jenjang perguruan tinggi bidang jurnalistik di Medan. Masih di kota yang sama, ia juga menjadi redaktur Kebudayaan Mimbar Umum.
Kemudian ia juga menulis beberapa sajak yang dimuat di Majalah Indonesia, Mimbar Indonesia, dan Pustaka Budaya di Jakarta.
Aktif di Seni Pentas
Dikutip dari situs ensiklopedia.kemdikbud.go.id, L.K. Ara dikenal sebagai pengarang yang menulis lebih dari satu genre. Selain di bidang menulis, ia juga terlibat dalam dunia seni pentas.
Kemudian ia juga mendirikan Teater Balai Pustaka pada tahun 1967. L.K. Ara juga sebagai penaja yang pernah membawa dan memperkenalkan Toet, seorang pendendang lagu "Gayo" dalam kesenian Aceh.
Berkat dirinya, Toet bisa tampil untuk memperkenalkan lagu Gayo kepada publik di Jakarta, Banda Aceh, Medan, Padang, Bandung, hingga Palayangkara.
Karya-Karya Sajak
Selama kariernya sebagai sastrawan, L.K. Ara sudah melahirkan puluhan karya di antaranya, Angin Laut Tawar (1969), Kumandang (1971), Kur Lak Lak (1982), Catatan pada Daun (1986), dan Kening Bulan (1986) dan beberapa karangan lainnya.
Selain itu, ia juga menerbitkan kumpulan karangan bacaan anak, seperti Senjata Pustaka Kita (1983), Umbi-umbi Kami (1983) dan Biografi Saefuddin Kadir Tokoh Gayo (1971).
L.K. Ara juga menyusun antologi sastra Aceh dalam judul Seulawah, Antologi Sastra Aceh (1995). Ia juga mencatat perjalanan ketika ibadah haji dalam buku yang bertajuk Perjalan Arafah (1974).