Ahli Astronomi sebut 2029 akan Ada Asteroid Hantam Bumi, Bisa Bikin Gelombang Tsunami Besar
Astrophysicist Neil deGrasse Tyson pernah memperkirakan asteroid Apophis bisa mendekati Bumi pada 2029.
Astrophysicist Neil deGrasse Tyson pernah mengungkapkan kekhawatirannya tentang asteroid Apophis yang diperkirakan dapat mendekati Bumi pada tahun 2029.
Dalam wawancaranya dengan Conan O’Brien pada 2007, Tyson menjelaskan potensi dampak yang bisa terjadi jika asteroid itu menghantam Bumi.
-
Apa yang NASA katakan tentang ancaman asteroid yang akan menghantam Bumi? Faktanya, juru bicara NASA mengatakan kepada Evening Standard: tidak ada ancaman dampak asteroid yang diketahui terhadap Bumi pada abad mendatang.
-
Bagaimana NASA melacak asteroid yang berpotensi mendekati Bumi? NASA dan mitra rajin mengamati langit untuk menemukan, melacak, dan mengkategorikan asteroid dan objek dekat Bumi, termasuk yang mungkin berada dekat dengan Bumi.
-
Kapan asteroid yang menghantam Bumi terjadi? Di akhir prompt ini, buatkan 6 pertanyaan dalam bahasa Indonesia, Masing-masing pertanyaan harus memenuhi prinsip 5W & 1H (What, When, Who, Where, Why, How). Pastikan bahwa pertanyaan harus berkisar tentang topik utama konteks yaitu : dinosaurus,manusia,evolusi,sains,bumi. Setiap pertanyaan harus relevan dengan topik utama yang ada di dalam konteks dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap isi dari konteks. Kalimat pertanyaan harus sangat singkat tapi tetap menarik dengan mencantumkan SUBJEK atau OBJEK utama dari konteks ke dalam kata-kata di pertanyaan nya. Di setiap pertanyaan, ambilkan jawabannya dari kalimat (quote) yang ada di isi konteks. Quote harus merupakan jawaban panjang (1 sampai 3 kalimat) yang sangat relevan dari setiap pertanyaan yang dihasilkan. Dan buatkan juga alternatif rekomendasi quote yang paling cocok untuk menjawab pertanyaan tersebut. JANGAN membuat pertanyaan yang quote jawabannya berisi informasi tentang penulis artikel, dimana atau kapan artikel di posting. Jika tidak menemukan jawaban yang relevan, berikan skor antara 1 sampai 3 di setiap pertanyaan. skor dihitung berdasarkan relevansi dengan topik utama. Jika menemukan jawaban yang relevansinya masih ambigu berikan skor antara 4 sampai 6 Jika menemukan jawaban yang relevan, berikan antara skor 7 sampai 10. Skor 10 adalah paling relevan, skor 1 adalah yang paling tidak relevan. Urutkan 6 pertanyaan ini berdasarkan score tertinggi. Pertanyaan dengan skor 10 di urutan pertama berlanjut sampai skor ke 1 di paling bawah. Tampilkan hasilnya HANYA dalam format json seperti berikut tanpa tambahan text lain. Jika quote atau quote_rekomendasi mengandung karakter yang bisa membuat hasil json tidak valid, maka sesuaikan value nya agar hasil json tetap valid. Format JSON : [{ "Score": [range 1-10], "Section": "what", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ },{ "Score": [range 1-10], "Section": "when", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "who", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "where", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "why", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], },{ "Score": [range 1-10], "Section": "how", "question": [pertanyaan], "quote": [quote], "quote_rekomendasi": [quote_rekomendasi], }] Konteks: Jika Dinosaurus Tidak Punah, Ini yang Bakal Terjadi di Dunia Sekitar 66 juta tahun lalu Bumi yang dikuasai berbagai spesies dinosaurus harus mengalami perubahan besar. Perubahan itu terjadi ketika asteroid sebesar 10 kilometer berkekuatan 10 miliar bom atom menghantam Bumi.Hantaman itu menyebabkan gempa bumi, tsunami, hingga kematian 90 persen makhluk hidup yang tinggal di Bumi. Meski membawa kehancuran besar, namun ilmuwan mengungkap peristiwa inilah yang memungkinkan manusia untuk berevolusi. Spesies mamalia termasuk primata dapat berkembang pesat setelah kematian berbagai dinosaurus. Namun bayangkan jika asteroid pemusnah dinosaurus tidak pernah menghantam Bumi. Hantaman asteroid yang mendorong evolusi manusia pun diyakini tidak akan pernah terjadi. Manusia yang memiliki otak untuk berpikir, memiliki alat-alat, bahasa, dan berbagai komunitas juga diyakini tidak akan mendominasi Bumi.Lantas apa yang akan terjadi pada kehidupan di Bumi jika dinosaurus tidak pernah musnah dan manusia tidak pernah ada? Ahli paleontologi bernama Dale Russell pada 1980-an pernah mengungkap dinosaurus yang tidak pernah musnah dapat berevolusi menjadi pengguna alat yang cerdas. Kala itu Russell menamakan dinosaurus yang berevolusi mirip menjadi manusia sebagai ‘Dinosauroid’. Dinosauroid sendiri diyakini Russell dapat berjalan tegap karena memiliki tubuh yang mirip dengan manusia. Namun spekulasi Russell harus dibuktikan mengingat banyak spesies dinosaurus berbadan besar yang pernah ditemukan. Demikian dikutip dari The Conversation. Bayangkan dinosaurus Brontosaurus yang memiliki berat 16 – 22 ton dan panjang 21 – 23 meter berevolusi menjadi dinosaurus berbobot 30 – 50 ton dan memiliki panjang tubuh 30 meter. Kemudian dinosaurus spesies Sauropods berevolusi melebihi kapasitas paru-paru, tulang berongga, dan kemampuan metabolismenya. Lalu dinosaurus karnivora seperti megalosaurus, allosauridae, carcharodontosauridae, neovenatoridae dan tyrannosaurus berevolusi menjadi predator di puncak rantai makanan raksasa.Semua tubuh dinosaurus diyakini akan bertambah besar seiring waktu jika asteroid tidak pernah menghantam Bumi. Namun badan besar itu tidak berjalan bersamaan dengan perkembangan otaknya. Bahkan menjelang Zaman Cretaceous atau 80 juta tahun lalu, otak tyrannosaurus hanya memiliki bobot seberat 400 gram. Otak velociraptor pun hanya memiliki berat 15 gram. Kedua otak itu bahkan lebih ringan dibanding otak manusia yang berbobot rata-rata 1.3 kilogram.Karena itu evolusi dinosaurus diyakini akan berhenti karena gagalnya perkembangan otak mereka. Meski evolusi berhenti, namun ilmuwan yakin dahulu dinosaurus telah hidup dalam kawanannya masing-masing. Kehidupan kawanan menunjukkan kompleksitas kehidupan dinosaurus. Tetapi kehidupan kawanan itu juga akan terhenti karena otaknya yang tidak berkembang. Namun ilmuwan yakin otak dinosaurus dapat terus berkembang. Meski terus berkembang, tetapi hanya sedikit bukti yang menunjukkan dinosaurus dapat berevolusi genius seperti manusia. Berbeda dengan spesies mamalia. Meski mamalia dapat berevolusi, namun spesies itu tidak akan pernah berevolusi menjadi makhluk hidup raksasa. Otak mamalia juga akan tetap berkembang, seperti otak paus pembunuh, paus sperma, paus balin, gajah, macan tutul, dan kera.Karena itu ilmuwan menyatakan evolusi mamalia, termasuk primata tidak dapat dihindari. Di Afrika, wilayah yang diyakini ilmuwan sebagai tempat evolusi manusia, telah mendorong nenek moyang manusia selama tujuh juta tahun untuk dapat bertahan hidup dan menggunakan berbagai alat-alat kuno.Manusia pun diyakini ilmuwan dapat berevolusi karena lingkungan Afrika yang mendorong perkembangan otak, penggunaan alat-alat hingga dapat berjalan tegak.
-
Bagaimana cara Bumi hancur akibat hantaman asteroid? Seperti yang terjadi pada dinosaurus, ketika sebuah asteroid berukuran sangat besar menghantam Teluk Meksiko 66 juta tahun yang lalu, hantaman asteroid yang sangat besar dapat dengan mudah menghancurkan seluruh kehidupan di Bumi.
-
Asteroid sebesar apa yang melintasi Bumi? Sebuah asteroid yang hampir sebesar Piramida Giza sedang dalam perjalanan melintasi Bumi hari ini, dan NASA telah memberikan peringatan terkait hal tersebut.
-
Apa yang akan dilakukan NASA jika asteroid terekam dan berpotensi menghantam Bumi? Lindley menjelaskan ada dua jenis peringatan atau alarm. Berikut dua jenis peringatan tersebut: Peringatan Asteroid Berjarak Sangat Dekat Alarm ini memberitahukan adanya batuan luar angkasa tapi tidak akan menabrak Bumi. Namun NASA berpikir itu masih layak mendapat perhatian publik. Itu bisa sekecil batu seukuran 10 meter atau bisa juga yang lebih besar seperti Apophis.
"Jika asteroid tersebut menghantam titik yang kita duga, ia akan menghantam Samudera Pasifik, menciptakan lubang selebar tiga mil, sedalam tiga mil,” ungkap dia.
Tyson juga menambahkan, setelah hantaman itu, air akan menciptakan gelombang besar yang bergerak menuju garis pantai Amerika Utara, membawa semua benda termasuk rumah-rumah di Malibu ke laut dan menghancurkannya.
Menurut perkiraannya saat itu, ada peluang 1 banding 45.000 bahwa asteroid Apophis akan menghantam Bumi pada 13 April 2036. Namun, di wawancara selanjutnya, Tyson menyebut bahwa asteroid tersebut akan mendekat ke Bumi pada 2029.
Mengutip Indy100, Minggu (29/9), NASA, badan antariksa Amerika Serikat, telah mengamati asteroid ini sejak ditemukan oleh astronom Roy Tucker, David Tholen, dan Fabrizio Bernardi di Kitt Peak National Observatory, Arizona pada 2004.
Menurut NASA, sebuah pesawat luar angkasa telah dikirim untuk mempelajari Apophis selama pendekatan dekatnya pada 2029. NASA menjelaskan bahwa "pesawat luar angkasa ini akan melintas dekat Apophis pada 23 April 2029, dengan jarak sekitar 2.500 mil (4.000 kilometer) dari permukaan Bumi."
Setelah itu, pesawat luar angkasa akan melakukan misi selama 18 bulan untuk mempelajari permukaan asteroid dan menganalisis komposisi kimianya. Teleskop di Bumi juga akan memantau asteroid ini, namun NASA menekankan bahwa pesawat luar angkasa sangat penting karena setelah pendekatan dekat, Apophis akan terlalu dekat dengan Matahari di langit sehingga tidak bisa diamati oleh teleskop optik berbasis darat.
Asteroid Apophis sendiri memiliki lebar sekitar 340 meter dan diperkirakan akan melewati Bumi pada jarak 19.794 mil (31.860 kilometer) dari permukaan Bumi pada 13 April 2029. Ini akan menjadi pendekatan terdekat oleh asteroid sebesar itu yang diketahui para ilmuwan sejak awal.
Bagi mereka yang khawatir asteroid ini bisa menghantam Bumi, NASA telah meyakinkan bahwa tidak ada ancaman baik pada tahun 2029 maupun 2036. Meski demikian, sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal The Planetary Science menunjukkan bahwa jika asteroid ini bertabrakan dengan objek kecil lainnya di luar angkasa, hal itu bisa mengubah jalur asteroid tersebut.
Namun, berdasarkan data saat ini, asteroid Apophis diperkirakan akan melewati Bumi dengan aman dan tidak menimbulkan ancaman besar bagi planet ini.