Astronom Muslim Ini Punya Peran Besar Ungkap Misteri Alam Semesta
Sebagai penghormatan atas jasanya dalam bidang astronomi, ilmuwan ini diabadikan pada sebuah kawah di Bulan.
Sebagai penghormatan atas jasanya dalam bidang astronomi, ilmuwan ini diabadikan pada sebuah kawah di Bulan.
Astronom Muslim Ini Punya Peran Besar Ungkap Misteri Alam Semesta
-
Siapa saja astronom Muslim yang paling terkenal? Berikut daftar ilmuwan astronom muslim yang disegani di dunia.
-
Siapa astronot muslim yang berpuasa di luar angkasa? Dia adalah salah satu dari kurang dari selusin astronot Muslim yang telah melakukan perjalanan ke luar angkasa, dan pada akhir misinya dalam waktu sekitar lima bulan, dia akan telah menjadi astronot pertama dari Uni Emirat Arab yang menyelesaikan masa tinggal jangka panjang di laboratorium terapung.
-
Siapa astronom Muslim yang membantu Copernicus dengan penemuannya? Sosok Copernicus dan Galileo adalah ilmuwan-ilmuwan astronomi yang banyak dikenal. Mereka berpengaruh terutama dalam revolusi ilmiah. Teori Copernicus mengubah pemahaman manusia tentang alam semesta, dan pengamatan Galileo memberikan bukti kuat untuk mendukung teori tersebut. Tetapi tahukah kamu bahwa mereka berdua terinspirasi dari sosok astronom Islam yang dijuluki sebagai “Ptolemy dari Arab” bernama Al-Battani?
-
Apa saja penemuan berharga yang dibuat oleh para astronom Muslim? Banyak diantaranya yang bahkan berhasil membuat penemuan-penemuan berharga berkat penelitiannya.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Bagaimana astronaut Muslim menjalankan salat di luar angkasa? Demikian pula, dalam menjalankan salat, Shukor berupaya sebaik mungkin untuk menghadap ke arah Mekah sesuai dengan tuntunan agamanya.
Penemuan dan pengungkapan misteri alam semesta telah menjadi bagian penting dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Salah satu tokoh penting dalam sejarah astronomi adalah Azophi, seorang ilmuwan Muslim pada abad pertengahan yang berperan besar dalam mengungkap beberapa misteri alam semesta.
Dilansir dari The European Southern Observatory (ESO), Rabu (3/4), Azophi yang juga dikenal sebagai Abd Al-Rahman Al-Sufi adalah seorang astronom praktis terkemuka pada zamannya.
Ia tinggal di Persia pada abad ke-10 dan merupakan salah satu ahli astronomi yang paling dihormati pada masanya.
Pengamatan dan karya tulisannya telah memberikan kontribusi besar dalam pemahaman tentang alam semesta.
Sebagai penghormatan atas jasanya dalam bidang astronomi, nama Azophi diabadikan pada sebuah kawah di Bulan. Kawah tersebut terletak di koordinat latitude 22,1o dan longitude 12,7o, memiliki diameter sekitar 47 kilometer.
- Peristiwa Langka 6 Planet akan Berjajar Bisa Dilihat Mata Telanjang, Catat Tanggal dan Waktunya!
- Pengakuan Mantan Astronot NASA Latihan Tersulit sebelum ke Luar Angkasa
- Ilmuwan Ungkap Peran Galaksi Bima Sakti dalam Keyakinan Masyarakat Mesir Kuno, Ada Kaitannya dengan Dewa Langit, Begini Kisahnya
- Daftar Peristiwa Astronomi Terbesar yang Bakal Terjadi sepanjang 2024, Catat Tanggalnya!
Salah satu kontribusi terbesar Azophi adalah deskripsinya tentang "nebulositas" dari nebula di Andromeda. Melalui bukunya yang terkenal, Book of Fixed Star, ia tidak hanya menjelaskan fenomena alam semesta tersebut, tetapi juga menyediakan peta langit berdasarkan pengamatannya.
Dalam buku tersebut, Azophi juga menyebutkan Galaksi Andromeda M31 yang saat itu dikenal sebagai 'A Little Cloud', serta memberikan gambar dan penjelasan tentangnya.
Pengamatan Azophi tentang alam semesta tidak hanya mencakup Andromeda, tetapi juga mencatatkan objek-objek astronomi lainnya.
Misalnya, ia juga menyebutkan gugus Omicron Belorum IC 2391 dan menambahkan "objek nebula" pada rasi Vulpecula yang kini dikenal sebagai Gugus Al Sufi atau Brocchi atau Collinder 399.
Karya-karya Azophi, termasuk Book of Fixed Stars dan Kitab al-Kawatib al-Thabit al-Musawwar, tetap menjadi sumber penting dalam penelitian astronomi hingga saat ini.
Kitabnya yang tersedia dalam bahasa Arab asli telah diterjemahkan ke dalam bahasa lain, termasuk bahasa Prancis, dan masih sering digunakan untuk mempelajari gerakan dan periode panjang bintang-bintang.