Deretan Teknik Pengobatan Ekstrem yang Dipercaya Mujarab di Zaman Kuno
Berikut daftar teknik pengobatan ekstrem di zaman kuno. Mana yang lebih mengerikan?
Berikut daftar teknik pengobatan ekstrem di zaman kuno. Mana yang lebih mengerikan?
Deretan Teknik Pengobatan Ekstrem yang Dipercaya Mujarab di Zaman Kuno
Sekarang kita telah memasuki era dunia medis modern, di mana berbagai metode dan obat yang digunakan dipastikan tidak menyakiti setiap pasien.
Lain hal dengan pengobatan ribuan tahun lalu yang masih menggunakan metode yang ekstrem untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Dikutip dari laman History, Sabtu, (2/9), terdapat sejumlah metode penyembuhan ekstrim yang dilakukan oleh orang-orang zaman kuno.
Berikut daftar teknik pengobatan ekstrem yang dipercaya mujarab oleh orang Mesir dan Yunani kuno.
-
Bagaimana bentuk barbel zaman Yunani Kuno? Batu-batu yang digunakan merupakan batuan berbahan batupasir mereh berbentuk balok yang diukir dua lekukan ke dalam. Lekukan ini dibuat supaya membentuk pegangan sehinggga dapat dugunakan sebagai pemberat bebas.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno ini? Mereka menemukan monumen-monumen yang mengesankan dan mengumpulkan data yang menambah pengetahuan tentang sejarah kota Yunani Kuno ini.
-
Apa yang ditemukan di dalam kuburan kuno itu? Liang lahat yang ditemukan di situs ini berisi sedikitnya 50 kerangka.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno ini? Penggalian telah mengungkap banyak hal terkait masyarakat kuno, tapi juga masih ada yang mengundang pertanyaan. Pemakaman ini terletak di lapangan di halaman Kastil Fonmon, dekat ujung landasan pacu bandara Cardiff.
-
Apa saja yang ditemukan di kota kuno tersebut? Temuan pada penggalian tersebut juga mengungkap fase bangunan era Helenistik bagian dari sebuah benteng basilika Romawi dengan kompleks pemandian air panas, bengkel dengan tempat pemerasan anggur zaman Romawi, dan dua gereja Kristen tipe basilika tiga lorong.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno tersebut? Para ahli menemukan slip tertulis pertama yang terkait dengan kalender kuno dalam sebuah makam kuno yang terawetkan dengan baik.
Bloodletting
Praktik pengobatan ini semakin berkembang pada zaman Yunani dan Romawi klasik pada abad ke-19.
Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya zaman praktik ini tidak populer lagi sebab terdapat penelitian yang menyatakan bahwa metode ini lebih banyak menuai bahaya dibandingkan dengan manfaatnya.
Namun, salah satu metode Bloodletting sampai saat ini masih dipercayai oleh beberapa tempat dengan menggunakan lintah untuk pengobatan penyakit langka.
Sumber foto: National Library of Medicine
Trepanasi
Metode pengobatan ini pada zaman dulu dipercaya dapat mengobati epilepsi, sakit kepala, abses, dan pembekuan darah.
Namun, metode pengobatan ini menimbulkan spekulasi dikalangan para peneliti.
Sebab, terdapat sebuah teori yang menyatakan bahwa pengobatan jenis ini merupakan bagian dari ritual suku untuk melepas roh jahat yang hinggap di dalam tubuh orang yang sakit.
Sumber foto: Wellcome Collection
Merkuri
Kemudian pada abad kedua, alkemis di Tiongkok memanfaat merkuri cair sebagai obat pemanjang umur dan vitalitas. Bahkah para tabib di sana mengatakan jika mengonsumsi merkuri, belerang, dan arsenik, pasiennya akan memiliki kehidupan yang abadi dan dapat berjalan di atas air.
Salah satu pasien dari kalangan terkenal, Kaisar Tiongkok Qin Shi Huang mempercayai hal ini dan kemudian meninggal setelah menelan pil merkuri yang dipercaya dapat membuatnya abadi. Ya memang abadi, tetapi abadi di hadapan Tuhan.
Sumber foto: National Museum of American History
Salep Kotoran Hewan
Pada 1500 SM, Papirus Ebers menggunakan kotoran keledai, anjing, kijang, dan lalat sebagai penyembuh dan mampu mengusir roh jahat.
Meskipun obat yang diresepkan menjijikan dan dapat menyebabkan infeksi, namun beberapa penelitian menunjukkan mikroflora ditemukan dalam beberapa jenis kotoran hewan yang mengandung zat antibiotik.
Sumber foto: Unsplash/Tyler Quiring
Pengobatan Kanibal
Bahkan, pada abad ke-17 di Inggris, Raja Charles II dikenal gemar meminum “Kings Drops” atau minuman yang dibuat dari pecahan tengkorak manusia dan alkohol. Obat jenis ini juga dianggap dapat meningkatkan vitalitas, obat migrain, dan nyeri otot.
Sumber foto: Unsplash/Markus Spiske
Wandering Womb
Bahkan menurut Plato dan Hippocrates menyatakan bahwa seorang Wanita lajang rahimnya digambarkan sebagai “hewan hidup” yang ingin melahirkan keturunan dan dapat copot serta pindah kebagian tubuh lainnya.
Ketika rahim pindah pada kala itu dipercayai akan menimbulkan reaksi lemas, kejang, dan histeria. Oleh karena itu, wanita yang melajang harus cepat-cepat menikah dan melahirkan anak sebanyak-banyaknya agar rahim tersebut tidak pergi.
Sumber foto: Pixabay/N-Region
Tidur Dengan Tengkorak
Oleh karena itu, ketika seseorang terserang penyakit menurut teks necromantic kuno, para dokter menyarankan agar pasien tidur dekat tengkorak manusia selama seminggu sebagai cara untuk mengusir roh.
Sumber foto: Unsplash/Michael Förtsch