Ilmuwan Dikagetkan Adanya Tanda-tanda Kehidupan di Planet Saturnus
Ilmuwan dibuat takjub kemungkinan adanya kehidupan di planet Saturnus.
Ilmuwan dibuat takjub kemungkinan adanya kehidupan di planet Saturnus.
Ilmuwan Dikagetkan Adanya Tanda-tanda Kehidupan di Planet Saturnus
Sampel ini kemudian dibawa dan dianalisis oleh ilmuwan untuk mengetahui keanekaragaman kimia yang terdapat di dalamnya.
Ketika diteliti ternyata ditemukan molekul-molekul yang mengandung karbon dioksida dan amonia. Kedua molekul ini merupakan molekul pembangun kehidupan yang ditemukan dari retakan es yang menempel.
Mengutip Scientific American, Sabtu, (16/11), seorang ahli biofisika dari Harvard University, melakukan penelitian terbarunya dengan memeriksa kembali data dan sampel yang didapatkan dari misi Cassini menggunakan metode spektrometer massa.
-
Apa yang menjadi ciri khas planet Saturnus? Saturnus terkenal dengan cincin ikoniknya yang terbuat dari es dan batu.
-
Apa saja ciri khas orang Saturnus? Tampilan planet ini diidentikan seperti orang tua. Ia menggunakan topi khas cincin Saturnus. Di sekeliling topinya itu ada semacam selang dan alat pengukur tekanan.
-
Mengapa cincin Saturnus akan menghilang? Ketinggian vertikal dari sistem cincin ini pendek, biasanya 10 meter sehingga ketika Saturnus terlihat sempurna dari samping, cincin tersebut hampir mustahil untuk dilihat.
-
Apa yang Galileo amati pada Saturnus? Meskipun teleskop milik Galileo masih terlalu sederhana untuk menentukan kebenaran dari penemuan ini, dia tetap merasa penemuannya ini sesuatu yang istimewa. Dia segera mengirim anagram kepada teman-teman dan rekan astronomnya. Bunyi pesan itu ialah SMAISMRMILMEPOETALEUMIBUNENUGTTAUIRAS, jika diartikan secara benar akan berisi kalimat Latin berikut:“altissimum planetam tergeminum observasi” atau “saya telah mengamati bahwa planet tertinggi ada tiga”.
-
Bagaimana proses hilangnya cincin Saturnus terjadi? Cincin tersebut menjadi rumah bagi banyak fragmen es dan diselimuti oleh lapisan debu. Meskipun usia sebenarnya masih menjadi topik perdebatan, penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan cincin-cincin tersebut merupakan fenomena baru dalam panorama kosmik, mungkin terbentuk hanya 400 juta tahun lalu dan menjadikannya lebih muda daripada sepersepuluh usia Saturnus.
-
Kapan @monkebanano memposting ilustrasi orang Saturnus? Karya @monkebanano itu kemudian direpost oleh @MidJourney.
Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata terdapat lebih kompleks dari molekul yang ada di dalamnya, yaitu terdapat air, karbondioksida, metana, amonia, dan molekul hidrogen.
Menurut Peter, peneliti dari Harvard University, menjelaskan bahwa dengan menggunakan metode tersebut dapat membandingkan tanda molekul dan miliaran kombinasi lainnya yang belum diketahui.
“Mencari senyawa dalam gumpalan itu seperti menyatukan kembali potongan-potongan teka-teki,” kata Peter. “Kami mencari kombinasi molekul yang tepat untuk memproduksi data yang diamati,” tambahnya.
Dari penelitian tersebut juga, para peneliti menemukan hidrokarbon seperti hidrogen sianida, dan metana yang teroksidasi menjadi metanol.
Ilmuwan Terkejut
Oleh karena itu, Michel Blanc, ilmuwan planet di Institut Penelitian Astrofisika dan Planetologi di Toulouse, Prancis, terkejut dengan banyaknya senyawa kimia yang ada di dalam bulan sekecil Saturnus.
“Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
Karena banyaknya komponen dan molekul-molekul yang ditemukan, para peneliti menyimpulkan bahwa temuan tersebut dapat berfungsi sebagai asal mula kehidupan bagi mikroba.
Terlebih, ditemukannya hidrogen sianida dapat membantu terbentuknya nukleobase dan asam amino sebagai zat pendorong pembangun lingkungan kehidupan di Saturnus.
“Banyak molekul penting bagi asal mula kehidupan yang mungkin terbentuk di Enceladus dan masih terbentuk di Enceladus saat ini,” jelas Peter.